Berita Viral

Sosok Nasim Khan, Anggota DPR Minta KAI Sediakan Gerbong Khusus Merokok, Harta Capai Rp30 M

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB Nasim Khan usulkan PT KAI menyediakan satu gerbong khusus bagi penumpang yang merokok, atau jadi smoking area

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
IG/fraksipkb
USULKAN GERBONG KHUSUS MEROKOK- Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB Nasim Khan usulkan PT KAI menyediakan satu gerbong khusus bagi penumpang yang merokok, atau jadi smoking area 

TRIBUNSUMSEL.COM - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB Nasim Khan mengusulkan agar PT KAI menyediakan satu gerbong khusus bagi penumpang yang merokok, atau menjadi smoking area di kereta api jarak jauh. 

Usulan tersebut disampaikan Nasim Khan saat rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI bersama Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin beserta jajaran.

Sosoknya pun kini disorot karena meyakini bahwa penyediaan gerbong khusus area merokok tersebut akan menguntungkan PT KAI.

Baca juga: Klarifikasi Adies Kadir Wakil Ketua DPR Usai Ngaku Dapat Tunjangan Beras Rp12 Juta, Cuma Rp200 Ribu

Ir. H. M. Nasim Khan, politisi dari PKB sekaligus anggota Komisi V
USULKAN GERBONG KHUSUS ROKOK- Ir. H. M. Nasim Khan, politisi dari PKB sekaligus anggota Komisi VI fraksi PKB DPR RI.

Sosok Nasim Khan

Mengutip dpr.go.id, Nasim Khan merupakan politisi asal Situbondo.

Ia lahir di Situbondo pada 10 Juni 1975.

Pendidikan dasar hingga menengahnya ia tempuh di kota kelahirannya.

Pada tahun 1993, Nasim berangkat ke Malang untuk berkuliah di ITN Malang.

Nasim Khan sudah aktif berorganisasi sejak kuliah.

Ia bergabung dalam Himpunan & Senat ITN Malang sebagai Korbid pada tahun 1994-1998.

Di waktu yang bersamaan, Nasim juga mengikuti Forum Komunikasi Mahasiswa Malang.

Nasim juga bukan tipe seseorang yang lupa akan alumninya.

Terbukti, ia bergabung dengan Ikatan Alumni SMPN 1 Situbono, SMA 2 Situbondo, hingga Ikatan Alumni ITN.

Ia mengawali kariernya bekerja di Telkomsel (2000–2001).

Baca juga: Rekam Jejak Adies Kadir Wakil Ketua DPR yang Sebut Tunjangan Beras Dewan Cuma Rp12 Juta

Kemudian berlanjut di PT. Guna Inti Permata (2003–2005), Gems Reseth International (2012–2013), dan NF Gems & Jewellry (2010–sekarang).

Ia bergabung di Khan Group sejak 2006 hingga sekarang.

Nasim berkecimpung di dunia politik dan masuk sebagai kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Nasim Khan menjadi anggota DPR RI mewakili daerah pemilihan Jawa Timur III yang meliputi Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo.

Menurut susunan pengurus yang diunggah di situs pkb.id, Nasim Khan menjabat sebagai wakil bendahara DPP PKB masa bakti 2019-2024.

Lalu, ia menjadi Anggota DPR RI dua periode 2014-2019, 2019-2024, dan 2024-2029.

Saat ini, Nasim Khan menjabat sebagai Anggota Komisi VI DPR RI yang membidangi Perindustrian, Perdagangan, Koperasi UKM, BUMN, Investasi, dan Standarisasi Nasional.

Harta Kekayaan Nasim Khan

Dalam LHKPN yang tercatat tanggal  22 Mei 2024/Periodik - 2023, Nasim diketahui memiliki kekayaan sebesar Rp 30 miliar.

