Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Kondisi jembatan gantung di objek wisata Bendungan Watervang yang terletak di Kelurahan Watervang Kecamatan Lubuklinggau Timur I, kota Lubuklinggau makin memprihatinkan.
Kondisi kayu bagian kanan dan kiri jembatan tempat orang bergantung saat menyebrang nampak sudah sangat lapuk dimakan usia, banyak yang sudah patah terjuntai dibiarkan tanpa diperbaiki.
Baca: Beri Pujian untuk Suara Via Vallen, Young Lex Sampai Tulis Komentar ini di Instagram Via
Bahkan bagian balok tengah penyangga dan papan jembatan saat ini sudah ada yang patah dan terpaksa ditali menggunakan tali nilon oleh warga setempat.
Menurut Erik (50) penjaga parkir bendungan watervang mengatakan kerusakan kayu jembatan itu sudah terjadi sejak setahun lalu, namun untuk batang jembatan yang patah baru awal tahun kemarin.
Baca: Melihat Lebih Dekat Piala Perdana Copa Indonesia Milik SFC
“Patah itu tahun baru tahun baru kemarin, saat banyak pengunjung yang menyebrang.
Beruntung tidak menimbulkan korban jiwa," katanya, Rabu (7/3/2018).
Erik mengatakan jembatan tersebut tidak hanya untuk pengunjung berfoto-foto selfie.
Baca: Penasaran dengan Jersey Sriwijaya FC 2018? Berikut Gambarannya
Namun juga digunakan warga sekitar sebagai akses warga menuju kebun diseberang jembatan watervang.
Untuk itu ia meminta pihak terkait dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS) VIII, untuk melakukan perbaikan jembatan sebelum adanya korban jiwa.
“Kemaren ada yang datang untuk mengukur, saya pikir mau diperbaiki atau dibangun ulang. Eh, Tidak tahunya habis di mengukur saja," terangnya.
Baca: Timbangan Penjual Emas di PTC Mall Disidak Petugas, Hasilnya Dua Toko Diberi Peringatan
Bendungan peninggalan Belanda yang sudah ada sejak tahun 1941 ini, sebenarnya sangat mudah dijangkau.
Jaraknya dari pusat kota sekitar 5 Km.
Bendungan Watervang awalnya untuk hanya untuk pengairan di wilayah Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musirawas.
Namun lokasinya yang strategis di tengah kota, dan pemandangan alamnya yang cukup asri.
Baca: Kapolri Tanya Soal Konflik di Timur Tengah Bisa Terjadi di Indonesia, Ini Jawaban Ustaz Abdul Somad
Membuat lokasi ini juga kerap dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun dari luar daerah.
Di tempat ini, pengunjung bisa menyaksikan panorama alam yang asri.
Karena Gemuruh suara air bendungan yang menyerupai air terjun ini, terasa menyejukkan.
Baca: Ini 5 Alasan Kenapa Pasangan Keras Kepala Wajib Kamu Pertahankan
Bahkan, saat sungai dalam kondisi dangkal, maka bebatuan yang terdapat dibagian hilir bendungan bisa terlihat, dan pengunjung berjalan dan mandi.
Sejak jembatan inj rusak pengunjung mulai sepi, kalaupun ada yang menyebrang jembatan,
itu merupakan warga sekitar yang biasa melintas untuk nyeberang menuju kebun saja.
Sementara bila pengunjung dari luar tidak ada yang berani lagi, bahkan sewaktu baru datang langsung diingatkan oleh Erik agar berhati-hati, tidak melintasi jembatan itu.
Baca: Tak Hanya Bawa Peralatan Mencuri, Tersangka Curanmor di Palembang Juga Bawa Benda Ini
“Kalau hari-hari biasa lumayanlah ramai. Biasanya sampai 100 orang pengunjung, tapi kalau dibandingkan belum ada Bukit Sulap dan air Terjun Temam itu sangat jauh menurun," ungkapnya.
Kepala Dinas Pariwisata Lubuklinggau, Luthfi Ishak saat dijumpai beberapa waktu lalu mengatakan, bendungan Watervang merupakan pengawasan dari pihak Balai Besar Pengairan bukan wewenang Pemerintah Kota.
"Kita atas nama Pemerintah Kota sudah beberapa kali berkirim surat namun belum ada tindak lanjut, itu memang bukan tempat wisata, tapi sering dikunjungi oleh pengunjung iya," katanya.
Baca:
Tiga Tahun Tinggal Serumah, Ternyata Juwita Bahar Hanya Dianggap Seperti ini Oleh Kekasihnya
Tim Samsat Pelambang II Gencarkan Bayar Pajak Kendaraan Bermotor
Diterjang Luapan Sungai Ogan, 2 Jembatan Gantung di OKU Ini Putus