Sang pramugari disebut oleh Citra gelapan menjawab pertanyaan Citra."Itu lagi ketemu suaminya".
Citra kembali bertanya "emang boleh yah ke kokpit?"
"Bawa anak pula yang usianya masi balita? Apa tidak membahayakan para penumpang? Ada sekitar 214 penumpang loh mba yang ada di pesawat ini."
Pramugari makin grogi saat ditanyai soal itu, ia hanya menjawab "'perintah captain bu. Itu keluarganya'".
Singkat cerita, setelah turun dari pesawat terjadi percek-cokan antara Citra dan ibu muda tersebut, Captain pilot yang merupakan suami ibu muda itu.
Citra yang merasa ia benar karena tidak boleh memasukkan penumpang ke dalam kokpit, langsung mendatangi pihak terkait.
Karena tidak ada jawaban yang memuaskan, Citra memutuskan untuk mebagikan pengalamnnya ini.
Selain itu ia juga memposting sejumlah foto dan rekaman bukti ibu muda dan anaknya masuk ke dalam kokpit.
Berikut postingan selengkapnya.
Monggo silahkan dishare jika dirasa penting.
Saya adalah salah satu penumpang JT Lion 015 pada tanggal 23 Mei 2017 berangkat dari Denpasar menuju Jakarta dengan nomor bangku 2C.
Setelah mengalami keterlambatan sekitar 1,5 jam, pesawat dengan membawa penumpang sekitar 215 orang akhirnya meninggalkan landasan bandara Ngurah Rai.
Saya yang duduk di bangku 2C dan suami saya yang duduk di 2B pada awalnya tidak merasakan keanehan pada penerbangan itu.
Seperti biasa ketika lampu tanda sabuk pengaman sudah boleh dibuka dan pesawat berada pada ketinggian tertentu, para penumpang boleh menggunakan kamar kecil yang disediakan di pesawat.
Kejanggalan terjadi ketika saya melihat salah satu pramugari memberikan kode kepada penumpang yang duduk di bangku 1F dan 1E yaitu seorang ibu muda beserta putranya yang berusia mungkin sekitar 3 th an untuk meninggalkan bangku yang mereka tempati.