Anak Tewas di Tangan Ibu Kandung

Telepon Mertua Mengabarkan Anaknya Tewas Ternyata Pelakunya Tidak Disangka-sangka

Penulis: M. Ardiansyah
Editor: Hartati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

"Kami sering mendengar dari keluarga Salbani ini, kalau Bryan itu selalu dipukuli."

"Tetapi, namanya tetangga tidak mau ikut campur lantaran itu urusan rumah tangga orang," ujar seorang lelaki paruh baya yang ditemui di lokasi kejadian.

Astaga, Pria Tua Ini Disiksa Serta Hartanya Diambil Anak dan Menantu

Kisah seorang pria tua yang terlantar di pinggir jalan tepat di depan hotel Duta Vista, Kuala Lumpur, Malaysia, menjadi viral di media sosial.

Dilansir portal berita Ohbulan.com, Sabtu (17/10/2010), kisah pria tua tersebut pertama kali tersebar di media sosial Facebook.

Dicertiakan bahwa pria tersebut bernama Munir bin Ajis asal Tanjung Malim, Perak akrab dipanggil Pacik Munir.


Pakcik Munir tengah melahap makanan yang diberikan padanya

Ia mengaku kerap mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh, anak dan menantunya.

"Semuanya jahat pada saya, semua yang saya miliki dirampas oleh mereka sehingga saya putuskan untuk pergi."

"Dan tak mau tinggal bersama mereka kalau saya kembali pasti saya dipukul,"kata Pacik Munir dalam postingan tersebut.

Kisah Pacik Munir ini sendiri menjadi viral di media sosial.

Sejumlah netizen menaruh simpati pada Pakcik Munir dan mengutuk anak dan menantunya yang tega memperlakukannya dengan sangat kejam.

Sementara itu, tak berselang lama setelah kehebohan soal kehidupan Pacik Munir yang memilukan itu.

Seorang wanita lewat akun Facebooknya bernama Kayra Harun ke fanspage Tanjong Malim D'Hati (ATM) menyangkal semua keterangan yang dikatakan Pakcik Munir.

"Terkait kabar tentang pacik Munir, saya hanya ingin meluruskan kalau semua keterangan yang diberikan pakcik Munir soal anggota keluarganya yang ia katakan telah menyiksa dan melantarkannya itu tidak benar,".

Ia menjelasakan kalau Pakcik Munir itu kerap kali meniggalakan rumah tanpa sepengetahuan keluarganya bukan karena disiksa melainkan ingatan Pakcik Munir mulai terganggu.

"Saya hanya ingin meluruskan karena nama baik keluarga Pakcik sudah tercemar."

"Apalagi banyak orang yang langsung mempercayai keterangan Pakcik Munir tanpa dicari tahu kebenarannya dan malah langsung memberikan penghakiman,"tutupnya.

Berita Terkini