Demo di Pati

Alasan Husein Mundur Jelang Demo Jilid II Pada 25 Agustus Mendatang, Singgung Ditunggangi Politik

Husein mengaku membatalkan rencana aksi demo Bupati Pati karena merasa hanya dimanfaatkan segelintir orang yang sudah ditunggangi kepentingan politik.

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUN JATENG/MAZKA HAUZAN NAUFAL
DEMO PATI - Aksi unjuk rasa digelar di kawasan Alun-Alun Kabupaten Pati, Rabu (13/8/2025). Massa menuntut Bupati Pati, Sudewo, mundur dari jabatannya. Husein mengaku membatalkan rencana aksi demo Bupati Pati karena merasa hanya dimanfaatkan segelintir orang yang sudah ditunggangi kepentingan politik. 

"Saya dan massa saya sudah melepaskan diri dari mereka," ucap dia.

Husein membenarkan, dirinya baru saja berkomunikasi dengan Bupati Pati Sudewo melalui panggilan video call.

Dalam panggilan itu, menurut dia, Sudewo sudah mendengarkan semua aspirasinya.

"Betul, saya tadi video call-an sama Pak Bupati."

"Pertama, saya dulu yang menghubungi, kemudian saya ditelepon Pak Bupati. Beliau posisi lagi di kantor."

"Aspirasi saya diterima oleh Pak Bupati dari bawah, ibaratnya kepala desa saya suruh tekan Pak Bupati agar pembangunannya maksimal. Biar pembangunan itu tahun ini membangun, tahun depan dana desanya buat yang lain," jelas dia.

Baginya, Sudewo sudah membuktikan bisa merangkul masyarakat dengan mengakomodasi tuntutan-tuntutan massa.

"Saya secara pribadi sudah tidak ada tuntutan Sudewo lengser."

"Kalau saya, dari awal kan memang dari masyarakat, tidak ada tunggangan politik," ucap dia.

Kata Teman Seperjuangan

Sementara itu, sejumlah rekannya di AMPB masih berkomitmen untuk melanjutkan perjuangan.
 
Mereka juga membantah tudingan Husein yang mengatakan bahwa pergerakan Aliansi sudah tidak murni lagi dan bahkan ditunggangi kepentingan politik.

Dua “pentolan” lain, koordinator, di AMPB, yakni Teguh Istiyanto dan Supriyono alias Botok, mengatakan bahwa mereka tetap konsisten pada garis perjuangan untuk melengserkan Sudewo.

“Bahwa AMPB bukan suatu organisasi, melainkan kumpulan pejuang yang sifatnya kolektif, tidak bertumpu pada satu tokoh atau satu orang saja. Jika Mas Husein menyatakan keluar dari kelompok kami, sudah tidak satu gerbong perjuangan lagi, kami hormati. Kami tidak perlu memusingkan,” kata Teguh di Posko Masyarakat Pati Bersatu, depan pintu gerbang selatan Gedung DPRD Pati, Selasa (19/8/2025) malam.

Baca juga: Ikuti Jejak Pati, Giliran Warga Cirebon akan Demo 11 September 2025 Imbas Isu PBB Naik 1.000 Persen

Teguh menyadari, suara sumbang berupa fitnah dan pencemaran nama baik sudah menjadi risiko bagi pihaknya.

Baginya, tudingan Husein adalah bagian dari ujian perjuangan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved