Berita Palembang

Hadirkan Semangat Regenerasi Teater, Pertunjukan Dulmuluk Hadir di Festival Pelajar Palembang

Festival Dulmuluk tingkat pelajar dan mahasiswa se-Palembang resmi dibuka hari ini, Selasa (29/7/2025), di Taman Budaya Jakabaring.

SRIPOKU/SYAHRUL HIDAYAT
DULMULUK -- Penampilan Sanggar teater Dulmuluk SMA Sumsel di Festival Dulmuluk tingkat Pelajar dan Mahasiswa se Palembang di Graha Taman Budaya Jakabaring, Selasa (29/7/2025). Acara yang digelar Dinas Budaya dan Pariwisata Sumsel ini berlangsung dua hari. Memperebutkan piala dan uang pembinaan. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Festival Dulmuluk tingkat pelajar dan mahasiswa se-Palembang resmi dibuka hari ini, Selasa (29/7/2025), di Taman Budaya Jakabaring.

Sebanyak 10 sanggar seni Dulmuluk dari berbagai sekolah menengah dan satu SMP di Palembang antusias mengikuti gelaran dua hari ini, yang akan berlangsung hingga Rabu (30/7/2025).

Gelaran ini menjadi bukti nyata semangat regenerasi seni teater tradisional khas Palembang yang terus berdenyut.

Antusiasme para pelajar sangat terasa, termasuk dari Riski dan Fitri, siswa SMA Negeri Sumsel, yang dengan bangga menyatakan kesiapan mereka untuk terus melestarikan Dulmuluk.

"Kami sudah tahu Dulmuluk. Guru kami di SMA Sumsel sudah memperkenalkannya pada kami," tutur Fitri. Sejak kelas 10, keduanya aktif di klub teater seni Dulmuluk tingkat dasar di sekolah mereka.

Menurut Fitri, Dulmuluk adalah kesenian khas Palembang yang "harus banget" dilestarikan, terutama oleh generasi muda. "Kami harus tahu tentang seni apa saja yang ada di Sumsel ini," tegasnya.

Riski menambahkan, "Apabila Dulmuluk tidak dilestarikan, maka apa yang akan kita tunjukkan dari Sumatera Selatan, khususnya Palembang, sedangkan daerah lain sudah mempertunjukkan tentang kesenian mereka." ujarnya. 

Dengan penuh semangat, Fitri dan Riski, yang tampil jenaka dalam pementasan mereka, menunjukkan dedikasi mereka.

Cahyo Sulistyaningsih, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumatera Selatan, menjelaskan bahwa festival ini mengusung tema "Pewarisan, Pelestarian Teater-Teater Dulmuluk Lintas Generasi". 

Tujuannya jelas, memajukan pertumbuhan budaya dan memastikan regenerasi Dulmuluk tetap berjalan.

"Ada pewarisan dari generasi tua ke generasi muda, supaya teater Dulmuluk tetap eksis di Palembang," ujar Cahyo di sela-sela pementasan.

Dari 10 peserta yang berlaga, akan dipilih enam juara: Juara 1, 2, dan 3, serta Harapan 1, 2, dan 3. Para pemenang akan mendapatkan sertifikat dan uang pembinaan, sebuah bentuk apresiasi yang diharapkan dapat memicu semangat mereka.

Dulmuluk adalah teater tradisional khas Palembang yang memiliki sejarah panjang. Kesenian ini dikenal dengan cerita yang diangkat dari kitab Abdul Muluk, dialog berupa pantun dan syair yang khas, serta iringan musik yang memukau.

Secara tradisional, Dulmuluk dimainkan oleh laki-laki, bahkan untuk memerankan tokoh perempuan. Namun, pada festival kali ini, pementasan diperankan oleh laki-laki dan perempuan, menunjukkan adaptasi dan perkembangan seni ini.

"Kalau di luar Palembang ada opera, nah di Palembang ada Dulmuluk," tutur Wak Dolah, salah satu seniman Dulmuluk, menjelaskan kekhasan seni ini.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved