TRIBUNSUMSEL.COM-Sudah bukan rahasia, jika pemerkosaan jadi kejahatan yang paling kompleks.
Satu dampaknya tentu menimbulkan trauma yang amat tinggi bagi korban.
Baru-baru ini dua gadis di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, berinisial SR (16) dan ET (17) melaporkan kejadian pemerkosaan yang menimpanya pada 24 Maret 2018.
Baca: Desa Ini Hanya Dihuni Perempuan dan Anak-anak. Alasan Dibaliknya Sungguh Tak Terduga
Baca: Ingat Munaroh Pacar Mandra di Sinetron Si Doel Anak Sekolahan? Tak Disangka Begini Kabarnya Sekarang
Baca: Fantastis! Mewahnya Villa Milik Pengacara Kondang Hotman Paris, Tarif Semalamnya Bikin Melongo
Baca: Mengejutkan, Ini Penyakit yang Diidap Ruben Onsu, Sempat Masuk Rumah Sakit dan Tubuh Kurus
"Satu dari enam pelaku sudah kami amankan," kata Kaur Bin Ops Reskrim Polres Luwu Utara, Iptu Hery MZ, Rabu (28/3/2018).Hery menyebut, pelaku yang diamankan berinisial AW (20) di kediamannya di Desa Poreang, Kecamatan Tana Lili, Luwu Utara, Selasa (27/3/2018).
"Lima pelaku lainnya, masing-masing DD, AR, JM, WL, dan NB masih buron," katanya.
Kejadian pemerkosaan di Desa Poreang berawal ketika korban diajak makan durian di kebun salah satu pelaku.
Usai makan durian, keduanya dibawa ke rumah DD.
Di rumah DD mereka digilir keenam pelaku.
Tidak sampai di situ, korban kembali digilir di rumah NB.
"Korban tidak terima perlakuan pelaku, makanya melapor. Kami akan menyelesaikan secara tuntas kasus ini," tutup Hery.
Celana Dalam Anti-pemerkosaan
Tingginya tingkat pemerkosaan yang kerap menimpa kaum perempuan menginspirasi seorang gadis remaja menciptakan alat yang diklaim bisa melindungi kaum perempuan dari para penjahat.
Gadis asal Farrukhabad, Uttar Pradesh, India yang bernama lengkap Sennu Kumari merupakan sosok remaja yang mengembangkan celana dalam tersebut.
Seenu telah menghabiskan uang sebesar $68 (Rp 884 ribu) untuk mendesain dan mengembangkan celana dalam mutakhir yang disebut bisa menolong para wanita dari kasus kekerasan seksual.
Celana dalam berwarna pink tersebut dilengkapi dengan beberapa fitur seperti kunci gembok, tombol untuk panggilan darurat, camera dan alat GPS.
Selain dilengkapi dengatn berbagai fitur, Sennu juga mengklaim sempak ciptaannya tersebut tahan peluru dan tak bisa disobek menggunakan pisau.
Menurut Seenu, para kaum perempuan tak perlu mengenakan celana dalam tersebut setiap saat.
Namun dirinya menyarankan agar mengenakan celana dalam itu untuk perempuan yang sedang berada di luar rumah sendirian tanpa pendamping.
Jadi cara kerjanya, celana dalam yang telah dilengkapi dengan sistem penguncian cerdas ini hanya akan terbuka jika kata kunci yang dimasukkan benar.
Sementara itu fitur GPS akan mengirimkan sinyal lokasi di mana si pengguna berada dan langsung mengirimkan sinyal tersebut ke pihak yang berwajib.
Nah, jika merasa ada pria mencurigakan, mereka yang mengenakan celana dalam ini bisa langsung menekan tombol panggilan darurat langsung ke pihak polisi atau keluarga terdekat.
Fitur lainnya pada celana dalam ini yaitu adanya sebuah kamera yang bisa merekam video dan mengambil foto.
Prototipe celana dalam Sennu sendiri telah mendapatkan hak paten usai didaftarkan ke Yayasan Inovasi Nasional di Allahabad, India.
Hanya saja alat ciptaan Sennu tersebut masih banyak yang perlu diperbaiki mulai dari kualitas kain yang digunakan dan beberapa fitur penunjang lainnya, sebelum bisa diperjual belikan di pasaran. (Tribun Timur/Tribun Kaltim)