Sejak TDL Naik, Biasanya Rp 50 Ribu Cukup Sebulan Kini Hanya 10 Hari

Editor: Hartati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga sedang berbincang dengan costumer service PLN Pendopo.

TRIBUNSUMSEL.COM,PALI- Naiknya Tarif Dasar Listrik (TDL) pada awal bulan Mei 2017, sangat dikeluhkan oleh warga Bumi Serepat Serasa.

Marni (43) satu diantara pelanggan PLN di Kecamatan Talang Ubi, PALI mengaku dirinya harus merogoh kantong lebih dalam untuk membayar listrik.

Sementara itu penghasilan tidak menambah sedangkan kebutuhan meningkat.

"Biasanya aku beli pulsa token listrik dalam satu bulan Rp 50 ribu sekarang tidak sampai lagi, token pulsa Rp 50 ribu cuma cukup 10 hari, pemakaian peralatan listrik tidak banyak, cuma televisi dan rice cooker dan lampu," Keluh Marni, Senin(15/05/2017).

Ia menyayangkan kenaikan TDL tidak diimbangi dengan pelayanannya, dimana listrik di Talang Ubi sering diapet hal sangat mengganggu kenyamanan pelanggan perusahan pelat merah itu.

"Tarif naik tapi tidak maksimalkan pelayanan, dan ini sangat mengecewakan bagi kami pelanggan PLN, di PALI ini listriknya sering padam," ujar Marni.

Hal senada juga dikeluhkan oleh Abul, warga Pendopo, Talang Ubi, PALI. ia bahkan kaget pembayaran listriknya sudah mencapai Rp 700 ribu atau naik dua kalilipat pada pembayaran sebelumnya.

"Biasa kita bayar tagihan listrik perbulannya Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu, tapi sekarang sejak TDL bayar listrik saya mencapai Rp 700 ribu," keluh kesah Abul.

Abul berharap kepada pemerintah lebih bijak dalam menentukan TDL, dimana kondisi masyarakat mengalami kesulitan, diantaranya harga Sembilan Bahab Pokok (Sembako) naik ditambah harga karet anjlok.

"Masyarkat sangat kebaratan naiknya TDL, ditambah Sembako naik menjelang bulan puasa, belum lagi harga karet murah dan ini sangat membeban warga," jelas Abul.

Berita Terkini