Berita Muba
Tercatat Ada 32 Kasus HIV/AIDS di Muba Sepanjang 2025, Dinkes Sebut Sebagai Fenomena Gunung Es
Peningkatakan penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) tercatat 32 kasus sepanjang Januari-Juli 2025.
Penulis: Fajri Ramadhoni | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, SEKAYU - Peningkatakan penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) tercatat 32 kasus sepanjang Januari-Juli 2025.
Angka tersebut tidak jauh berubah dari tahun sebelumnya yang mencapai 40 kasus priode Januari-Desember 2024.
Substansi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Muba, Maya Ratna Ekowati, SKM mengatakan, umumnya mereka YANG datang untuk pengobatan dalam kondisi stadium 3/AIDS sehingga tidak bisa jika langsung minum obat HIV.
“Tahun kemarin 40 kasus sampai Desember. Dari 40 kasus yang ditemukan, baru 15 yang diobati jadi persentasenya yang diobati hanya 37,5 persen. Dari jumlah tersebut hingga Juni 2025, jumlah yang menjalani pengobatan baru 16 orang. Sisanya masih dalam proses perbaikan keadaan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk data setiap kecamatan di Muba berbeda.
Dari data Fasyankes yang menerima, Kecamatan Sungai Lilin ada 13 kasus. Kecamatan Sekayu 10 kasus, Bayung Lencir 7 kasus, dan Tungkal Jaya 2 kasus.
“Jadi total 32 kasus baru sampai dengan Juni tahun 2025. Kalau untuk keseluruhan kasus dalam 3 tahun terakhir , atau sejak 2022 sampai Juni 2025 tercatat ada 213 kasus HIV stadium I dan II di Muba,” ungkapnya.
Baca juga: Dalam 20 Tahun Terakhir, Ada 7.388 Kasus HIV/AIDS di Sumsel, Lebih Dari Setengah Ada di Palembang
Baca juga: 432 Kasus HIV/AIDS di Sumsel Hingga Juni 2025, Jumlah Tertinggi Masih dari Palembang
Menurutnya, kasus HIV/AIDS ini seperti fenomena gunung es.
Artinya, kasus tersebut sebenarnya mungkin lebih banyak karena bersifat menular.
"Orang dengan HIV itu sama seperti orang biasa. Masih terlihat sehat tapi sudah menularkan HIV. Kalau orang dengan AIDS, gejalanya sudah keluar dan terlihat sehingga mereka umumnya datang ke layanan kesehatan karena sudah banyak gangguan masalah kesehatan," ungkapnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Muba mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap penularan HIV/AIDS.
Masyarakat diminta untuk tidak menunggu gejala muncul baru memeriksakan diri.
“Segera melakukan tes HIV jika merasa pernah melakukan aktivitas berisiko, karena semakin dini diketahui, semakin besar peluang untuk tertangani,” ujar Maya Ratna Ekowati, SKM.
Ia juga mengingatkan bahwa HIV tidak menular melalui sentuhan, pelukan, atau makan bersama, sehingga masyarakat diharapkan tidak mendiskriminasi penderita.
“Orang dengan HIV bisa tetap hidup sehat dan produktif jika mendapat pengobatan yang tepat. Jangan jauhi mereka, jauhi virusnya,” tutupnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Kompor Jadi Penyebab Kebakaran di Bayung Lencir Muba, 10 Rumah dan 1 Gedung Walet Hangus |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Jalinteng Muba, Lansia Pengendara Motor Tewas Usai Tabrak Truk Parkir di Jalan |
![]() |
---|
Tokoh Masyarakat Desak Penyelesaian Sengketa Batas Wilayah Muba-Muratara & Perbaikan Jembatan Lalan |
![]() |
---|
Masing-masing Dapat Rp 200 Juta, 3 SD Rusak di Kawasan Transmigrasi Muba Bakal Segera Diperbaiki |
![]() |
---|
Bupati H M Toha Tohet dan DPRD Muba Tandatangani KUPA PPAS-P RAPBD-P 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.