Mayat di Bendung Perjaya
FAKTA Mayat Mengapung di OKU Timur, Ternyata Pencuri yang Terjun ke Sungai, Hanyut dari OKU Selatan
Terungkap fakta dari mayat pria yang ditemukan mengapung di Bendung Perjaya, Desa Perjaya Kecamatan Martapura, OKU Timur, Sumsel
Penulis: CHOIRUL RAHMAN | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA -- Terungkap fakta dari mayat pria yang ditemukan mengapung di Bendung Perjaya, Desa Perjaya Kecamatan Martapura, OKU Timur, Sumsel.
Mayat tersebut diduga pencuri kapal di Kabupaten OKU Selatan yang berusaha kabur dengan terjun ke sungai usai dikejar-kejar warga.
Sebelumnya, penemuan mayat pria mengapung di Bendung Perjaya, Desa Perjaya Kecamatan Martapura, OKU Timur, sempat mengundang tanda tanya. Siapa dia? Dari mana asalnya? Apa penyebab kematiannya?.
Polisi pun bergerak cepat menyingkap tabir misteri itu dan dibaliknya, tersimpan kisah pelarian, identitas ganda, dan kesalahan yang berujung tragis.
IPTU Miming, KBO Satreskrim Polres OKU Timur yang juga bertugas sebagai Perwira Pengawas (Pawas), mengungkapkan bahwa upaya mengidentifikasi mayat tersebut dimulai dari hal kecil sidik jari.
“Dari sidik jari, mengarah pada nama Syahbandi Erfan, warga asal Lampung,” kata IPTU Miming, Senin (4/8/2025).
Baca juga: KTP yang Ditemukan Tak Sesuai, Akhirnya Terungkap Identitas Mayat di Bendung Perjaya OKU Timur
Baca juga: BREAKING NEWS: Mayat Mengapung di Bendung Perjaya OKU Timur Gegerkan Warga, Tersangkut di Sampah
Namun, penyelidikan tidak berhenti di situ. Polisi menemukan jejak bahwa pria tersebut pernah tinggal di Kampung Baru, Kecamatan Mesuji Makmur, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Koordinasi pun dilakukan oleh pihak kepolisian di OKI. Hasilnya, keluarga iparnya ditemukan di Kampung Baru dan segera datang menjemput jenazah pada Jumat malam.
Latar belakang kematian korban mulai terkuak dari penelusuran lanjutan. Syahbandi ternyata bukan korban tenggelam biasa.
Korban diduga terlibat kasus pencurian perahu di wilayah OKU Selatan bersama seorang rekannya. Aksi mereka kepergok warga.
Panik, Syahbandi melompat ke Sungai Komering, mencoba melarikan diri lewat arus deras.
Namun, hanya rekannya yang berhasil ditangkap hidup-hidup.
Dari keterangan rekannya itu, korban disebut bernama "Eko". Namun polisi kemudian memastikan bahwa itu hanyalah nama samaran.
Identitas aslinya adalah Syahbandi Erfan, yang cocok dengan hasil sidik jari serta ciri-ciri fisik seperti dua tato khas yang dikenali oleh pihak keluarga dan rekannya.
Kisah hidup Syahbandi pun terurai perlahan. Ia pernah tinggal di OKI dan menjalani hukuman pidana di sana.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.