TRIBUNSUMSEL.COM-Rustam Effendi kembali menjadi sorotan usai beredarnya kabar gugatan cerai mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) terhadap istrinya Veronica Tan.
Ia dilantik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi Kepala Biro Administrasi Sekretariat Daerah DKI Jakarta pada Rabu (10/1/2018).
Rustam kembali menduduki jabatan struktural setelah mengundurkan diri dari jabatan Wali Kota Jakarta Utara pada masa kepemimpinan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) dan ditempatkan di Badan Pendidikan dan Pelatihan DKI Jakarta (Badiklat) sebagai staf.
Baca: Duh! Andhika Pratama Tertangkap Kamera Gituin Ariel Tatum, Gimana ya Ussy?
Baca: Dulu Ngaku Farhat Abbas Ayahnya tapi Tak Dianggap, Remaja Ini Tumbuh Tampan dan Digilai Cewek
Baca: Curhat Soal ini, Ashanti Lagi-lagi Kena Sentil Katanya Gak Baik Curhat di Media Sosial?
Gubernur Anies menyampaikan, Rustam adalah sosok yang berprestasi."Orang baik itu, sayang betul. Kerja serius, prestasinya baik, ya mudah-mudahan nanti beliau bisa mengabdi lebih baik," ujar Anies seusai pelantikan di Balai Kota DKI Jakarta.
Pelantikan kemarin sebenarnya bukan kali pertama Rustam kembali muncul ke publik semenjak pengunduran dirinya di pemerintahan Ahok.
Pada November 2017, Rustam muncul dan mendampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Kala itu, ia diangkat menjadi staf khusus Sandiaga yang membantu menyelesaikan masalah pengaduan warga.
Tak tahu akan dilantik
Rustam mengaku tidak tahu akan dilantik menjadi Kepala Biro Administrasi oleh Anies. Rustam menyebut pelantikannya itu mendadak.
"Memang dadakan. Saya juga tidak tahu, tadi jam 11.00 dikasih tahu nanti ada pelantikan. Saya masih tenang-tenang saja, saya pikir mengisi kekosongan (jabatan) itu, kan, saya enggak tahu, rupanya saya juga bagian yang dilantik," ujar Rustam seusai pelantikan.
Setelah menjabat Kepala Biro Administrasi, Rustam mengaku akan belajar kembali. Jabatan ini merupakan pekerjaan baru yang belum pernah dijalani. Meski begitu, ia siap menjalankan pekerjaan barunya.
Mundur bukan karena musuhi Ahok
Rustam mengundurkan diri dari jabatan Wali Kota Jakarta Utara pada April 2016. Rustam bercerita, saat itu ia mundur dari jabatannya bukan karena memusuhi Ahok.