Heboh! Pilot Liot Air Masukan Penumpang ke Dalam Kokpit, Lihat Kejadian Berikutnya Mengejutkan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aneh!' kata si ibu muda tadi sambil menunjuk ke arah saya. Lalu saya menanggapi 'memang SOP nya seperti apa ya bu?

Apa kah boleh penumpang dan membawa anak main di area sensitif seperti kokpit?'. Lalu si ibu menjawab dengan nada makin tinggi 'boleh aja kan ga ngapa-ngapain'.

Karena saya pikir ga ada guna nya berdebat dengan orang yang saya anggap tidak merasa bersalah dan tidak paham peraturan, akhirnya saya diam saja sambil kembali menutup masker yang saya pakai.

Namun ternyata ketidakresponan saya makin membuat si ibu kesal, dan mencari pembelaan pada ibu nya yang duduk di bangku 1D.

Terdengar tertawa mereka mengejek saya dan suami saya (yang akhirnya ikut dalam percakapan ini) sebagai orang aneh dan ga tau aturan.

Singkat cerita, pesawat mendarat sekitar pukul 6.50 wib. Saya dan suami berniat meminta penjelasan dari pihak yang berwenang di dalam penerbangan ini, salah satunya adalah captain pesawat yang merupakan suami ibu yang duduk di bangku 1F tadi.

Saya menunggu cukup lama sampai semua penumpang turun dan ada beberapa penumpang yang bertanya kenapa saya masih berdiri di area garbarata.

Saya pun menjawab bahwa saya melihat tadi ada ibu dan anak masuk ke kokpit dan saya mau ketemu sama captainnya. Beberapa penumpang ada yang kaget mendengarnya namun dikarenakan waktu dan beberapa penumpang transitan akhirnya membuat mereka tidak terlalu peduli dengan apa yang saya ceritakan.

Sempat saya dan suami ngobrol dengan staff Lion Air yang menunggu di garbarata, namun mereka hanya menyarankan untuk menghubungi otoritas bandara dan duty manager Lion Air.

Selang 10 menit, si ibu dan anak beserta nenek keluar dari pintu pesawat. Terjadilah argumen antara kami (saya dan suami) serta mereka (ibu dan nenek).

Saya merekam percakapan ini sebagian namun dikarenakan saya dikejar dan hendak direbut hp yang saya pegang oleh si istri captain Dimas Rio, maka tidak semua percakapan bisa didokumentasikan.

Sekitar 4 staff Lion Air mencegah istri captain ini yang kelihatan beringasan mau merebut hp yang saya pegang, apa lagi saya sedang dalam kondisi hamil.

Sehingga mudah sekali bagi si ibu ini untuk menyudutkan saya di pojokan garbarata. Mungkin jika tidak ada petugas yang membantu, saya mungkin terdorong dan jatuh dan pastinya membahayakan kehamilan saya.

Tidak lama setelah insiden itu, si pilot keluar dan suami saya mempertanyakan apakah boleh penumpang memasuki area kokpit.

Sontak kami kaget dengan jawaban si pilot yang menjawab dengan tenang bahwa boleh ke kokpit atas ijin captain dan cuaca sedang cerah.

Dan bahkan si captain pun secara eksplisit menawarkan jika suatu saat kami (saya dan suami) terbang menggunakan Lion Air lagi dan si captain (Dimas Rio)yang memimpin penerbangan maka kami pun bisa 'mampir' ke kokpit. Lalu suami saya menanyakan SOP nya apakah seperti itu?

Dan jika suatu saat ada penumpang yang mengetuk pintu kokpit dan ingin masuk berarti diperbolehkan. Si captain mengiyakan dan demikian juga si istri yang masih dengan penuh emosi menambahkan 'saya kan ga ngapa-ngapain. Kok kalian yang sibuk urusin saya? Apa salahnya saya masuk ke kokpit'.

Bukti percakapan ini pun sebagian saya rekam walau tidak full dikarenakan si istri captain yang masih beringasan (saya pikir dari pada nanti kehamilan saya terganggu dan membahayakan anak dalam kandungan saya, lebih baik saya matikan saja sistem rekam di hape saya).

Saya dan suami memutuskan untuk segera menyelesaikan percakapan penuh argumen ini karena dirasa tidak ada gunanya berdebat, pastinya kami berdua kalah suara dibandingkan staff Lion Air yang ada disana.

Setelah masuk ke area transit, kami berdua sempat bertemu sekuriti bandara namun juga tidak mendapat respon cukup dikarenakan alasan kejadian tidak terjadi di darat yang menjadi area kerja para sekuriti.

Lalu kami mencoba mendatangi kantor perwakilan Lion Air di bandara, untuk bertemu DM (duty manager), namun juga tidak berhasil. Dan dikarenakan pesawat transit kami menuju Jambi sudah boarding, akhirnya kami harus segera naik ke pesawat.

Apakah memang benar area kokpit pesawat dapat diakses dengan mudah oleh pihak diluar kru pesawat? Mungkin yang kompeten didalamnya bisa bantu menjawab?

Apakah sistem penerbangan di Indonesia memperbolehkan hal seperti ini terjadi?

NOTE: foto dan rekaman diambil dengan Hp berstatus Flight Mode

 

Berita Terkini