Diplomat Kemenlu Tewas di Menteng
Keluarga Ragu Arya Daru Tewas Tanpa Keterlibatan Orang Lain, Susno Duadji: Ajukan Bukti Jika Punya
Mantan Kabareskrim Komjen Pol (Purn), Susno Duadji menanggapi respon keluarga diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Mantan Kabareskrim Komjen Pol (Purn), Susno Duadji menanggapi respon keluarga diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan diduga tak puas dengan hasil penyelidikan polisi.
Susno Duadji mempersilahkan keluarga Arya Daru untuk mengajukan bukti baru jika belum puas dengan hasil investigasi yang dilakukan oleh polisi terkait kematian korban di kamar indekos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (8/7/2025) pagi.
Diketahui, dalam rilis hasil penyelidikan kematian diplomat muda ini, polisi menyebutkan bahwa korban meninggal dunia tanpa keterlibatan orang lain.
Arya Daru tewas disebutkan mengakhiri hidup.

Kesimpulan tersebut disampaikan oleh Polda Metro Jaya setelah dipaparkan semua hasil temuan dari pemeriksaan visum, uji labfor, digital forensik dan lain-lain melibatkan sejumlah ahli.
Namun, pihak keluarga merasa belum puas dengan hasil penyelidikan polisi tersebut dan berharap dilakukan pendalaman lagi.
Baca juga: Siapa Farah Sosok yang Temani Arya Daru Belanja di Mal Sebelum Tewas? Kini Sudah Diperiksa Polisi
Kendati demikian, Susno mengatakan bahwa polisi sudah melakukan penyelidikan dengan sangat baik dan sesuai aturan.
Selain keterangan dari saksi, pengungkapan kasus kematian Arya Daru ini juga didukung oleh pendekatan scientific crime investigation berupa alat bukti forensik dan fisik.
"Itu harapan keluarga, tapi kan Polri sesuai dengan ilmu dan teori serta apa namanya berdasarkan alat bukti yang diatur di dalam hukum gitu, KUHP, dan berdasarkan tanggung jawab ilmiah, bukti-bukti ilmiah saintifik itu sudah sudah tuntas gitu, sudah full gitu. Tidak ditemukan tindak pidana," ungkapnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (30/7/2025).
Susno pun mengatakan, apabila pihak keluarga merasa belum puas, maka mereka harus mengajukan bukti kepada polisi jika ingin ada investigasi lagi.
Namun, sekali lagi, Susno mengatakan bahwa polisi sudah melakukan tugasnya berdasarkan hukum dan pada bukti ilmiah.
"Ya, kalau keluarga punya bukti silakan disampaikan gitu kan, ada enggak? Dia punya enggak? Kalau soal puas dan puas."
"Tinggal sekarang masalahnya adalah masalah hukum ini ya. Masalah hukum dan masalah alat bukti ilmiah bukan berdasarkan perasaan. Polri bekerja kan berdasarkan hukum, berdasarkan alat bukti saintifik yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara universal gitu," ucap Susno.
Sebelumnya, kakak Ipar Arya Daru, Meta Bagus menyampaikan harapan keluarga bahwa penyelidikan polisi ini bisa mengungkap dengan jelas penyebab kematian Arya Daru.
Meta juga percaya bahwa penyidik melakukan tugasnya berdasarkan aturan yang ada.
"Kita juga berharap penyelidikan yang dilakukan oleh pihak yang berwajib ini bisa mengungkap dengan jelas dan bisa tuntas dengan baik. Karena kami juga percaya bahwa pihak yang berwajib bekerja berdasarkan kaidah-kaidah pekerjaannya yang baik," katanya.
Meski demikian, saat polisi mengatakan belum ditemukan unsur pidana dalam kasus kematian Arya Daru ini, Meta mengartikan bahwa kasus ini masih perlu pendalaman lagi.
"Masih ada hal-hal yang perlu didalami lagi oleh beliau-beliau para penyidik. Nah, itu kita tunggu bersama," ujarnya.
Alasan Polisi Tak Ungkap Semua Hasil Penyelidikan
Selain itu, Eks Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Pol. (Purn.) Susno Duadji menjelaskan alasan polisi tidak mengungkap semua hasil penyelidikan kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri RI Arya Daru Pangayunan (39) kepada publik.
Mantan Kapolda Jawa Barat dan Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisi Transasksi Keuangan (PPTAK) itu mengklaim langkah yang diambil polisi sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Mereka cermat sekali dalam melakukan tindakan, mengumpulkan alat-alat bukti yang bersifat scientific maupun alat-alat bukti dari keterangan saksi, keterangan ahli, kemudian hasil autopsi, dan lain-lain,” ujar Susno dalam acara BREAKING NEWS Metro TV yang tayang di YouTube, Selasa, (29/7/2025).
Kata Susno, polisi sudah menyebut Arya meninggal karena kekurangan pasokan oksigen. Adapun kondisi kekurangan itu tidak disebabkan oleh pihak ketiga, tetapi oleh diri sendiri.
“Ini bahasa halus daripada bunuh diri,” ujar Susno.
Susno berkata hasil penyelidikan kasus Arya sebenarnya sudah dipaparkan semua di depan Kompolnas, pakar, dan petinggi Polda, dan keluarga.
Pembicaraan terakhir Arya, termasuk percakapan melalui WhatsApp, hingga motif Arya melakukan hal membuatnya kehilangan nyawa telah disampaikan semua saat pemaparan hasil itu.
Akan tetapi, tidak semua hasil penyelidikan disampaikan kepada masyarakat karena pertimbangan etis.
“Tetapi pada saat disampaikan ke publik, itu ada bagian-bagian tertentu yang kira-kira tidak etis disampaikan. Misalnya mengapa sampai begitu, ada apa, apa isi WhatsApp yang sangat urgen itu, enggak disampaikan,” dalam acara Dialog Prime di Nusantara TV, Selasa.
“Kalau disampaikan, bayangkan itu terjadi pada diri kita. Meninggalnya seperti ini dan penyebabnya seperti itu. Etis enggak? Keluarga yang ditinggalkan sakit tidak?”
Susno berkata polisi turut mengundang keluarga dalam gelar operasional. Setelah itu, keluarga akan diberi tahu lengkap oleh polisi.
Polisi, menurut Susno, akan memilih-milih kalimat yang akan disampaikan kepada masyarakat.
Kesimpulan Kematian Arya Daru
Sebelumnya, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025), Polda Metro Jaya secara resmi menyimpulkan bahwa kematian Arya Daru tidak melibatkan pihak lain dan tidak ditemukan unsur pidana.
Hasil penyelidikan komprehensif itu turut melibatkan berbagai pihak, termasuk ahli forensik dan psikolog forensik.
"Indikator dari kematian ADP (Arya Daru) mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain. Kami belum menemukan adanya peristiwa pidana," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra.
Berdasarkan dari hasil autopsi oleh tim forensik dari RSCM, menunjukkan bahwa Arya Daru meninggal karena mati lemas akibat gangguan pertukaran oksigen di saluran napas bagian atas.
Dokter Yoga Tohijiwa, yang memimpin pemeriksaan juga mengatakan ada temuan memar pada beberapa bagian tubuh Arya Daru, seperti di kelopak mata kiri, bibir bawah, dan lengan kanan.
Namun, dia menjelaskan bahwa memar itu tidak disebabkan karena adanya indikasi kekerasan.
“Memar tersebut bisa disebabkan oleh aktivitas fisik sebelumnya, termasuk saat memanjat tembok di rooftop gedung Kemlu,” jelasnya.
Dalam kasus ini, sebanyak 24 saksi telah diperiksa oleh polisi, termasuk keluarga, rekan kerja, penjaga kos, dan sopir taksi.
Enam saksi ahli juga dilibatkan untuk menjelaskan temuan teknis selama proses penyelidikan.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menyita sejumlah barang bukti seperti lakban, plastik, pakaian korban, dan obat-obatan.
Sidik jari korban ditemukan pada permukaan lakban yang melilit kepalanya, memperkuat dugaan bahwa tindakan dilakukan sendiri.
Kontak Bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Keluarga Arya Daru Tak Puas dengan Hasil Penyelidikan, Eks Kabareskrim: Ajukan Bukti Jika Punya
Respon Polisi Soal Misteri Kasus Kematian Arya Daru, Keluarga Sebut HP Mendiang Tiba-Tiba Aktif |
![]() |
---|
Ini Kata Kompolnas Soal Isi Amplop Misterius Diterima Keluarga usai Kematian Arya Daru, Ada 4 Simbol |
![]() |
---|
Isi Amplop Misterius Ungkap Petunjuk Baru Kematian Arya Daru Diungkap Keluarga, Ada 4 Simbol |
![]() |
---|
Keluarga Arya Daru Heran Kenapa Almarhum Panik, Minta Usut 2 Sosok yang Ditemui sebelum Meninggal |
![]() |
---|
Fakta Pilu Kematian Diplomat Arya Daru, Orang Tua Kehilangan Anak Tunggalnya, sang Ibu Idap Kanker |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.