Mayat Terbakar di Indramayu
Pengacara Bongkar Dugaan Peran Sang Pacar dalam Kematian Putri Apriyani di Indramayu
Terungkap sosok kekasih Putri Apriyani (24) diduga dalang korban tewas dalam keadaan gosong pada bagian wajah diduga karena luka
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus tewasnya Putri Apriyani (24) ditemukan dengan keadaan gosong pada bagian wajah diduga karena luka bakar masih jadi misteri.
Adapun dugaan pelaku kini menyorot ke sosok AS disebut sebagai kekasih dari Putri Apriyani.
AS sendiri diketahui berprofesi sebagai anggota kepolisian.
Melansir dari Tribuncirebon.com, senin (11/8/2025) pengacara keluarga Putri Apriyani, Toni RM menyinggung soal peran pacar Putri Apriyani di balik kematiannya yang tragis tersebut.
Adapun pacar putri berinisial AS diduga oknum polisi yang berdinas di Polres Indramayu.
"Pacar Putri ini merupakan oknum polisi yang berdinas di Polres Indramayu,” ujar dia.
Toni RM menyampaikan, dugaan kuat itu bukan tanpa alasan.
Pertama, kata dia, di lokasi kejadian Putri tewas ada barang-barang milik pacarnya tersebut.
Yakni berupa ponsel dan sepeda motor yang ditinggalkan oleh AS, pacarnya tersebut.
Dugaan lainnya soal keberadaan terakhir Putri yang diduga bersama dengan AS karena terekam oleh CCTV dan keterangan saksi-saksi.
Baca juga: VIDEO Sosok Putri Apriyani, Wanita Muda Diduga Dibakar Dalam Kamar Kos di Indramayu, Dikenal Baik
Termasuk soal keberadaan Putri terakhir ketika diminta ibunya yang bekerja di luar negeri untuk mengambil uang Rp 35 juta guna keperluan gadai sawah.
Toni menceritakan, Putri kala itu mengabari ia tidak bisa mengambil di agen bank di wilayah setempat, setelah itu ia keliling dan tidak ada kabar.
Keluarga baru dapat kabar esok paginya, tapi soal kematian Putri secara tragis.
Informasi ini pun sudah disampaikan kepada penyidik Polres Indramayu.
Toni RM menyampaikan, perihal uang ini penting karena menurut keterangan saksi bernama Rina, bahwa pacar Putri tersebut dua hari lalu menelepon saksi tersebut.
Isi telepon itu, pacar Putri tersebut ingin meminjam nama Rina untuk keperluan pinjaman ke bank.
“Ini berarti ada kaitannya,” ujar dia.
Artinya, dijelaskan Toni RM, jika uang di rekening Putri tersebut ternyata sudah ludes kemudian uangnya tidak ditemukan, maka patut diduga tindak pidana ini motifnya adalah uang.
“Oleh karenanya penyidik masih mendalami terkait uang tersebut sudah diambil atau belum karena kemarin banknya tutup (weekend) jadi belum bisa dicek,” ujar dia.
Toni RM menyampaikan, untuk sementara penyidik menerapkan Pasal 338 tentang pembunuhan dan atau 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian.
Ia juga berharap polisi bisa segera menemukan pacar Putri tersebut yang keberadaannya belum diketahui di mana.
Pihak kepolisian pun sekarang ini sedang mengerahkan anggotanya untuk segera menangkap AS guna dimintai keterangan soal kasus tersebut.
Seandainya nanti sudah diperiksa dan benar mengakui, lanjut Toni RM, Pasal yang disangkakan bisa ditambah dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
“Saya apresiasi sekali kepada Polres Indramayu karena sejak ditemukan tindak pidana tersebut, penyidik langsung mengejar pacar Putri tersebut,” ujar dia.
Toni RM sendiri mengakui upaya yang sedang dilakukan polisi tidak mudah.
Polisi harus melacak secara manual dari rekaman CCTV di sepanjang jalan.
AS sendiri dalam pelariannya juga tidak membawa ponsel karena ditinggalkan di lokasi kejadian.
"Makanya saya sangat apresiasi sekali upaya dari kepolisian,” ujar dia.
Keluarga Minta Keadilan
Polisi sendiri belum mengungkap penyebab pasti kematian korban berikut dengan kronologi. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan mendalam oleh pihak kepolisian.
Tamsin (58), paman korban mengungkapkan, perasaan keluarga saat ini sangat hancur.
“Coba bayangkan bapak-bapak kalau jadi orang tua korban, bagaimana perasaannya dengan kematian anak yang sangat tragis dan tidak masuk akal,” ujar dia.
Tamsin meminta tolong kepada semua pihak untuk mengawal kasus ini hingga pelakunya bisa tertangkap dan diadili sesuai dengan perbuatannya.
Di sisi lain, pihak keluarga juga menuntut pihak kepolisian segera mengungkap penyebab pasti dan alasan pelaku tega menghabisi nyawa Putri secara tragis.
“Biar jelas benderang kematian korban karena apa, kami minta tolong kasusnya dikawal,” ujar dia.
Tamsin meyakini polisi punya cara untuk mengungkap kasus yang menimpa Putri Apriyani.
Pihak keluarga pun menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada polisi untuk mengungkap kejadian ini.
Ayah dari Putri, Karja (48) menerangkan, dirinya sempat melihat langsung kondisi anaknya saat proses autopsi tersebut.
Menurut Karja, luka bakar tampak jelas pada muka dan rambut putri bungkusnya itu. Luka tersebut turut membuat wajah anaknya sulit dikenali.
“Saya masih mengenali muka anak saya, tapi mungkin kalau orang lain belum tentu karena kondisinya lumayan parah,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (10/8/2025).
Karja menyampaikan, secara keseluruhan tidak tahu persis dimana saja luka yang didapat oleh Putri, mengingat malam saat autopsi dilakukan, dirinya syok berat.
Karja hanya ingat luka bakar itu ada di bagian muka, kemudian rambut. Sedangkan baju dan celana masih utuh.
“Pas masuk itu saya panik, jadi yang tadinya mau lihat luka ada dimana saja itu ngeblank,” ujar dia.
Di sisi lain, dari keterangan tim medis, lanjut Karja, hasil autopsi itu menunjukkan kematian korban meninggal dunia karena lemas kehabisan napas.
Hasil ini, kata Karja menimbulkan tanda tanya besar di benak keluarga, apakah putri bungsunya itu meninggal dunia dahulu kemudian dibakar atau seperti asumsi warga yang meninggal karena dibakar.
“Tapi kalau meninggal karena dibakar, harusnya korban teriak menjerit kesakitan, tapi dari keterangan yang beredar tidak begitu,” ujar dia.
Pihak keluarga, kata Karja, saat ini masih menunggu hasil lebih lanjut dari penyelidikan yang dilakukan Polres Indramayu.
“Kami sangat kehilangan, karena anak yang dari kecil diasuh, digedein, sudah gede malah diambil nyawanya secara tidak masuk akal,” ujar paman korban, Tamsin (58) saat ditemui Tribunjabar.com, di rumah duka di Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Indramayu, Minggu (10/8/2025).
Warga Sempat Dengar Tangisan
Kondisi janggal tersebut langsung membuat geger warga. Mereka berdatangan ke lokasi kejadian untuk melihat proses olah TKP yang dilakukan polisi.
Informasi yang beredar menyebutkan, sebelum jasad ditemukan, ada yang mendengar suara tangisan perempuan dari dalam kos.
Ilyas (27), Ketua Karangtaruna Desa Singajaya, mengatakan suara tangisan itu terdengar jelas hingga keluar bangunan.
“Infonya geger meninggal karena dikabar,” ujarnya.
Ia mengisahkan, pada sekitar pukul 02.30 WIB, seorang ibu yang hendak berangkat ke pasar mendengar suara tangisan keras dari dalam kos.
Tak lama setelah itu, dua pria terlihat keluar menggunakan sepeda motor.
“Paginya baru geger, ternyata ada penemuan mayat,” lanjutnya.
Usai menerima kabar, ia langsung datang ke lokasi. Suasana pun sudah ramai oleh warga.
Polisi pun saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut soal kejadian yang menggemparkan tersebut.
Kapolres Indramayu, AKBP Mochamad Fajar Gemilang melalui Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno meminta warga untuk menanti perkembangan lebih lanjut soal kejadian ini dari pihak kepolisian.
Proses penyelidikan pun saat ini masih berlangsung.
“Korban wanita, kejadian ini masih dalam penyelidikan polisi,” ujar dia.
(*)
Baca berita lainnya di Google news
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
VIDEO Sosok Putri Apriyani, Wanita Muda Diduga Dibakar Dalam Kamar Kos di Indramayu, Dikenal Baik |
![]() |
---|
Keluarga Duga Putri Apriyani Tewas Dibunuh Pacarnya Oknum Polisi, Sempat Diminta Pinjam Uang ke Bank |
![]() |
---|
Hancur Hati Orang Tua Putri Apriyani, Anak Ditemukan Tewas Terbakar di Kos Indramayu, Yakin Dibunuh |
![]() |
---|
Sosok PA, Mayat Wanita Ditemukan Terbakar di Kamar Kos Indramayu, Apoteker Muda |
![]() |
---|
Geger Mayat Wanita Gosong Terbakar di Kamar Kos Indramayu, Warga Sempat Dengar Tangisan Dini Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.