Baca tanpa iklan
TRIBUNSUMSEL.COM, BATAM - Hingga Senin malam, proses pencarian hanya menemukan benda-benda dan potongan badan pesawat.
Sekira pukul 14.00 WIB, Senin (5/12/2016), tas ransel yang belum diketahui isinya muncul dari permukaan laut.
Tas tersebut ditemukan tim dari Universitas Maritim Raja Ali Haji (Umrah), Tanjungpinang, yang ikut membantu evakuasi.
Namun belum diketahui apakah tas tersebut masih berisi atau kosong.
Pihak Umrah langsung menyerahkan ke Kapal BasarnasTanjungpinang yang berada tak jauh dari lokasi penemuan.
"Tadi sudah ada laporan dari kapal Basarnas adanya temuan tas," kata komandan kapal Galang 1 yang dipimpin oleh AKBP Vernans.
Sekitar pukul 15.00, giliran kapal Basarnas Pekanbaru menemukan benda yang menyerupai tangga. Beberapa kegiatan pencarian menggunakan alat pendeteksi bawah laut.
Alat berwarna orange dan berukuran kecil mampu menerawang lokasi bawah laut, menggunakan kendali remote kontrol.
Alat milik Basarnas ini nampak mengitari sekitar lokasi jatuhnya pesawat.
Sesekaali dilepas dan dikendalikan dari atas kapal Basarnas Tanjungpinang. Sedangkan tim selam batal melakukan penyelaman.
Pesawat naas tersebut membawa tiga pilot, dua mekanik dan delapan personel Polri yang akan akan menjalani rotasi tugas di Kepri.
Pesawat terbang dari Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, sekira pukul 09.24 WIB.
Sedianya pesawat tiba di Tanjungpinang pada pukul 10.58.
Kepala Basarnas Henry Bambang Soelistyo mengatakan cuaca Senin mendukung pihaknya dalam proses pencarian.
"Cuaca hari ini cukup membantu, mudah-mudahan tidak ada perubahan," tutur Bambang.