TNI Tewas Dianiaya Senior

Tak Tahan Dianiaya Senior, Prada Lucky Sempat Kabur hingga Ditemukan di Rumah Orang Tua Asuh

Lucky mengalami penyiksaan berulang kali oleh para seniornya, yang membuatnya memilih kabur ke rumah orang tua asuhnya di Nagekeo. 

Editor: Weni Wahyuny
FACEBOOK/Tya New
PRADA LUCKY DIANIAYA - Prada Lucky baru dua bulan menjadi TNI setelah dilantik di Rindam IX Udayana, Singaraja, Bali pada Juni 2025. Prada Lukcy tewas dianiaya senior. Sebelum tewas, ia sempat kabur. 

TRIBUNSUMSEL.COM, KUPANG - Sebelum tewas, Prajurit Dua (Prada) Lucky Chepril Saputra Namo (23), anggota Batalyon Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, sempat kabur dari seniornya.

Prada Lucky diduga kabur karena tak tahan dengan perlakuan seniornya yang melakukan penganiayaan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kakak kandung Lucky, Lusy Namo.

Lusy menyebut bahwa Lucky mengalami penyiksaan berulang kali oleh para seniornya, yang membuatnya memilih kabur ke rumah orang tua asuhnya di Nagekeo. 

"Orang tua asuh sempat mengobati luka di tubuh Lucky," jelas Lusy saat ditemui wartawan di Kupang, Senin (11/8/2025). 

Setelah menerima perawatan, Lucky menolak kembali ke barak, namun para seniornya berhasil menemukan dan membawanya kembali. 

Selama satu pekan setelah itu, Lucky kembali mengalami penyiksaan setiap hari. 

"Lucky sempat telepon saya. Dia mengaku sering dipukul seniornya. Kemungkinan dia kena siksa selama satu minggu," ungkap Lusy. 

Baca juga: Pesan Prabowo ke TNI di Tengah Kematian Prada Lucky Dianiaya Senior, Latih Tidak dengan Kekejaman

Komunikasi terakhir dengan Lucky terjadi pada 27 Juli 2025, sebelum Lusy menerima kabar duka mengenai kematian adiknya. 

Pascameninggalnya Lucky, terdapat berbagai versi dari pihak TNI mengenai penyebab kematiannya, termasuk klaim bahwa Lucky meninggal akibat jatuh dari gunung atau kecelakaan motor. 

Namun, hasil pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeramo menunjukkan adanya luka-luka mencurigakan, seperti sulutan api rokok, memar, dan luka pukulan dengan benda tajam di sekujur tubuh Lucky. 

Lusy berharap agar semua pelaku penganiayaan terhadap adiknya mendapatkan hukuman yang berat.

"Saya ingin keadilan untuk Lucky," tegasnya. 

Komandan Brigade Infanteri (Brigif) 21/Komodo, Letkol Inf Agus Ariyanto, mengonfirmasi bahwa seorang prajurit di batalion tersebut telah meninggal. 

Baca juga: Ibu Persit Minta Maaf Usai Dicari Serma Christian Diduga Berkomentar Negatif Kematian Prada Lucky

Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto juga menyatakan bahwa 20 pelaku penganiayaan Lucky telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan, termasuk satu perwira. 

Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved