Berita OKU Timur

Tanam Cabai di Pekarangan, Riyanto Warga Desa Suka Jaya OKU Timur Bisa Tambah Penghasilan Keluarga

Riyanto warga Desa Suka Jaya, OKU Timur menanam cabai di pekarangan rumah hingga bisa menjadi sumber tambahan penghasilan keluarga.

TRIBUNSUMSEL.COM/CHOIRUL ROHMAN
TANAM CABAI -- Riyanto, warga Desa Suka Jaya Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur merawat tanaman cabai di pekarangan rumahnya seluas 300 meter persegi, Kamis (21/08/2025). Sebanyak 40 batang cabai tumbuh subur dan menjadi sumber tambahan penghasilan keluarganya. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA – Di tengah upaya pemerintah mendorong program ketahanan pangan, langkah sederhana warga Desa Suka Jaya, Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur, Sumsel memberi contoh nyata bagaimana pekarangan rumah bisa menjadi sumber tambahan penghasilan keluarga.

Adalah Riyanto, seorang warga setempat yang memanfaatkan lahan seluas 300 meter persegi di samping rumahnya untuk menanam cabai.

Meski jumlahnya hanya 40 batang, hasil panen dari tanaman itu mampu membantu menopang kebutuhan sehari-hari sekaligus menambah pemasukan keluarga.

“Awalnya hanya ingin memanfaatkan lahan kosong agar lebih bermanfaat. Ternyata cabai bisa tumbuh subur dan hasilnya lumayan untuk dijual,” ungkap Riyanto, Kamis (21/8/2025).

Riyanto menambahkan, kegiatan berkebun di pekarangan juga menjadi aktivitas positif bagi keluarganya.

Baca juga: Wujudkan Swasembada Pangan, Bupati Askolani Panen Raya Jagung dan Tabur Benih Padi IP 300

Setiap pagi ia menyempatkan untuk menyiram tanaman sebelum melakukan aktivitasnya. 

"Anak-anak juga ikut membantu kalau ada waktu luang, jadi mereka bisa belajar bagaimana merawat tanaman. Istri saya pun merasa terbantu, karena setiap kali butuh cabai untuk masak, tinggal petik di halaman,” ujarnya sambil tersenyum.

Menurut Riyanto, hasil panen cabai tidak hanya dijual, tetapi sebagian juga digunakan untuk kebutuhan dapur sendiri. Kalau lagi panen banyak, bisa dijual ke tetangga atau ke pasar. 

"Kalau lagi mahal, tentu sangat membantu penghasilan. Tapi yang paling penting, dapur di rumah juga selalu ada stok cabai, jadi tidak bingung kalau harga di pasar tiba-tiba naik,” jelasnya.

Proses penanaman di lahan pekarangan ini pun tidak menemui kendala berarti.

Dengan perawatan rutin seperti penyiraman dan pemupukan sederhana, cabai tumbuh sehat dan siap dipanen secara bertahap.

Kisah Riyanto mencerminkan potensi besar pemanfaatan pekarangan rumah di pedesaan.

Bukan hanya membantu perekonomian keluarga, tetapi juga mendukung ketersediaan pangan lokal di tengah fluktuasi harga komoditas.

Program ketahanan pangan pun semakin terasa nyata, bukan sekadar wacana, ketika masyarakat mulai bergerak dari lingkup terkecil yakni rumah tangga.
 
 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved