Anak Tewas di Tangan Ibu Kandung

Telepon Mertua Mengabarkan Anaknya Tewas Ternyata Pelakunya Tidak Disangka-sangka

Penulis: M. Ardiansyah
Editor: Hartati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Seorang ibu kandung tega menyiksa anaknya sendiri hingga tewas.

Siska tega menyiksa anak kandungnya sendiri Bryan (4) hingga tewas di rumah kontrakannya di Jalan Lubuk Bakung Lorong Sahaja RT 6 RW 9 Kelurahan Siring Agung IB I Palembang, Senin (21/11/2016).


Polisi yang memasang garis polisi di lokasi kejadian, Senin (21/11/2016).

Penyiksaan yang dilakukan Siska terhadap anaknya, baru diketahui setelah Siska menelepon mertuanya bila Bryan telah meninggal dunia di dalam rumah.

Dari telepon tersebut, dicek ke dalam rumah dan terlihat Bryan sudah tewas di ruang tamu dalam rumah.

Salbani Nyaris Mengamuk Tahu Puteranya Tewas di Tangan Sang Istri

Ayah dari Bryan (4), Salbani terlihat syok saat tiba di rumahnya setelah dijemput keluarganya karena sang anak tewas, Senin (21/11/2016).

Bryan yang tewas, diduga dianiaya sang ibu di dalam rumah kontrakannya di Jalan Lubuk Bakung IB I Palembang.

Saat tiba menggunakan sepeda motor, Salbani langsung ditenangkan pihak keluarga dan dibawa masuk ke dalam rumah orangtuanya tidak jauh dari lokasi kejadian.


Salbani saat baru tiba setelah dijemput keluarganya karena sang anak meninggal tak wajar, Senin (21/11/2016).

Salbani sempat akan mengamuk saat sampai di rumah orangtuanya setelah mendapat informasi bila anak laki-lakinya tewas diduga dipukuli sang istri.

"Tenang-tenang," kata keluarga dan warga yang ada di rumah orangtua Salbani.

Keluarga Sering Mendengar Bryan Disiksa Sang Ibu

Pihak keluarga Salbani sering mendengar bila Bryan sering dipukuli sang ibu di rumahnya.

Pihak keluarga Salbani, sebelumnya juga sempat ingin melaporkan Siska ke polisi.

Karena pemukulan yang dilkukannya terhadap Bryan.

Namun, itu belum sempat dilakukan dan malah Siska akan melaporkan sang suami ke polisi dengan alasan menjadi korban KDRT.

"Kami sering mendengar dari keluarga Salbani ini, kalau Bryan itu selalu dipukuli."

"Tetapi, namanya tetangga tidak mau ikut campur lantaran itu urusan rumah tangga orang," ujar seorang lelaki paruh baya yang ditemui di lokasi kejadian.

Astaga, Pria Tua Ini Disiksa Serta Hartanya Diambil Anak dan Menantu

Kisah seorang pria tua yang terlantar di pinggir jalan tepat di depan hotel Duta Vista, Kuala Lumpur, Malaysia, menjadi viral di media sosial.

Dilansir portal berita Ohbulan.com, Sabtu (17/10/2010), kisah pria tua tersebut pertama kali tersebar di media sosial Facebook.

Dicertiakan bahwa pria tersebut bernama Munir bin Ajis asal Tanjung Malim, Perak akrab dipanggil Pacik Munir.


Pakcik Munir tengah melahap makanan yang diberikan padanya

Ia mengaku kerap mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh, anak dan menantunya.

"Semuanya jahat pada saya, semua yang saya miliki dirampas oleh mereka sehingga saya putuskan untuk pergi."

"Dan tak mau tinggal bersama mereka kalau saya kembali pasti saya dipukul,"kata Pacik Munir dalam postingan tersebut.

Kisah Pacik Munir ini sendiri menjadi viral di media sosial.

Sejumlah netizen menaruh simpati pada Pakcik Munir dan mengutuk anak dan menantunya yang tega memperlakukannya dengan sangat kejam.

Sementara itu, tak berselang lama setelah kehebohan soal kehidupan Pacik Munir yang memilukan itu.

Seorang wanita lewat akun Facebooknya bernama Kayra Harun ke fanspage Tanjong Malim D'Hati (ATM) menyangkal semua keterangan yang dikatakan Pakcik Munir.

"Terkait kabar tentang pacik Munir, saya hanya ingin meluruskan kalau semua keterangan yang diberikan pakcik Munir soal anggota keluarganya yang ia katakan telah menyiksa dan melantarkannya itu tidak benar,".

Ia menjelasakan kalau Pakcik Munir itu kerap kali meniggalakan rumah tanpa sepengetahuan keluarganya bukan karena disiksa melainkan ingatan Pakcik Munir mulai terganggu.

"Saya hanya ingin meluruskan karena nama baik keluarga Pakcik sudah tercemar."

"Apalagi banyak orang yang langsung mempercayai keterangan Pakcik Munir tanpa dicari tahu kebenarannya dan malah langsung memberikan penghakiman,"tutupnya.

Berita Terkini