Berita OKU

Gegara Futsal, Pelajar di OKU Dikeroyok Pemuda Desa Tetangga, Masalah Diselesaikan di Kantor Polisi

Dipicu permainan futsal, seorang pelajar di Kecamatan Semidang Aji, OKU dikeroyok pemuda desa tetangga hingga harus didamikan polisi.

Penulis: Leni Juwita | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Dokumentasi Polsek Semidang Aji
SEPAKAT DAMAI -- Pemuda antar desa yang terlibat perkelahian dipicu permainan futsal didamaikan anggota Polsek Semidang Aji OKU. 

TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA -- Dipicu permainan futsal, seorang pelajar di Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumsel dikeroyok pemuda desa tetangga hingga permasalahan ini harus diselesaikan di kantor polisi. 

Korban berinisial AR mengalami luka–luka setelah dikeroyok Macak bersaudara.  

Peristiwa pengeroyokan sendiri terjadi pada Jumat (19/07/2025) sekitar pukul 11.30 WIB. 

Kapolsek Semidang Aji Ipda Meyke Krisdian Hasri menjelaskan, kronologi aksi tersebut saat korban baru pulang sekolah dan mendadak diadang oleh Macak (pelaku) bersama dua saudaranya di Jalan Raya Lintas Sumatera, Desa Tebing Kampung.

"Akibat kejadian itu, korban mengalami luka memar di kepala, punggung, serta luka gores di bagian dahi," ujarnya, Kamis (24/7/2025). 

Sebelum kejadian pengeroyokan terjadi, pada Kamis (18/07/2025) pukul 16.00 WIB, keduanya sempat terlibat cekcok saat bermain futsal di lapangan Desa Tebing Kampung.

Seusai permainan, pelaku sempat mengajak duel namun tidak ditanggapi oleh korban.

Bahkan, pelaku kembali mengirimkan tantangan melalui pesan WhatsApp pada malam berikutnya, yang tetap mengabaikan korban.

Polsek Semidang Aji kemudian mengambil langkah cepat dengan menyatukan kedua belah pihak melalui mediasi atau penyelesaian masalah.

Langkah ini menghindari bertujuan konflik berkepanjangan dan menciptakan ketegangan di tengah masyarakat.

Proses mediasi yang dihadiri oleh pihak-pihak yang berkonflik dan para orang tua serta Kades Guna Makmur dan Kades Tebing Kampung serta Babimkamtibmas. 

Setelah proses mediasi berlangsung, kedua pihak sepakat berdamai dan membuat surat perjanjian yang tidak memberatkan salah satu pihak serta saling memaafkan. 

Kedua keluarga juga sepakat untuk tidak memperpanjang masalah dan saling memaafkan. Kesepakatan damai ini menjadi solusi yang bijak atas peristiwa yang sempat meresahkan.

Kapolsek Ipda Meyke menegaskan pentingnya menyelesaikan konflik dengan pendekatan kekeluargaan agar kekerasan tidak berakhir.

“Kami harap ini menjadi pembelajaran untuk semua pihak agar lebih bijak dalam menyikapi perbedaan, terutama bagi generasi muda,” tegas Kapolsek.

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved