Berita Palembang

Jelang 17 Agustus, Pedagang Telok Abang Mulai Ramai di Jalan Merdeka Palembang

Menjelang 17 Agustus, Jalan Merdeka Palembang kini diramaikan pedagang Telok Abang.

SRIPOKU/SYAHRUL HIDAYAT
RAPIKAN DAGANGAN -- Lita, salah satu pedagang sedang merapikan main pesawat dan kapal kapalan Telok Abang di Jalan Merdeka, Kamis (31/7/2025). Mainan Telok Abang hanya ada di kota Palembang dan di bulan Agustus. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Semangat kemerdekaan mulai terasa di Kota Palembang.

Menjelang datangnya bulan Agustus, Jalan Merdeka, pusat keramaian Kota Palembang, kini diramaikan oleh pemandangan khas yang hanya ada setahun sekali.

Deretan pedagang yang menjajakan mainan kapal-kapalan dan pesawat berbahan akar gabus, atau yang lebih dikenal dengan Telok Abang.

Fenomena musiman ini akan terus berlanjut hingga usai peringatan Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus mendatang.

Beberapa pedagang terlihat sudah mulai menata dagangan mereka, lengkap dengan kerangka rak kayu dan batang pisang atau "gedebong pisang" yang menjadi ciri khas penopang mainan gabus ini. Batang pisang, yang dibeli seharga Rp 20 ribu per batang, berfungsi sebagai dudukan kokoh untuk menancapkan tangkai-tangkai mainan Telok Abang.

Salah seorang pedagang, Lita (30), mengungkapkan kebahagiaannya bisa kembali merasakan berkah Agustusan setiap tahunnya. "Tiap tahun merasakan berkah 17 Agustusan," ujarnya dengan senyum.

Ia menjelaskan bahwa di awal Agustus, penjualan mainan Telok Abang memang masih terbilang sedikit, sekitar lima buah saja.

Namun, menjelang pertengahan hingga mendekati tanggal 17 Agustus, penjualannya meningkat drastis.

"Kalau sudah pertengahan atau mendekati tanggal 17 Agustus itu lakunya cukup banyak. Kalau pagi jelang siang bisa capai 15 buah. Sore juga bisa capai seperti di siang hari," tutur Lita ketika dijumpai di lokasi, Kamis (31/7/2025).

Ia menambahkan, puncak penjualan biasanya terjadi di penghujung peringatan 17 Agustus, terutama setelah acara bidar (perlombaan perahu tradisional) usai, di mana banyak masyarakat membeli Telok Abang sebagai oleh-oleh.

Lita juga mengungkap bahwa mereka sudah sejak tanggal 29 Juli gelar dagangannya.
Ada lebih dari 10 pedagang yang sudah buka lapak Telok Abang.

Mainan Telok Abang, yang terdiri dari kapal-kapalan dan pesawat dari gabus, dibanderol dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu. Lita menjelaskan, harga bergantung pada bahan pembuatnya.

"Mainan gabus ini awet beda dengan yang kertas. Kalau bahan akar gabus agak mahal," katanya.

Tak hanya itu, Lita juga berencana mengeluarkan mainan kapal-kapalan berukuran lebih besar dengan harga Rp 60 ribu, yang belum ia tampilkan saat ini. "Nanti nunggu waktu yang tepat," imbuhnya.

Selain Telok Abang, Lita dan pedagang lainnya juga menjajakan aneka kuliner tradisional yang identik dengan Hari Kemerdekaan RI, seperti Telok Ukan dan Telok Pindang, serta Ketan Capit.

"Makanan ini hanya ada di bulan Agustus, identik dengan HUT RI," ujar Lita penuh semangat.

Untuk Telok Ukan, harganya Rp 6.000 per butir.

Lita, yang sudah berjualan Telok Abang selama hampir 5 tahun, mengaku bahwa menjelang puncak Hari Kemerdekaan, ia bisa menjual lebih dari 250 buah mainan Telok Abang.

"Agustus ini memang bulan penuh berkah kami. Ya tapi namanya rezeki kita tidak bisa prediksi," ucapnya sambil tersenyum.

Para pedagang ini setia menjajakan dagangannya dari subuh hingga malam hari.

Pesona Telok Abang juga menarik perhatian pengunjung, salah satunya Rina, yang baru pertama kali melihat mainan ini dari dekat.

Ia mengaku cukup terkagum karena mainan ini hanya ada di Palembang dan pada bulan Agustus saja.

"Iya nih zaman canggih ini masih bertahan mainan 17 Agustusan, Telok Abang," timpalnya, menunjukkan betapa kuatnya tradisi ini bertahan di tengah modernisasi.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved