HUT 80 RI

Seperti Pacu Jalur, Curhat Perajin Perahu Bidar Palembang Ungkap Harapan ke Pemerintah

Jaka adalah generasi ketiga yang mewarisi tradisi ini dari kakeknya. Ia mengaku telah berkecimpung dalam dunia bidar sejak 2003.

SRIPOKU/SYAHRUL HIDAYAT
PERAHU BIDAR -- Perajin perahu Bidar Joni dan Lukman Hakim sedang merawat dua Bidar milik Encik Awaludin Muhammad Saka Garhan (44), Senin (4/8/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Di bawah terik matahari, Joni (51) dan Lukman Hakim (51) tampak sibuk memperbaiki dua perahu Bidar tradisional di pangkalan milik Encik Awaludin Muhammad Saka Garhan (44), yang akrab disapa Jaka.

Selama dua minggu terakhir, keduanya berjibaku menyiapkan perahu ini agar siap berlaga di lomba perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus mendatang.

Jaka, sebagai pemilik, adalah generasi ketiga yang mewarisi tradisi ini dari kakeknya. Ia mengaku telah berkecimpung dalam dunia bidar sejak tahun 2003.

"Dari nenek ke bapak, lalu turun ke saya," ujarnya ditemui Senin (4/8/2015).

Saat ini, Jaka memiliki dua bidar yang sedang dalam tahap perbaikan, sementara tiga bidar lainnya telah ia jual untuk melestarikan tradisi ini.

"Kenapa dijual? Itu cara kami melestarikan bidar," ungkap Jaka, yang masih memiliki garis keturunan dari Riau.

Ia menjelaskan bahwa banyak peminat yang ingin memiliki bidar tetapi kesulitan mencari bahan baku kayu.

Baca juga: Festival Perahu Bidar Palembang Digelar 15-17 Agustus 2025, Ada Pemutaran Film Dokumenter

Dengan menjualnya, ia berharap Bidar-Bidar ini tetap hidup dan ikut memeriahkan lomba, sekaligus menjaga warisan budaya Palembang.

Persiapan lomba bukan hal sepele. Perahu-perahu ini membutuhkan perawatan ekstra. Mulai dari perbaikan kayu yang rusak, pendempulan, hingga pengecatan.

"Kami harus memastikan setiap detailnya siap sebelum turun ke sungai," kata Jaka.

Satu bidar tradisional membutuhkan 57 pendayung, yang terdiri dari 52 pendayung, satu juragan, dan satu tukang timba.

Saat ini, Palembang diperkirakan hanya memiliki 10 bidar yang masih aktif.

Persiapan juga mencakup latihan rutin. 

"Alhamdulillah, adik-adik kita latihan terus. Lepas ashar mereka latihan di Sungai Musi menggunakan Bidar prestasi," kata Babinkamtibmas 13 Ulu ini. Latihan ini penting untuk melatih kekompakan dan kekuatan tim.

Tim Bidar tradisional memiliki komposisi unik yang berbeda dari perahu sejenis di daerah lain.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved