Dosen Pasien RSMH Dipaksa Pulang

Ketika itu adiknya tersebut sering kejang-kejang, tapi masih bisa melakukan aktivitas seperti makan dan minum.

TRIBUN SUMSEL/DEFRI
KONFLIK - Pasien Masyita Dewi Koraia, Dosen Fakultas Teknik Politeknik Sriwijaya, dirawat di RSMH Palembang. Dia disuruh pulang, Senin (14/9/2015) ini, karena dinyatakan telah sembuh. Namun keluarga menolak. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dokter menyatakan pasien Masyita Dewi Koraia, Dosen Fakultas Teknik Politeknik Sriwijaya, sudah sehat dan dipersilakan pulang dari RSMH Palembang, Senin (14/9) ini juga. Sementara keluarga meyakini Masyita belum sembuh benar sehingga minta dirawat lebih lama.

Kakak kandungnya, Syaiful, mengatakan, Masyita dirawat di RSMH sejak 1 Agustus lalu menggunakan fasilitas jaminan kesehatan BPJS. Dia mengidap kanker paru-paru. Ketika itu adiknya tersebut sering kejang-kejang, tapi masih bisa melakukan aktivitas seperti makan dan minum.

Namun, seminggu terakhir, kondisinya melemah. Masyita cuma terbaring dan sempat mengalami beberapa kali koma. "Awal masuk rumah sakit bisa makan layaknya orang biasa. Namun saat ini sudah makan, mesti dipaksakan makan beberapa sendok oleh petugas rumah sakit," katanya.

Tribun Sumsel mengunjungi ruang perawatan Lematang Indah 1 kamar nomor 2, Minggu (13/9). Masyita terbaring di ranjang perawatan. Badannya terlihat kurus. Kondisinya memang memprihatinkan.

Dalam kondisi seperti itu, ujar Syaiful, keluarga merasa heran pihak rumah sakit meminta Masyita pulang karena menurut dokter telah sembuh dan bisa dilakukan perawatan di rumah.

"Jumat kemarin kami disuruh pulang. Mobil ambulans sudah siap untuk menghantarkan pulang, infus juga sudah dilepas semua, padahal kondisi adik saya ini belum sembuh. Lihat sendiri kondisinya seperti itu, masa mau disuruh pulang," kata Saiful dengan mata berkaca-kaca.

Ketika itu ia memohon menunda kepulangan adiknya tersebut.

"Belum ada kejelasan kondisinya, masa mau disuruh pulang. Saya gak tahu apa-apa merawat dia di rumah. Lihat sendiri kondisinya, ia tidak sadar. Masa disuruh pulang," katanya.

"Dokter yang merawatnya bilang kondisi adik saya ini sudah mulai sehat. Ada juga beberapa dokter lain, saya lupa namanya mereka juga bilang seperti itu. Namun saya minta kejelasan sehat kok seperti ini," ujar Saiful.

Sejak diminta pulang hingga kemarin tidak ada tidak ada satupun petugas yang merawat adiknya tersebut. Barulah setelah beberapa kerabat dan mahasiswa Polsri membesuk, beberapa petugas mulai mengunjungi kamar tempat adiknya dirawat.

"Mereka ini baru hari ini mau kasih obat, kemarin-kemarin dibiarin saja. Sejak mulai ramai yang besuk barulah petugas mulai merawat dia," cerita Saiful.

Beberapa mahasiswa Polsri membesuk kondisi dosennya itu. Mereka berbondong-bondong memberikan support pada keluarga agar tetap tabah dan berdoa untuk kesembuhan dosen yang mereka sayangi itu.

"Semoga saja ibu Masyita segera sembuh, kami hanya berharap yang terbaik buat dia," ujar Kevin, seorang mahasiswa.

Terkait masalah ini Humas RSMH Palembang, Ema, ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa pasien tersebut harus segera pulang, pada Senin (14/9), karena kondisinya sudah mulai sehat. Hanya saja pihak keluarga pasien belum bersedia membawa pulang Masyita.

"Memang dari Jumat kemarin kami sudah minta untuk pulang, tapi ada satu keluarganya tidak mau memulangkan pasien tersebut. Berdasarkan keterangan dokter yang merawatnya pasien sudah mulai sehat dan tidak ada masalah," ujar Ema.

Menurut Ema, masa rawat inap pasien tersebut sudah habis sehingga tidak bisa lagi dirawat di rumah sakit, tetapi dipersilakan untuk rawat jalan. "Kami bilang pada keluarganya rawat jalan saja, jadi sudah harus pulang," tegas Ema. Tribun mengonfirmasi BPJS mencari penyelesaian masalah pasien ini, tetapi pejabat yang dihubungi tidak mengangkat ponsel. (defri)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved