Berita Viral

Penyebab Lukman Keukeuh Titipkan Ibu di Griya Lansia Malang, Ungkap Kondisi 3 Saudaranya

Lukman Arif, warga Surabaya, buka suara usai viral disebut menelantarkan ibunya, Siti Fatimah (65), dengan menitipkannya ke Griya Lansia

Kolase Tribun Jabar/ TikTok Arief Camra
MENANGIS - Siti Fatimah, seorang ibu dititipkan di panti jompo oleh keempat anaknya, kini ia menangis tersedu. 

TRIBUNSUMSEL.COM- Kisah pilu Siti Fatimah (65) seorang ibu dititipkan anaknya di Griya Lansia Husnul Khatimah terus menjadi sorotan publik.

Nenek 65 tahun menjadi sorotan setelah video penjemputannya oleh pengelola Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra, viral di media sosial.

Terlebih,  Siti Fatimah diketahui memiliki empat orang anak yang telah dewasa.

Semenjak kedatangannya ke ke Griya Lansia Husnul Khatimah di Malang, Siti Fatimah langsung dirawat oleh tim perawat.

Mulai dari dimandikan, potong rambut, gunting kuku dan lainnya.

Kini, Siti Fatimah juga tampak sudah mulai mengikuti kegiatan pokok Griya Lansia Husnul Khatimah.

Momen tersebut pun diunggah oleh Arief Camra melalui akun TikToknya.

Dalam video tersebut, Siti Fatimah tampak dibantu oleh perawat untuk bersiap salat subuh berjamaah.

"Mbah Fatimah, nenek dari Surabaya yang dibuang 4 anaknya kemarin, sudah mengikuti kegiatan salat berjamaah," tulis Arief, dikutip Tribunjabar.id, Jumat (18/7/2025).

Di video lainnya, Siti Fatimah tampak menangis saat mengikuti kegiatan dzikir pagi.

Arief menyebut, Fatimah merasa nelangsa setelah dibuang oleh anak-anaknya.

"Mbah Fatimah menangis saat mengikuti dzikir pagi di Griya Lansia. Beliau merasa 'nelangsa' dibuang anak-anaknya," tulis Arief.

 

Penjelasan sang Anak 

 

Lukman Arif, warga Surabaya, buka suara usai viral disebut menelantarkan ibunya, Siti Fatimah (65), dengan menitipkannya ke Griya Lansia Husnul Khatimah di Malang.

 Ia membantah tudingan tersebut dan menyebut keputusan itu diambil karena alasan keterbatasan ekonomi dan fasilitas perawatan.

Lukman menjelaskan bahwa selama ini hanya dirinya yang merawat ibunya.

Mereka tinggal menumpang di rumah sepupu di Jalan Perlis Selatan, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya.

 "Ada dua saudara yang di luar pulau, cuman saya sendiri yang merawat (ibu). Terus yang (anak) terakhir itu masih bermasalah," ujar Lukman saat ditemui di rumah sepupunya, Kamis (17/7/2025).

Lukman Arif anak yang menitipkan ibunya ke Griya Lansia Malang
Lukman Arif anak yang menitipkan ibunya ke Griya Lansia Malang, Kamis (1772025).

Sebagai anak kedua dari empat bersaudara, Lukman merasa terhimpit kondisi finansial.

Ia menegaskan tidak ada niat untuk menelantarkan orang tua. "(Alasan menitipkan) karena kondisi ekonomi, apalagi enggak ada saudara yang mengurus, tempat tinggal juga enggak ada. Enggak ada tujuan membuang atau enggak merespons ibu saya," tegasnya.

Menurut Lukman, keputusan menitipkan ibunya ke Griya Lansia diambil agar sang ibu bisa mendapatkan layanan terbaik yang tidak bisa ia penuhi di rumah.

 "Enggak ada tujuannya untuk membuang ibu saya, itu enggak ada, cuman biar dapat layanan terbaik lah untuk ibu saya, soalnya kalau di sini enggak ada yang merawat," jelas Lukman.

 Ia percaya bahwa di Griya Lansia, ibunya akan lebih terawat, sementara dirinya tetap bisa menjenguk dan mengikuti kabar sang ibu.

 

Camat Tawarkan Rumah Kontrakan

 

Camat Pabean Cantian, Muhammad Januar Rizal, sempat mengupayakan pemulangan Siti Fatimah dari Griya Lansia di Malang ke Surabaya. 

Namun, upaya tersebut ditolak oleh Lukman.

Camat Pabean Cantian, Muhammad Januar Rizal, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pendekatan langsung. 

"Jadi pada prinsipnya, pemerintah kota selalu memberikan perhatian kepada seluruh warga di Kota Surabaya," kata Rizal saat berada di lokasi, Kamis (17/7/2025).

"Menyampaikan ke Mas Lukman, 'ayo kita jemput ibu, supaya nanti bisa berkumpul kembali'. Akan tetapi Mas Lukman masih berpikir ulang, nanti yang merawat siapa," ungkap Rizal. 

Rizal menuturkan bahwa Lukman tidak punya cukup waktu dan kemampuan ekonomi untuk mengurus ibunya sendiri.

 Ia juga khawatir ibunya tak terjaga saat ia bekerja.

"Mas Lukman ingin memberikan layanan yang terbaik buat ibunya, karena ada keterbatasan dari sisi ekonomi. Akan tetapi memang kalau ditinggal kerja tidak ada yang menjaga," tambah Rizal.

 Pemerintah kota telah memberikan bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk membantu kebutuhan Siti Fatimah.

"Dengan demikian, pihak keluarga yang menyerahkan ibunya ke Griya Lansia Malang tidak ada niatan untuk membuangnya. Namun, anaknya ingin orang tuanya mendapat pelayanan," ujarnya. 

 

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved