Wamenaker Tersangka Pemerasan

Gaya Hidup Silvia Rinita Harefa Istri Immanuel Ebenezer Tersangka Pemerasan, Setia Dampingi Suami

Istri Immanuel Ebenezer ,Silvia Rinita Harefa kerap muncul mendampingi suaminya di berbagai acara dan kunjungan kerja, gaya hidupnya kini disorot

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Faceboo/Kab Nias
ISTRI EKS WAMENNAKER- Istri Immanuel Ebenezer ,Silvia Rinita Harefa muncul mendampingi suaminya beserta rombongan tiba Bandara Binaka Gunungsitoli, Nias, Minggu (29/6/2025). Silvia setia dampingi di berbagai acara dan kunjungan kerja, gaya hidupnya kini disorot 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kehidupan istri mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer tak lepas dari sorotan setelah suami dipecat dan diitetapkan tersangka kasus pemerasan pengurusan sertifikat K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

Sebelumnya, Istri Immanuel bernama Silvia Rinita Harefa kerap muncul mendampingi suaminya di berbagai acara dan kunjungan kerja, hingga kegiatan resmi seperti Upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI.

Disisiain, Immanuel Ebenezer pernah mengajak Silvia Rinita Harefa liburan ke luar negeri.

Baca juga: Gue kan nggak Hedon, Pengakuan Immanuel Ebenezer Cukup Bergaji Rp46 Juta, Kini Tersangka Korupsi

WAMENAKER TERSANGKA - Mengenal sosok istri Immanuel Ebenezer, Wakil Menteri Ketenagakerjaan yang dipecat usai ditersangka kasus pemerasan pengurusan sertifikat K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
WAMENAKER TERSANGKA - Mengenal sosok istri Immanuel Ebenezer, Wakil Menteri Ketenagakerjaan yang dipecat usai ditersangka kasus pemerasan pengurusan sertifikat K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). (Tangkapan layar Ig @immanuelebenezer)

Namun, informasi personal mengenai latar belakang pekerjaan maupun aktivitas sehari-harinya tidak banyak dipublikasikan.

Melalui akun Instagram @immanuelebenezer, Immanuel pernah menuliskan caption yang menunjukkan penghargaan dan cinta terhadap Silvia:

“Yang keren dan mahal dari semua foto di atas adalah senyuman manis istriku.”  

Meskipun publik memfokuskan perhatian pada gaya hidup Silvia setelah OTT KPK, Immanuel sendiri menggambarkan dirinya sebagai sosok yang hidup sederhana dan tidak hedonis.

Ia membuka bahwa kehidupannya dulu jauh dari kemewahan—sebelum karier politik, ia tumbuh dalam keluarga biasa dan bahkan sempat bekerja sebagai ojek online untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Saat tampil di acara Upacara Kemerdekaan Hut ke 80 RI, Terlihat Silvia memakai baju adat mengikuti suami menembus kemacetan dengan menumpang ojol. 

Potret Immanuel Ebenezer bersama sang istri.
ISTRI WAMENAKER - Potret Immanuel Ebenezer bersama sang istri.
 

Baca juga: Harta Kekayaan Fahrurozi, Dirjen Binwasnaker Tersangka Pemerasan Sertifikasi K3, Utang Rp24 Juta

Silvia terlihat tersenyum dan mengangguk saat suaminya mengatakan jika naik ojol pilihan terenak dan paling tepat menuju ke Istana saat HUT RI kemarin. 

Kehidupan Immanuel Sebelum Terjun Politik 

Sebelum terjun ke dunia politik nasional, Immanuel Ebenezer menjalani kehidupan sederhana sebagai warga biasa.

Masa kecil dan remaja Noel dihabiskan di Riau dengan latar belakang keluarga sederhana.

 Sebelum terkenal, ia bekerja di berbagai bidang untuk menyambung hidup.

Immanuel Ebenezer Gerungan lahir pada 22 Juli 1975 di Riau, Indonesia.

Ia menyelesaikan pendidikan S1 Sosial di Universitas Satya Negara Indonesia pada tahun 2004.

Noel dikenal sebagai sosok yang vokal dan karismatik, sering tampil di media dengan gaya bicara tegas. 

Salah satu cerita ikonik adalah pengalamannya sebagai ojol, di mana ia harus berjuang menghadapi persaingan ketat dan kondisi ekonomi sulit.

Noel bahkan mengaku pernah bekerja sebagai pengemudi ojek online (ojol).

Pengalaman ini sering ia gunakan sebagai narasi inspiratif saat berbicara di depan publik, seperti saat bertemu dengan para driver ojol setelah menjadi Wamenaker:

"Saya mantan ojol, tetapi sekarang dipercaya oleh Presiden Prabowo untuk menjadi Wakil Menteri."

Di masa muda, Noel aktif sebagai aktivis sosial, terlibat dalam gerakan relawan dan advokasi hak buruh serta masyarakat kecil.

Pernah Gadaikan Surat Nikah Demi Nafkah

Sebelumnya, Noel pernah berbagi kisah susahnya mendapatkan modal usaha.

Beragam upaya dilakukan untuk bangkit dari keterbatasan.

Ia bahkan mengaku pernah menjaminkan surat nikahnya dengan Silvia Rinita Harefa demi menghidupi keluarganya. 

Kini Harta Melenjit

Dari hidup sederhana, harta kekayaan Noel ternyata melejit.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan oleh Immanuel Ebenezer pada 17 Januari 2025, total kekayaan yang dimilikinya mencapai Rp 17.620.260.877.

Angka ini mencerminkan harta yang cukup besar untuk seorang pejabat negara.

Komponen kekayaan terbesar berasal dari aset tanah dan bangunan, yang nilainya mencapai Rp 12.145.000.000. Aset tersebut tersebar di lima lokasi berbeda di Depok, Jawa Barat.

Kemudian, untuk kategori alat transportasi dan mesin, Noel tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp 3.336.000.000.

Jika dulu jadi ojol, kini rumah Noel dikatakan bak showroom kendaraan.

Ditetapkan Tersangka

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Immanuel Ebenezer sebagai tersangka terkait kasus pemerasan pengurusan sertifikat K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di Kementerian Ketenagakerjaan.

Wamennaker ditetapkan sebagai tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Rabu (20/8/2025) malam. 

"KPK menaikkan perkara ini ke tahap penyidikan dengan menetapkan 11 orang sebagai tersangka, yakni IBM, kemudian GAH, SB, AK, IEG (Immanuel Ebenezer Gerungan), FRZ, HS, SKP, SUP, TEM, dan MM” kata Ketua KPK Setyo Budiyanto dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (22/8/2025).

Selain Noel, ada 10 orang lainnya yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. 

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Wamenaker Noel sudah mengenakan rompi tahanan dan ditampilkan di ruang jumpa pers KPK bersama para tersangka lainnya.

Selain itu, kedua tangan Noel terlihat sudah diborgol penyidik.

Sebelumnya, Ketua KPK Setyo Budiyanto menjelaskan bahwa penangkapan Noel merupakan hasil pengembangan dari kegiatan operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan sebelumnya.

Awalnya, tim KPK menangkap Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3, Irvian Bobby Mahendro (IBM), saat sedang terjadi serah terima uang dari pihak perusahaan jasa.

"Jadi yang kami dapatkan pertama adalah proses serah terima uang antara perusahaan jasa terhadap koordinator, gitu. Nah, IBM," jelas Setyo dalam konferensi pers, Jumat (22/8/2025).

Dari hasil interogasi terhadap IBM dan pihak lain yang tertangkap lebih dulu, nama Wamenaker Noel muncul, beserta bukti dugaan aliran dana Rp3 miliar dan satu unit motor yang diterimanya.

Keterangan tersebut kemudian diperkuat dengan data aliran dana dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang telah dimiliki KPK sebelumnya.

Terima Uang Rp3 M

Ketua KPK Setyo Budiyanto mengungkapkan, uang sebesar Rp 81 miliar mengalir ke sejumlah orang. Uang tersebut berasal dari selisih antara uang yang dibayarkan oleh pihak yang mengurus penerbitan sertifikat K3 kepada perusahaan jasa K3 dengan biaya yang seharusnya.

“Kemudian, uang tersebut mengalir ke beberapa pihak, yaitu sejumlah Rp 81 miliar,” kata Setyo di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (22/8/2025).

Secara rinci, uang sebesar Rp 69 miliar mengalir kepada Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 tahun 2022-2025, Irvian Bobby Mahendro, dalam kurun waktu 2019-2024.

“Uang tersebut selanjutnya digunakan untuk belanja, hiburan, DP rumah, setoran tunai kepada GAH (Gerry Aditya Herwanto Putra), HS (Hery Sutanto) dan pihak lainnya,” ungkap Setyo. 

“Serta digunakan untuk pembelian sejumlah aset seperti beberapa unit kendaraan roda empat hingga penyertaan modal pada 3 (tiga) perusahaan yang terafiliasi PJK3,” imbuhnya. 

Sementara itu, uang sebesar Rp 3 miliar mengalir kepada Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja Tahun 2022-sekarang, Gerry Aditya Herwanto Putra dalam kurun 2020-2025.

Selain dari Irvian, ada dua perusahaan bidang PJK3 yang menyetorkan uang sebesar Rp 31,6 juta kepadanya. 

“Uang tersebut digunakan Sdr. GAH untuk keperluan pribadi, dibelikan aset dalam bentuk 1 (satu) unit kendaraan roda empat sekitar Rp 500 juta dan transfer kepada pihak lainnya senilai Rp 2,53 miliar,” ujarnya. 

Selanjutnya, Subkoordinator Keselamatan Kerja Direktorat Bina K3 Tahun 2020-2025, Subhan (SB), diduga menerima aliran dana sebesar Rp 3,5 miliar. Uang tersebut berasal dari 80 perusahaan di bidang PJK3. 

“Uang tersebut digunakan untuk keperluan pribadi di antaranya transfer ke pihak lainnya, belanja, hingga melakukan penarikan tunai sebesar Rp 291 juta,” ujarnya.

Setyo melanjutkan, Subkoordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja Tahun 2020-sekarang, Anitasari Kusumawati (AK) diduga menerima aliran dana sejumlah Rp 5,5 miliar dalam kurun waktu 2021-2024 dari perantara. 

“Sejumlah uang tersebut mengalir kepada pihak penyelenggara negara yaitu Sdr. IEG (Immanuel Ebenezer) sebesar Rp 3 miliar pada Desember 2024; Sdr. FAH dan Sdri. HR sebesar Rp 50 juta per minggu; Sdr. HS lebih dari Rp 1,5 miliar selama kurun waktu 2021-2024; serta Sdr. CFH berupa 1 (satu) unit kendaraan roda empat,” ujarnya.

 

Dipecat Prabowo

Diketahui, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan Presiden Prabowo Subianto resmi memberhentikan Immanuel Ebenezer dari jabatannya sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan.

“Untuk menindaklanjuti hal tersebut bapak Presiden telah menandatangani keputusan presiden tentang pemberhentian saudara Immanuel Ebenezer dari jabatannya sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan,” kata Prasetyo Hadi dalam keterangannya, Jumat (22/8/2025).

Ia menegaskan seluruh proses hukum diserahkan sesuai ketentuan. Sebaliknya, ia meminta semua anggota kabinet merah putih untuk belajar dari masalah yang dialami Ebenezer.

“Selanjutnya kami menyerahkan seluruh proses hukum untuk dijalankan sebagaimana mestinya dan kami berharap ini menjadi pembelajaran bagi kita semuanya terutama bagi seluruh anggota kabinet merah putih dan seluruh pejabat pemerintahan,” ujarnya.

Prasetyo menambahkan, Presiden mengingatkan jajaran kabinet agar serius dalam upaya pemberantasan korupsi.

“Untuk sekali lagi benar benar bapak presiden ingin kita semua bekerja keras berupaya keras dalam memberantas tindak tindak pidana korupsi,” pungkasnya.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved