Piala Adipura Diarak Keliling Kota Palembang

Editor: M. Syah Beni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Persiapan arak-arak Piala Adipura

Laporan wartawan TrihunSumsel.Com, Iswahyudi

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG --  Pemkot Palembang menggelar arak-arakan Piala Adipura yang ke 11 kalinya didapat berturut-turut, Kamis (3/8/2017).

Arak-arakan dimulai dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang lalu ke Jalan Kolonel H Burlian lalu ke Jalan Jendral Sudirman dan berakhir di Benteng Kuto Besak (BKB) yang sudah disiapkan panggung hiburan.

Kota Palembang tahun ini berhasil meraih 4 penghargaan di bidang lingkungan hidup tahun ini.

Yakni Adipura untuk kategori Kota metropolitan, taman kota terbaik, adiwiyata mandiri dan kampung iklim terbaik di Kelurahan 2 Ilir.

Untuk Adipura, Palembang kembali berhasil mempertahankan Piala Adipura untuk kesebelas kalinya.

Keempat penghargaan diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya di Gedung Manggala Wana Bakti, Rabu (2/8/2017) tadi malam.

Wali Kota Palembang, H Harnojoyo mengatakan, keberhasilan Kota Palembang ini dalam meraih penghargaan ini seharusnya menjadi motivasi bagi warga Palembang untuk makin mencintai lingkungan.

"Kedepan harus lebih semangat lagi, gotong royong juga makin digalakkan. Kita juga harapkan partisipasi masyarakat lebih baik lagi untuk peduli dengan lingkungan kita. Ini semua demi anak cucu kita, sehingga nanti kesadaran itu sudah kita tanamkan sejak anak-anak. Piala Adipura ini kami peraembahkan untuk masyarakat Palembang," jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Palembang, Faizal AR mengatakan, keberhasilan kota Palembang mempertahankan piala Adipura untuk kesebelas kalinya ini, merupakan hasil kerjasama antara Pemkot Palembang dengan masyarakatnya.

Diharapkan, dengan penghargaan ini akan terus memotivasi masyarakat Palembang dalam menjaga kebersihan kota.

 “Untuk wilayah Sumatera ada 31 kota yang mendapat adipura. Nah, Kota Palembang berada di posisi pertama untuk kota metropolitan,” kata Faizal.

Diakui Faizal, untuk mempertahankan adipura ini bukan hal mudah. Apalagi, untuk tahun ini persyaratan yang ditentukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, cukup berat.

“Ada ratusan titik pantau yang dinilai. Seperti, pasar tradisional, kecamatan kelurahan, jalan protokol, pertokoan, sekolah, rumah sakit, puskesmas, perkantoran pemerintah, drainase dan sungai. Ditambah dengan kondisi Palembang sekarang yang lagi banyak pembangunan. Tapi, Alhamdulillah kita masih bisa mempertahankan piala ini,” jelas Faizal.

Selain itu, menurutnya, partisipasi masyarakat juga menjadi penilaian dalam adipura tahun ini. Salah satunya dilihat dari upaya Pemkot Palembang dalam menggerakan partisipasi masyarakat melalui gotong royong.

Halaman
12

Berita Terkini