Kebakaran di Palembang

Masih Mengais Puing Rumahnya, Korban Kebakaran di SU 1 Palembang Keluhkan Gangguan Kesehatan

Masih mengais puing bekas rumahnya, korban kebakaran di SU I Palembang kini mengalami gangguan kesehatan. 

SRIPOKU/SYAHRUL HIDAYAT
PERIKSA KESEHATAN -- Petugas kesehatan dari Puskesmas 1 Ulu memeriksa kesehatan korban kebakaran 1 Ulu, Kamis (24/7/2025). Para korban kebakaran banyak mengalami akit tenggorokan dan sakit kepala serta luka pada kaki karena mengais puing rumahnya yang terbakar. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Masih mengais puing bekas rumahnya, korban kebakaran di kawasan RT 13 RW 03, 1 Ulu Kecamatan Seberang Ulu Satu (SU1) Palembang kini mengalami gangguan kesehatan. 

Masayu, salah satu petugas kesehatan mengungkapkan keluhan para korban kebakaran. 

"Kita sudah sejak hari pertama, kebanyakan keluhan korban sakit tenggorokan dan sakit kepala dan luka pada kaki." ujarnya, Kamis (24/7/2025). 

Luka-luka tersebut banyak dialami korban setelah sibuk mencari sisa barang berharga di bawah tumpukan puing rumah mereka.

Di lokasi pengungsian, tim kesehatan dari Puskesmas 1 Ulu telah sigap menyambangi para korban sejak pagi.

Petugas memberikan perhatian khusus pada lansia dan balita.

Nurlela, salah satu korban yang langsung meminta diperiksa, mengungkapkan bahwa kepalanya masih terasa pusing.

Ia bersama warga lainnya masih harus bermalam dan tidur di tenda penampungan sementara. 

"Kami harapkan bantuan material biar tidak tidur di tenda lagi," ujarnya penuh harap.

Baca juga: Pilu Suryati Korban Kebakaran di SU I Palembang, Uang Rencana Nikahkan Anak Hilang

Sementara itu, gelombang kepedulian terus mengalir.

Bantuan dari berbagai dermawan tiada henti berdatangan ke Posko Kebakaran RT 13 RW 03, 1 Ulu Kecamatan Seberang Ulu Satu Palembang

Salah satunya adalah DPD Ampuri yang menyerahkan dana bantuan sebesar 7 juta rupiah beserta sembako, yang diterima langsung oleh Ketua RT 13, Rumyani. 

Meskipun bantuan terus berdatangan, kebutuhan mendesak para korban kini bukan hanya bahan bangunan dan air minum, melainkan juga kompor. 

Hal ini terungkap dari keluhan para korban masih harus bertahan di tenda pengungsian.

"Ya, Pak, kasihan para korban masih tidur di tenda penampungan. Selain material juga kompor sangat urgen," ujar Ketua RT 13, Rumyani ketika dijumpai di posko kebakaran. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved