Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 12 Halaman 10 11 13 Kurikulum Merdeka, Analisis Studi Kasus

Artikel berikut memuat Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 12 Halaman 10 11-23 Kurikulum Merdeka, Analisis Studi Kasus

Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
GRAFIS TRIBUN SUMSEL/VANDA
KUNCI JAWABAN - Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 12 Halaman 10 11 13 Kurikulum Merdeka. Soal pada buku Pendidikan Pancasila untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII Edisi 1 yang ditulis Dwi Astuti Setiawan, Hatim Gazali, Ida Rohayani. 

Soal aliran listrik di rumahnya, Tiko mengatakan sudah terputus sejak
satu tahun sepeninggalan ayahnya. Sementara itu, untuk air bersih, Tiko
memanfaatkan pompa air di dekat rumah.
“Nggak nyampe setahun sih karena ditinggalkan juga kan, air-listrik diputus.
Jadi air ngambil dari sebelah, ngambil seember, seember gitu. Kalau untuk
listrik nggak ada, penerangan pakai lilin,” katanya.
Sumber: Ilham Oktafian/detik.com (2023)

Kunci Jawaban:

Tiko Cerita Awal Mula Rawat Ibu Eny 12 Tahun di Rumah Mewah Tanpa Listrik

Pengamalan Sila ke-2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Alasan:

Tiko merawat ibunya yang mengalami depresi seorang diri selama 12 tahun.

Tindakan ini mencerminkan kasih sayang, ketulusan, dan pengorbanan yang tinggi, sesuai dengan nilai kemanusiaan dalam sila ke-2 Pancasila.

Rencana Tindak Meneladani Perilaku Ber-Pancasila:

Nilai baik yang dapat diambil adalah kesabaran, kasih sayang, dan ketulusan dalam merawat anggota keluarga yang membutuhkan perhatian khusus.

Kita bisa meneladani Tiko dengan selalu mendukung dan merawat keluarga kita dengan penuh cinta dan kesabaran.

STUDI KASUS 3

Anak Tukang Becak Miskin Tidak Dilarang Sukses

TEMPO.CO, Jakarta - Raeni, anak tukang becak yang menjadi wisudawan
terbaik dengan IPK 3,96 di Universitas Negeri Semarang, tidak pernah
merasa kondisi ekonomi keluarganya menjadi penghalang. Malah, gadis
kelahiran 13 Januari 1993 ini merasa risih jika keberhasilannya dikaitkan
dengan keterbatasan ekonomi keluarganya. “Memangnya orang miskin
tak boleh berprestasi?” ujarnya.

Meski demikian, Raeni berharap pengalamannya bisa menginspirasi orang
lain. “Orang miskin tidak dilarang sukses, kok,” ujarnya. Pada saat upacara
wisuda, Raeni, yang datang dengan naik becak yang dikayuh ayahnya,
memberikan pidato mewakili para wisudawan.

Untuk menambah uang saku yang terbatas, Raeni menjadi asisten di
laboratorium ekonomi kampusnya. Dia juga memberi kursus privat akuntansi
kepada siswa SMA dengan honor sukarela. Tiap Sabtu dan Ahad ia memilih
pulang ke Kendal dan mengajar anak-anak mengaji di taman pendidikan
Al-Quran di kampungnya.
Sumber: Clara Maria Tjandra Dewi H./tempo.co (2014)

Kunci Jawaban:

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved