TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Formaldehida atau dikenal dengan sebutan formalin biasa digunakan peternak untuk membasmi bakteri di kandang ayam usai panen.
Namun oknum di perusahaan obat menjualnya untuk bahan campuran makanan, seperti tahu dan mi, demi meraup untung besar.
Banyak pihak terlibat.
Tribun Sumsel berusaha mengungkap praktik bisnis nakal oknum penjual obat ini selama dua pekan.
Malam di pertengahan November, Tribun Sumsel menjumpai seorang pria yang bersedia mengungkap praktik ini.
Permainan ini disebutnya sudah berlangsung lama.
Ia geram dan khawatir apabila didiamkan maka semakin banyak orang menjadi korban akibat mengonsumsi formalin.
Formalin yang bersumber dari industri peternakan ayam menjadi sumber empuk untuk disalahgunakan.
Suplainya yang besar dan longgarnya pengawasan membuat orang banyak tergiur untuk bermain nakal.
Formalin pada bidang peternakan digunakan untuk membersihkan kandang dari bakteri seusai panen.
Rumusnya, tiap satu liter digunakan untuk kandang berpopulasi seribu ayam.
Sebagai disinfektan, formalin dianggap paling efisien karena harga murah dan hasil efektif.
Perusahaan obat hanya bisa mendistribusikan formalin ke perusahaan inti (tempat peternak plasma bermitra).
Selanjutnya, peternak plasma mengajukan kebutuhan formalin ke perusahaan inti.
Peternak ayam plasma tidak bisa langsung membeli formalin dari perusahaan obat.