Istri TNI Tewas di Deli Serdang

Curhat Terakhir Astri Sebelum Dibunuh Serma Tengku Dian, Tak Diberi Uang Padahal 4 Anak Harus Makan

Tak hanya itu, Astri pula menyebut bahwa ia kerap menjadi korban rumah tangga (KDRT) dan tak beri uang belanja.

Editor: Weni Wahyuny
Kolase Tribun-Medan.com/Istimewa
TNI BUNUH ISTRI: (kiri) Astri dan (kanan) Serma Tengku Dian. Sebuah tragedi memilukan terjadi di Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Rabu (23/7/2025) pagi. Seorang oknum anggota TNI berpangkat Sersan Mayor (Serma) bernama Tengku Dian Anugerah yang berdinas di Kodam I/BB diduga membunuh istrinya, Astri Gustina Ayu Yolanda (35), di rumah mereka. Astri sempat curhat ke keluarga menjadi korban KDRT dan jarang diberi uang belanja. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MEDAN – Astri Gustina Yolanda (34), seorang istri yang tewas dibunuh suaminya yang merupakan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), sempat curahkan isi hati ke keluarganya.

Ia mengeluhkan sikap suaminya, Serma Tengku Dian Anugerah, yang kencanduan judi online.

Tak hanya itu, Astri pula menyebut bahwa ia kerap menjadi korban rumah tangga (KDRT) dan tak beri uang belanja.

Ia dan suaminya bahkan kini sudah pisah ranjang dan dalam proses cerai.

Tak menyangka, curhatan itu adalah curhatan terakhir Astri ke keluarga, sebelum ia tewas ditikam di Deli Serdang, Sumatera Utara. 

"Jadi kan korban ini sebetulnya sudah tiga bulan pisah rumah dengan pelaku," kata Muhammad Fadhil (42), abang ipar korban, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/7/2025). 

Baca juga: Pilu Astri Dalam Proses Cerai saat Dibunuh Serma Tengku Dian, Ditikam saat akan Antar Anak Sekolah

Fadhil menjelaskan, Astri memilih tinggal di rumah orangtuanya di Kota Binjai, sementara suaminya, Serma Tengku Dian Anugerah, tetap tinggal di lokasi kejadian, Jalan Pabrik Gula, Kabupaten Deli Serdang

"Sebelum pisah rumah, korban sempat curhat ke keluarga bahwa suaminya ini kecanduan judi online dan tak jarang itu jadi pemicu pertengkaran. Korban juga pernah ngeluh jarang dia dikasih uang belanja. Padahal kan ada empat anak juga yang mesti diurusnya," ujar Fadhil. 

"Itu lah kadang dia jualan bakso dan online di TKP untuk mencukupi kebutuhan. Udah seperti itu pun, pelaku ini sering main tangan, makanya dulu sempat diadukan soal KDRT ke Kodam cuma terakhirnya dimediasi," lanjutnya. 

Fadhil menyebut, keputusan Astri untuk pisah rumah diambil karena tak tahan sering dipukul. Pihak keluarga berharap pelaku dijatuhi hukuman seberat-beratnya. 

Baca juga: Segini Gaji Serma Tengku Dian Anugerah yang Bunuh Istri di Deli Serdang, Dipicu Kecanduan Judol

Menanggapi informasi soal judi online dan KDRT, Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Asrul Kurniawan mengatakan pihaknya masih menyelidiki hal tersebut. 

"Memang itu info yang beredar. Petugas sedang melakukan pemeriksaan untuk pengembangan," ujar Asrul saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon. 

Astri ditemukan bersimbah darah di kursi teras rumahnya di Jalan Pabrik Gula, Kamis (24/7/2025) pagi. 

Ia mengalami luka tusuk dan meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSU Latersia.

Sebelumnya diberitakan, Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Asrul Kurniawan menyampaikan bahwa Serma Dian telah ditangkap di Bandara Kualanamu. 

Halaman
1234
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved