Istri TNI Tewas di Deli Serdang

Segini Gaji Serma Tengku Dian Anugerah yang Bunuh Istri di Deli Serdang, Dipicu Kecanduan Judol

Gaji Sersan Mayor (Serma) Tengku Dian Anugerah, yang tega menghabisi nyawa istrinya, Astri Gustina Ayu Yolanda (35) capai Rp2.492.000--Rp 4.095.20

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Kolase Tribun Medan
BUNUH ISTRI - Kolase foto Serma Tengku Dian Anugerah . Seorang prajurit TNI Angkatan Darat (AD) bernama Serma Tengku Dian Anugerah diduga membunuh istrinya bernama Astri Gustina Ayu Yolanda di kediamannya, Jalan Pasar Besar, Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, Rabu (23/7/2025) Gaji Sersan Mayor (Serma) Tengku Dian Anugerah, yang tega menghabisi nyawa istrinya, Astri Gustina Ayu Yolanda (35) capai Rp2.492.000--Rp 4.095.20 

"Saya lagi memasak mendengar mertuanya teriak. Karena saya lagi masak, tidak saya tinggal dan suami yang menyeberang,"kata Siska, Rabu (23/7/2025).

Setelah mematikan kompor, Siska datang ke lokasi yang berseberangan dengan rumahnya.

Disini ia melihat korban, Astri Gustina Yolanda terduduk di kursi plastik bersimbah darah, tepat disamping rumah sebelah kiri.

Astri diduga mengalami luka tusuk di bagian kirinya dan beberapa bagian lainnya.

Kemudian, korban juga terlihat lemas seperti tak sadarkan diri.

"Kemudian saya melihat ke lokasi korban ini sudah duduk di kursi lemas, berdarah di pintu samping. Yang saya lihat lukanya di dada kirinya." katanya.

Keluarga Korban Diintervensi

Keluarga Astri Gustina Ayu Yolanda (35),  mengaku mendapat intervensi dari pihak pelaku agar tidak mengautopsi jenazah korban. 

Awalnya, Fadhil diwawancarai wartawan di rumah duka yang berad di Jalan Danau Lau Tawar, Gang Duyung, Lingkungan IV Sumber Karya, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatra Utara.  

Keluarga korban berharap agar dihukum seberat-beratnya. 

"Kami berharap agar pelaku dihukum dengan seberat-beratnya. Adik kami telah meregang nyawa, kami berharap dia (pelaku) dihukum begitu," ujar Fadhil, Rabu (23/7/2025).  

Namun saat ditengah-tengah sesi tanya jawab dengan keluarga korban, oknum personel TNI memberhentikan sesi wawancara yang dilakukan wartawan.  

"Dipanggil pak Mardianto," ujar seorang oknum TNI.  

Wartawan sudah menjelaskan jika akan menyelesaikan wawancara terlebih dahulu. 

Tak lama berselang seorang pria berpangkat Mayor berinisial M menggandeng Fadhil menjauh dari wartawan.  

"Aku capek diintervensi kayak gini bang, gas aja terus pemberitaannya," ujar Fadhil saat kembali menemui wartawan.  

"Di RSUD Djoelham juga tadi gitu. Saya diintervensi jangan foto dan video lah. Terus dipaksa untuk menandatangani surat pernyataan tidak melakukan autopsi. Cuma tadi hanya melakukan autopsi luar," sambungnya. 

Menurut Fadhil pria yang berpangkat Mayor itu diduga paman Serma TDA. 

"Itu pamannya. Padahal kami sudah memberitahu paman pelaku ini. Udah mau kami laporkan pelaku karena suka main tangan itu," ujar Fadhil.  

Serma Dian diketahui berdinas di BA Provost Denmadam I Bukit Barisan.

(*)

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved