Berita Nasional

'Nyusahin Orang Kecil', Curhat Warga usai Rekening Diblokir PPATK hingga Tak Bisa Ambil Tabungan

Menurut Mardiyah, rekening tersebut sebelumnya ia gunakan untuk menerima bantuan sosial. 

Editor: Weni Wahyuny
Kompas.com
REKENING DIBLOKIR- Ilustrasi uang. Warga keluhkan rekening diblokir karena nganggur 3 bulan. 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA – Curahan hati warga yang rekeningnya kena blokir Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Akibat rekeningnya diblokir, kini ia tak bisa mengambil uang tabungannya.

Adalah Mardiyah (48), warga Citayam, Bogor, Jawa Barat, yang mengaku kaget saat mengetahui salah satu rekening miliknya diblokir tanpa ada pemberitahuan. 

Menurut Mardiyah, rekening tersebut sebelumnya ia gunakan untuk menerima bantuan sosial. 

“Saya punya dua rekening, satu buat usaha, satu lagi yang dulu dipakai nerima bantuan. Sekarang katanya diblokir karena enggak aktif tiga bulan. Saya juga kaget, padahal itu rekening masih saya anggap penting,” ujar Mardiyah kepada Kompas.com, Rabu (30/7/2025). 

Menurut Mardiyah, pemerintah seharusnya tidak memukul rata kondisi seluruh nasabah bank. 

Baca juga: Berapa Lama Reaktivasi Rekening yang Diblokir PPATK? Ini Estimasi Waktu Aktif Kembali

Sebab, tidak semua warga bisa rutin menabung atau bertransaksi. 

“Kadang orang baru isi tabungan pas lagi dapat rezeki. Bukan berarti mau menyalahgunakan. Harusnya lihat juga kondisi masyarakat bawah, jangan semua disamain,” tambahnya. 

Mardiyah pun mengaku bingung harus mengurus sejumlah syarat administratif untuk kembali mengaktifkan rekeningnya. 

Meski saldo di rekening Mardiyah tidak besar, uang itu akan dipakai sewaktu-waktu.

“Kalau nanti ada uang lebih, bisa saya pakai lagi. Tapi sekarang malah dibekukan, disuruh urus ini itu. Buat orang kecil kayak saya, itu nyusahin,” kata dia. 

Baca juga: VIDEO Hotman Paris Soroti Kebijakan PPATK Blokir Rekening Nganggur 3 Bulan, Jangan Merepotkan

Keluhan serupa disampaikan Reza Nugraha (25), freelancer asal Depok. 

Reza bilang, rekening simpanan daruratnya diblokir karena dianggap tidak aktif, padahal rekening itu masih ia gunakan sewaktu-waktu. 

“Klien gue kan biasanya bayar lewat dompet digital. Tapi gue emang tetap pertahanin rekening itu buat jaga-jaga. Kemarin pas mau pakai, malah udah diblokir. Harus ke bank, ribet,” kata Reza. 

Menurut Reza, kebijakan tersebut tidak relevan dengan kondisi masyarakat saat ini, terutama di kalangan muda dan pekerja informal yang lebih banyak mengandalkan platform digital daripada rekening bank konvensional. 

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved