Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 22 23 Kurikulum Merdeka, Menulis Teks Argumentasi

Kerangka Karangan Teks Argumentasi

Paragraf 1 – Pendahuluan

• Fakta: Masyarakat Indonesia sangat bergantung pada beras sebagai makanan pokok.
• Masalah: Ketergantungan ini bisa menimbulkan kerawanan pangan jika produksi beras menurun.
• Opini: Penting untuk mengonsumsi makanan pokok selain beras sebagai alternatif sumber karbohidrat.
• Contoh: Beras jagung, ubi jalar, singkong, sagu, talas, dan lain-lain.
• Tujuan tulisan: Mengajak masyarakat membiasakan konsumsi pangan non-beras.

Paragraf 2 – Isi (Keanekaragaman Pangan Lokal)

• Fakta: Indonesia memiliki banyak sumber karbohidrat selain beras (contoh 10 pada gambar).
• Potensi: Setiap daerah memiliki pangan khas, seperti sagu di Papua/Maluku, jagung di NTT, singkong di Jawa.
• Nilai gizi: Pangan tersebut kaya karbohidrat, vitamin, mineral, dan serat.
• Contoh: Ubi jalar kaya beta-karoten untuk kesehatan mata, ganyong mengandung serat tinggi.
• Opini: Pemanfaatan pangan lokal mendukung ketahanan pangan.

Paragraf 3 – Isi (Manfaat Ekonomi dan Lingkungan)

• Fakta: Permintaan beras tinggi menyebabkan impor dan lahan sawah terus diperluas.
• Dampak: Monokultur padi dapat mengurangi keanekaragaman hayati dan merusak tanah.
• Solusi: Mengonsumsi pangan alternatif mengurangi tekanan terhadap lahan sawah.
• Manfaat ekonomi: Membuka pasar bagi petani lokal yang menanam pangan non-beras.
• Opini: Diversifikasi pangan membantu perekonomian desa.

Paragraf 4 – Isi (Upaya dan Tantangan)

• Fakta: Program pemerintah seperti 'Gerakan Diversifikasi Pangan' sudah ada sejak lama.
• Tantangan: Kebiasaan masyarakat yang sudah melekat pada beras.
• Solusi: Edukasi gizi, inovasi olahan pangan lokal, promosi melalui media.
• Contoh: Ubi jalar menjadi brownies, jagung menjadi nasi jagung instan.
• Opini: Dengan inovasi dan promosi, pangan non-beras bisa lebih diminati.

Paragraf 5 – Penutup

• Menegaskan kembali: Konsumsi pangan pokok selain beras sangat penting untuk kesehatan, ekonomi, dan lingkungan.
• Harapan: Masyarakat mau mencoba dan membiasakan mengonsumsi pangan lokal.
• Ajakkan: Mulai dari rumah tangga masing-masing untuk mempraktikkan pola makan beragam.
•  Penutup inspiratif: Keanekaragaman pangan adalah kekuatan bangsa untuk masa depan yang berkelanjutan.

Menulis Karangan Teks Argumentasi Pola Pengembangan Deduktif 

Mengonsumsi Makanan Pokok Selain Beras untuk Ketahanan Pangan

Masyarakat Indonesia perlu mengurangi ketergantungan pada beras sebagai makanan pokok. Ketergantungan ini berisiko menimbulkan kerawanan pangan apabila produksi beras menurun akibat perubahan iklim, gagal panen, atau keterbatasan lahan. Padahal, Indonesia memiliki banyak sumber karbohidrat lain yang tidak kalah bergizi. Beras jagung, ubi jalar, singkong, sagu, talas, dan gembili adalah contoh pangan yang bisa menjadi alternatif. Mengonsumsi pangan tersebut dapat menjadi langkah nyata dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Indonesia memiliki kekayaan pangan lokal yang melimpah dan beragam yang dapat menjadi pengganti beras. Setiap daerah di Indonesia memiliki sumber karbohidrat khas, seperti sagu di Papua dan Maluku, jagung di Nusa Tenggara Timur, serta singkong di Jawa. Selain kaya karbohidrat, pangan ini juga mengandung vitamin, mineral, dan serat. Ubi jalar misalnya, mengandung beta-karoten yang baik untuk kesehatan mata, sementara ganyong kaya akan serat yang bermanfaat bagi pencernaan. Keanekaragaman pangan lokal ini merupakan potensi besar yang seharusnya dimanfaatkan secara optimal.

Mengonsumsi makanan pokok non-beras juga memberikan manfaat bagi ekonomi dan lingkungan. Tingginya permintaan beras membuat pemerintah terkadang harus mengimpor, sementara lahan sawah terus diperluas dengan risiko merusak ekosistem. Jika masyarakat mengonsumsi pangan alternatif, tekanan terhadap lahan sawah berkurang dan petani yang menanam jagung, sukun, garut, atau talas dapat memperoleh pasar yang lebih luas. Hal ini berpotensi meningkatkan pendapatan petani dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

Upaya diversifikasi pangan harus diiringi dengan edukasi dan inovasi pengolahan pangan lokal. Pemerintah telah menjalankan 'Gerakan Diversifikasi Pangan' untuk mengajak masyarakat mengonsumsi pangan non-beras. Edukasi gizi yang tepat dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat pangan lokal. Inovasi pengolahan, seperti brownies ubi jalar atau nasi jagung instan, juga dapat membuat pangan alternatif lebih menarik dan praktis. Dengan promosi yang tepat, pola konsumsi masyarakat dapat beralih ke arah yang lebih beragam.

Mengonsumsi makanan pokok selain beras adalah langkah bijak untuk kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Keanekaragaman pangan yang dimiliki Indonesia mampu mencukupi kebutuhan gizi masyarakat tanpa bergantung penuh pada beras. Membiasakan diri mengonsumsi jagung, singkong, sagu, atau talas dapat dimulai dari rumah masing-masing. Dengan kebiasaan ini, kita bukan hanya melestarikan warisan pangan nusantara, tetapi juga membangun masa depan yang berkelanjutan bagi bangsa.

===

*) Disclaimer:
Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

Demikian Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 22-23 Kurikulum Merdeka, Menulis Teks Argumentasi. 

Baca juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 11 SMA/SMK Halaman 23-24 Kurikulum Merdeka, Latihan 1.3

Baca juga: Kunci Jawaban Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 17 18 Kurikulum Merdeka, Teks Deskripsi

Baca berita dan artikel lainnya langsung dari google news

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com