Mayat Terbakar di Indramayu

Hancur Hati Orang Tua Putri Apriyani, Anak Ditemukan Tewas Terbakar di Kos Indramayu, Yakin Dibunuh

Kematian Putri Apriyani dinilai janggal karena wajah korban ketika ditemukan kondisinya gosong dan warga menduga menjadi korban pembunuhan.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Tribun Jabar/ Handika Rahman
MAYAT WANITA TERBAKAR- Karja menunjukkan foto anaknya, Putri Apriyani, di rumahnya di Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Indramayu, Minggu (10/8/2025). Hingga kini kematian Putri masih menyisakan misteri.  

“Paginya baru geger, ternyata ada penemuan mayat,” lanjutnya.

Usai menerima kabar, ia langsung datang ke lokasi. Suasana pun sudah ramai oleh warga.

Baca juga: Diduga Terbakar Api Cemburu, Pria di OKU Habisi Nyawa Pasangan Baru Mantan Istrinya

Polisi pun saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut soal kejadian yang menggemparkan tersebut.

Kapolres Indramayu, AKBP Mochamad Fajar Gemilang melalui Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno meminta warga untuk menanti perkembangan lebih lanjut soal kejadian ini dari pihak kepolisian.

Proses penyelidikan pun saat ini masih berlangsung. 

“Korban wanita, kejadian ini masih dalam penyelidikan polisi,” ujar dia.

Kata Pak RT

Ketua RT 9 RW 3 Desa Singajaya, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Toni tidak mengetahui secara pasti kejadian yang menggegerkan lingkungan tempat tinggalnya itu.

Tapi dari keterangan warga, ada wanita tewas di dalam kamar kos. Gegernya warga, korban meninggal karena diduga dibakar.

“Saya gak tahu (penyebab kematian), tahu-tahu dapat kabar ada orang meninggal di kosan,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Sabtu (9/8/2025).

Kosan yang jadi TKP kejadian diketahui berwarna abu-abu. Sedangkan kamar kos korban berada di kamar nomor 9.

Toni sendiri walau sebagai RT, tidak tahu siapa saja penghuni kos tersebut. Pemilik kos tidak pernah melapor ke RT.

Pihaknya pun hanya diberi tahu bahwa kosan itu merupakan kosan yang diisi laki-laki dan perempuan.

“Jadi gak pernah lapor, ada data juga yang dulu-dulu, tapi kan namanya kosan keluar masuk,” ujar dia.

Kendati demikian, Toni tidak memungkiri  bahwa sudah jadi rahasia umum kosan di wilayah setempat sering kedatangan tamu dari luar.

Hal tersebut juga terjadi di kosan lain yang ada di wilayah sana.
 
Ketua Karangtaruna desa setempat, Ilyas (27) menambahkan, warga sebenarnya resah, tapi tidak mau berurusan panjang.

Kosan di wilayah setempat juga tidak jarang dilakukan penggerebekan oleh aparat kepolisian.

“Iya di sini kadang suka digerebek dari Polsek,” ujar dia.

Di sisi lain, polisi belum bisa memastikan penyebab kematian korban karena proses penyelidikan masih berlangsung.

(*)

Baca berita lainnya di Google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran  Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved