Diplomat Kemenlu Tewas di Menteng

Alasan Polisi Baru Rilis Aktivitas Arya Daru di Atap Gedung Kemlu Dipertanyakan Kriminolog UI

Menyoroti rekaman kamera pengawas atau CCTV yang dikantongi polisi terkait kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru

Ist
KASUS KEMATIAN DIPLOMAT KEMENLU ARYA DARU - Terjawab Alasan Arya Daru Tinggal Sendiri di Kos Tak Bersama Anak Istri, Sempat Galau dengan Gaji Diplomat 

TRIBUNSUMSEL.COM - Menyoroti rekaman kamera pengawas atau CCTV yang dikantongi polisi terkait kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (39), Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala.

Arya Daru diketahui sempat berada di rooftop lantai 12 gedung Kemlu pada Senin (24/7/2025) sekitar pukul 21.54 WIB lewat sebuah rekaman CCTV.

Diketahui berada di lokasi tersebut selama lebih dari satu jam, Arya saat itu. 

Dalam rekaman CCTV, ia tampak naik ke rooftop sambil membawa tas ransel dan tas belanja. 

Akan tetapi, saat turun, rekaman CCTV menunjukkan tas-tas tersebut sudah tidak lagi dibawa korban.

Terkait hal ini, Adrianus Meliala mengaku gusar lantaran pihak kepolisian tak segera merilis rekaman tersebut setelah korban ditemukan tewas di kamar kosnya, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) pagi.

DIPLOMAT TEWAS - Rekaman CCTV momen semalam sebelum Diplomat muda Kementrian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas di indekosnya.
DIPLOMAT TEWAS - Rekaman CCTV momen semalam sebelum Diplomat muda Kementrian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas di indekosnya. (Tangkapan layar Youtube Kompas TV)

Pria yang pernah menjadi Komisioner Komisi Kepolisian Indonesia (Kompolnas) ini menduga Polda Metro Jaya telah memiliki informasi tersebut jauh-jauh hari sebelumnya.

"Baru dilepas informasi itu setelah tiga minggu (korban ditemukan tewas), padahal apakah informasi tersebut memang didapat baru setelah tiga minggu dan kemudian baru dirilis kepada kita-kita sebagai publik? Saya menduga itu sebetulnya sesuatu yang diperoleh Polda (Metro Jaya) jauh sebelumnya." 

"Namun, mengapa tidak dirilis segera? Baru ketika orang ramai menuntut agar Polda (Metro Jaya) segera menginformasikan tentang sebab mati dan motif kematian, barulah kemudian dilepas (informasinya)," ucap Adrianus Meliala dalam acara On Focus di Tribunnews, dikutip pada Sabtu (26/7/2025). 

Sebelumnya, polisi sedang melakukan analisis terhadap 20 rekaman CCTV dari berbagai lokasi terkait kasus kematian Arya Daru Pangayunan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebut bahwa puluhan CCTV tersebut merekam rangkaian aktivitas Arya Daru sebelum ditemukan tak bernyawa.

"Setidaknya penyelidik telah mengambil rekaman dari 20 titik CCTV," tuturnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (24/7/2025).

CCTV ini dimulai dari circle terkecil dari lokasi kejadian, yaitu lingkungan kos korban, kemudian beberapa tempat yang pernah dikunjungi korban dalam 7 hari terakhir, lalu lokasi-lokasi lain, termasuk tempat kerja korban.

Kombes Ade Ary menjelaskan, pemeriksaan terhadap rekaman masih berlangsung dan dilakukan tim digital forensik Polri serta analisis dari Direktorat Siber Polda Metro Jaya.

Pihak kepolisian juga mendalami latar belakang korban dengan melibatkan Tim Ahli Psikologi Forensik dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved