Berita Viral
Imam Rela Jadi Kuli Panggul Demi Ongkos Kuliah Usai Diterima di UI, Tangis Pecah Dapat Rezeki
Kisah Imam, pemuda di Medan, Sumatera Utara yang dapat beasiswa di Universitas Indonesia (UI).
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
TRIBUNSUMSEL.COM - Kisah Imam, pemuda di Medan, Sumatera Utara yang dapat beasiswa di Universitas Indonesia (UI).
Kisah Iman menjadi sorotan publik lantaran rela menjadi kuli panggul demi ongkos kuliah.
Adapun Imam yang berasal dari keluarga sederhana pun sempat kebingungan mencari ongkos berangkat dari Medan ke Depok, Jawa Barat.
Namun, Imam tak menyerah sehingga mengisi harinya dengan bekerja keras, disertai doa sang ibu.
Diketahui Imam diterima di Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik.
Sebagai informasi jurusan Teknik Perkapalan adalah bidang ilmu dan praktik yang berkaitan dengan desain, konstruksi, dan pemeliharaan kapal.
Jurusan ini cukup bergengsi karena mencakup berbagai aspek, termasuk perencanaan struktural, sistem propulsi, peralatan maritim, dan teknologi navigasi.
Baca juga: Sosok Margaret Gadis di Rote NTT Lolos Universitas Indonesia, Sempat Diremehkan Guru karena Miskin
Diterimanya Imam di UI membuat sang ibu sempat pesimis lantaran kendala biaya.
Dalam lubuk hatinya yang terdalam ia sangat bangga dan bersyukur anaknya bisa masuk UI.
Namun, kini keresahan hati Imam terjawab lantaran akhirnya putranya itu mendapat beasiswa.

"Saya kurang yakin dengan keadaan saya, tapi saya bersyukur anak saya bisa masuk UI, bisa dapat beasiswa karena kegigihan belajar dia," ujar Ibunda Imam melansir dari Tribunjabar.com, Jumat (25/7/2025).
Selain kendala ongkos dari Medan ke Depok, rupanya Imam juga menghadapi masalah karena tak memiliki laptop.
"Dia ngomong 'gimana nih mak laptop enggak ada', 'yaudah nak kita nabung dulu'," ucap Ibunda Imam.
Karena keadaan itu, sehari setelah tahu dirinya diterima di UI Imam langsung mencari biaya dengan bekerja.
Imam langsung mendaftarkan diri bekerja di pabrik sabun dekat rumahnya.
Imam menceritakan di pabrik sabun, Ia bekerja sebagai kuli panggul dan dibayar per hari.
Diceritakan Imam, dia bekerja dari malam hingga pagi hari.
Jam kerja di pabrik sabun tersebut juga tak biasa, Imam mengaku bekerja mulai dari jam 12 malam hingga jam 8 pagi.
"Dibayarnya harian, rupanya kayanya gini saya ambil malam, dari jam 12 malam sampai jam 8 pagi," jelas Imam.
"Buat ngumpulin ongkos?" tanya Imam Santoso, dosen ITB tersebut.
"Iya," jawab Imam.
"Sakit kali badan, kerjanya mikul, angkat sabun, packing sabun," imbuhnya.
Namun, ternyata meski Imam sudah bekerja hingga badannya sakit, uang yang terkumpul belum cukup untuk membeli laptop.
Sambil bekerja keras, Imam hanya bisa berharap usahanya itu bisa mengumpulkan uang demi kuliah di UI.
Hingga akhirnya doa ibunya dan usaha Imam itu ternyata terkabul.
Ia mendadak mendapat rezeki tak terduga setelah kedatangan dosen ITB sekaligus Influencer ternama, Imam Santoso.
Imam Santoso mendatangi secara langsung rumah sederhana Imam di Medan, dikutip dari Insta Storynya, Selasa (22/7/2025).
Dosen ITB itu datang bersama pihak Bank Syariah Indonesia (BSI).
Kedatangan Imam Santoso dan tim itu ke rumah sederhana Imam itu bukan tanpa alasan.
Mereka hendak memberikan beasiswa untuk pemuda yang rela jadi kuli panggul demi ongkos kuliah tersebut.
Kedatangan mereka pun disambut hangat oleh Imam dan sang ibu hingga terharu.
"Gak nyangka Pak Imam bisa kemari," ujar ibunda Imam sambil berurai air mata.
Ibunda Imam mengungkapkan rasa syukurnya sang putra bisa diterima di kampus bergengsi Universitas Indonesia (UI).
Kini, lewat beasiswa dari BSI itu kekhawatiran Imam soal ongkos termasuk laptop terjawab.
Imam Santoso menjelaskan pihak BSI tak hanya memberikan beasiswa untuk Imam tapi juga menanggung biaya hidup remaja tersebut, termasuk laptop.
"InsyAllah Imam nanti kuliah sama di UI gratis, ditanggung biayanya," jelas Imam Santoso.
"Selain itu untuk biaya hidup juga ditanggung, jadi tugasmu hanya belajar. Laptop juga dikasih," ujar Imam Santoso.
Mendengar kabar baik tersebut tangis Imam dan ibunya sontak pecah.
Imam langsung memeluk ibunya erat.
Sang ibu tak lupa mengucapkan terima kasih dan berjanji nanti anaknya kuliah akan rajin dan tak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut.
"Terima kasih ya Allah, dia rajin Pak, dia rajin," ucap ibunda Imam.
Setelah mengemas barang, Imam lalu berangkat menuju Depok didampingi Imam Santoso dan pihak BSI.
Tangis kedua orangtuanya pecah melepaskan kepergian anak kebanggaannya.
"Saya ikut anterin ya Pak sampai depan," ucap sang ibunda.
Di akhir video, Imam Santoso lalu mengatakan ekonomi bukan menjadi penghalang untuk seseorang meraih pendidikan tinggi.
Pasalnya saat ini banyak perusahaan yang bersedia memberikan beasiswa bagi anak-anak beprestasi dari kalangan tak mampu.
(*)
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Kisah Viral Evakuasi Pasien Obesitas 300 Kg di Sragen, Ada Cairan di Perut & Alami Sesak Napas |
![]() |
---|
Rekam Jejak Irjen Krishna Murti dari Tangani Terorisme Bom Sarinah Kini Diduga Selingkuhi Polwan |
![]() |
---|
Pengakuan Siswa yang Pukul Guru di Ruang BK SMAN 1 Sinjai, Sebut Tersulut Emosi Tas Diambil |
![]() |
---|
Sempat Dikabarkan Hilang saat Demo Ricuh di Jakarta, Bima Permana Ditemukan Jualan Mainan di Malang |
![]() |
---|
'Saya Emosi', Pengakuan MR Anak Aiptu Rajamuddin Pukul Wakil Kepsek di Sinjai Gegara Bolos |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.