Berikut adalah rincian kekayaan Nasim Khan yang tercatat dalam LHKPN:

DATA HARTA

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 16.700.000.000

1. Tanah dan Bangunan Seluas 80 m2/200 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA PUSAT , HASIL SENDIRI Rp. 3.500.000.000

2. Tanah Seluas 290 m2 di KAB / KOTA SITUBONDO, HASIL SENDIRI Rp. 200.000.000

3. Tanah dan Bangunan Seluas 253 m2/192 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 12.000.000.000

4. Tanah dan Bangunan Seluas 6 m2/10 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 1.000.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 400.000.000

1. MOBIL, INNOVA VENTURE Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp. 400.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 2.030.000.000

D. SURAT BERHARGA Rp. ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 13.550.000.000

F. HARTA LAINNYA Rp. 1.800.000.000

Sub Total Rp. 34.480.000.000

III. HUTANG Rp. 3.500.000.000

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 30.980.000.000

Minta KAI Sediakan Gerbong Khusus Merokok

Nama Nasim Khan kini disorot setelah mengusulkan agar PT KAI menyediakan satu gerbong khusus bagi penumpang yang merokok, atau menjadi smoking area di kereta api jarak jauh.
 
Usulan tersebut disampaikan Nasim Khan saat rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI bersama Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin beserta jajaran pada Rabu (20/8/2025) di Kompleks Parlemen, Jakarta.

“Paling tidak pak ini ada masukan juga gerbong yang selama ini, dulu ada, tapi setelah itu dihilangkan. Adalah sisakan satu gerbong untuk cafe ya kan, untuk ngopi, paling tidak di situ untuk smoking area Pak,” ujar Nasim di Gedung DPR RI, Rabu (20/8/2025).

Nasim meyakini bahwa penyediaan gerbong khusus area merokok tersebut akan menguntungkan PT KAI. 

Sebab, tak sedikit penumpang kereta api jarak jauh dari kalangan perokok.
 
“Karena banyak kereta tidak smoking area Pak Bobby. Nah paling tidak dalam kereta ini ada satu gerbong saya yakin pak. Saya yakin itu pasti bermanfaat dan menguntungkan buat kereta api ya kan? Pasti banyak itu, satu aja, terus smoking,” kata Nasim.

Politikus PKB itu pun kemudian membandingkan fasilitas kereta api jarak jauh dengan bus antar kota antar provinsi (AKAP), yang sebagian armadanya kini memiliki area khusus merokok.

"Ini bisa menjadi solusi bagi penumpang yang bosan, karena jarak tempuh perjalanan yang bisa sampai berjam-jam. Di bus saja ada tempat merokoknya. Di kereta seharusnya juga bisa," ungkap Nasim.
 
Di samping itu, Nasim juga berpandangan bahwa keberadaan gerbong khusus perokok, juga bisa menjadi solusi bagi penumpang yang merokok ketika harus menempuh perjalanan panjang. 

“Karena 8 jam perjalanan jauh pak. Di bus aja pak 12 jam hampir, 8 jam, 10 jam, itu ada smoking area di bis. Masa kereta sepanjang itu, satu gerbong pak, saya yakin bisa itu Pak. Ini aspirasi loh pak, Jawa Timur paling banyak ini semua se Jawa ini paling banyak Pak, kasian pak dia. Nilai kemanusiaan juga bisa diterima gitu,” pungkasnya.

Sementara, PT Kereta Api Indonesia (KAI) merespons usulan Anggota DPR agar ada gerbong khusus merokok dengan penegasan bahwa moda transportasinya bebas asap rokok

“Sampai saat ini kereta api bebas asap rokok,” kata Vice President Public Relation PT KAI, Anne Purba, kepada Kompas.com, Kamis (21/8/2025).
 
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menerima saran dari masyarakat agar layanan perkeretaapiannya dapat lebih baik.

“KAI menerima masukan, kritik, dan feedback dalam peningkatan layanan hingga sampai saat ini,” kata Anne.

Keselamatan hingga kenyamanan penumpang menjadi prioritas KAI dalam penyelenggaraan layanannya.

“Kami mengelolanya dengan baik dengan tetap mengutamakan keselamatan, pelayanan, dan kenyamanan pengguna keretaapi secara menyeluruh,” ujar Anne.
 

Baca berita lainnya di Google News

Bergabung dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved