Diplomat Kemenlu Tewas di Menteng
Tak Ada Tindak Pidana, Reza Indragiri Soroti Barang Pribadi Arya Daru Ditampilkan ke Publik: Offside
Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menyoroti soal konferensi pers kematian diplomat Kementerian Luar Negeri Arya Daru
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menyoroti soal konferensi pers kematian diplomat Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan (ADP) yang digelar Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).
Polda Metro Jaya mengungkap hasil penyelidikan soal misteri diplomat muda Arya Daru Pangayunan yang ditemukan tewas di kamar kos di kawasan Menteng Jakarta Pusat dengan kepala terlilit lakban kuning pada 8 Juli 2025 lalu.
Polda Metro Jaya menyimpulkan bahwa kematian Arya Daru karena mengakhiri hidup.
Menanggapi itu, Reza, yang merupakan lulusan Psikologi Forensik dari Universitas Gadjah Mada dan University of Melbourne, menilai kesimpulan polisi bahwa kematian ADP tidak disebabkan oleh tindakan pidana sudah tepat.

Menurutnya, hanya ada tiga penyebab umum kematian seseorang, yaitu karena sebab alami (natural), bunuh diri (suicide), atau kecelakaan (accident). Karena tidak ditemukan unsur pidana, maka peristiwa ini seharusnya diperlakukan sebagai isu privat.
Kendati begitu, Reza menyoroti keputusan Polda Metro Jaya yang tetap memamerkan barang-barang pribadi milik ADP kepada media, meskipun penyebab kematiannya bukan tindak pidana.
"Info spesifiknya cukup disampaikan ke keluarga almarhum saja. Sayangnya Polda Metro Jaya tetap memajang bukti-bukti barang pribadi almarhum ke hadapan media," ujar Reza dalam keterangan tertulis, Rabu (30/7/2025). Dikutip Kompas.com
Baca juga: Respon Meta Ayu Istri Arya Daru Lihat Hasil Penyelidikan Kematian Suami, Sangat Syok, Berat Terima
Ia mengatakan dampak dari ekspos barang pribadi tersebut justru memperbesar spekulasi publik terhadap sisi personal ADP.
"Menangani isu privat akan lebih baik lagi jika Polda Metro Jaya punya kepekaan ekstra saat mengekspos properti pribadi ke publik," katanya.
Reza menambahkan bahwa secara keseluruhan, penyampaian verbal polisi saat konferensi pers sudah baik, namun penayangan barang bukti fisik dinilai kurang pantas.
"Jadi ringkasnya penyampaian lisan oleh PMJ saat konpers sudah OK, namun display objeknya agak offside," lanjutnya.
Reza juga menyinggung pentingnya pengujian hasil forensik yang transparan.
Baca juga: Belum Ikhlas, Analis Tak Yakin Tak Ada yang Terlibat Kematian Arya Daru, Sebut Ada Intelejen Gelap
Ia menjelaskan bahwa di sejumlah negara, hasil pemeriksaan polisi bisa diuji ulang oleh keluarga korban melalui mekanisme cross examination.
Jika hasil pemeriksaan ulang tersebut berbeda dengan hasil pemeriksaan awal, keduanya dapat diajukan ke pengadilan untuk ditentukan oleh hakim secara adil.
Namun, Reza menyayangkan bahwa mekanisme seperti itu belum dikenal di Indonesia.
Respon Polisi Soal Misteri Kasus Kematian Arya Daru, Keluarga Sebut HP Mendiang Tiba-Tiba Aktif |
![]() |
---|
Ini Kata Kompolnas Soal Isi Amplop Misterius Diterima Keluarga usai Kematian Arya Daru, Ada 4 Simbol |
![]() |
---|
Isi Amplop Misterius Ungkap Petunjuk Baru Kematian Arya Daru Diungkap Keluarga, Ada 4 Simbol |
![]() |
---|
Keluarga Arya Daru Heran Kenapa Almarhum Panik, Minta Usut 2 Sosok yang Ditemui sebelum Meninggal |
![]() |
---|
Fakta Pilu Kematian Diplomat Arya Daru, Orang Tua Kehilangan Anak Tunggalnya, sang Ibu Idap Kanker |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.