Berita Ogan Ilir
Sedekah Sampah Jadi Cara Rumah Tahfidz di Ogan Ilir Dukung Operasional Belajar-Mengajar
Rumah Tahfidz Daarul Ihsan di Desa Limbang Jaya II, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir menghimpun sampah untuk dijadikan sesuatu yang bernilai guna.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Sebuah rumah tahfidz di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, punya terobosan tersendiri dalam menghidupkan lembaga pendidikan Islam tersebut.
Bukan menggunakan modal atau dana yang besar, melainkan memanfaatkan sampah yang biasa dibuang sembarangan oleh masyarakat.
Adalah Rumah Tahfidz Daarul Ihsan yang berada di Desa Limbang Jaya II, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir.
Didirikan sejak akhir 2018 lalu, Rumah Tahfidz Daarul Ihsan berinisiatif menghimpun sampah untuk dijadikan sesuatu yang bernilai guna.
Muhammad Ikhsan, pengasuh rumah tahfidz tersebut mengungkapkan ide membangun program yang dinamakan "Sedekah Sampah" itu.
Berawal dari keprihatinan akan banyaknya sampah yang dibuang begitu saja sehingga merusak kebersihan lingkungan.
"Dulu pas tahun 2020 dimulai program sedekah sampah. Saya lihat setiap hari banyak pengumpul sampah plastik, artinya sampah di lingkungan kita banyak sekali," kata Ikhsan kepada TribunSumsel.com dan Sripoku.com, Rabu (16/7/2025).
Ikhsan lalu berinisiatif melibatkan para santri rumah tahfidz agar turut serta menjaga kebersihan lingkungan.
Caranya, para santri diminta membawa sampah plastik setiap datang ke rumah tahfidz.
"Jadi santri membawa sampah dari rumah sebagai bayaran untuk ngaji. Di rumah tahfiz kita ini, bayarannya menggunakan sampah," jelas Ikhsan.
Sampah plastik seperti botol, gelas kemasan air mineral, kaleng, kantong plastik bekas hingga kardus dihimpun di tempat khusus dekat ruangan belajar.
Selanjutnya sampah yang dibawa oleh kurang lebih 125 santri Rumah Tahfidz Daarul Ihsan tersebut disortir sesuai jenis dan ukurannya.
Sampah-sampah tersebut dihimpun hingga mencapai bobot tertentu, untuk selanjutnya dijual ke bank sampah yang ada di Palembang.
Dalam sebulan, menurut Ikhsan sebanyak ratusan kilogram sampah berbagai jenis terkumpul.
Bahkan pernah dalam satu bulan terkumpul 1 ton sampah yang disimpan di sebuah gudang dekat rumah tahfidz.
"Kami memang bekerjasama dengan bank sampah yang ada di Palembang. Setelah sampah terkumpul banyak, baru dijual ke bank sampah," ungkap Ikhsan.
Harga sampah plastik yang dijual bervariasi.
Misalnya tutup botol plastik dijual Rp 2 ribu per kilogram, gelas plastik mulai seribu hingga Rp 4 ribu per kilogram.
Selain barang mentah, Rumah Tahfidz Daarul Ihsan juga membuat sebuah instalasi filter kotoran di dalam septic tank.
Filter tersebut terbuat dari rangkaian botol plastik yang direkatkan satu sama lain.
Dengan ukuran satu meter persegi, instalasi filter tersebut dijual seharga Rp 600 ribu.
"Filter dari sampah plastik ini dijual ke bank sampah dan setiap lubang pada filter diberi bakteri pengurai kotoran. Yang jelas manfaatnya dari barang sampah plastik ini sangat besar," ungkap Ikhsan.
Hasil dari penjualan sampah dan produk turunannya itu digunakan untuk biaya operasional rumah tahfidz.
Jika biasanya sampah dianggap kotor dan menjijikkan, namun bagi Rumah Tahfidz Daarul Ihsan, sampah plastik merupakan "emas".
"Sampah ini bagi kami emas. Hasil penjualan sampah bisa dimanfaatkan untuk operasional rumah tahfidz seperti membeli perlengkapan belajar-mengajar dan token listrik," kata Ikhsan.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
Pemotor Tewas Usai Tabrak Truk Mogok di Tebedak Ogan Ilir, Sopir Diperiksa Polisi |
![]() |
---|
Kompak Edarkan Narkoba, Pasangan Kekasih di Ogan Ilir Simpan 6 Paket Sabu Siap Edar |
![]() |
---|
Tol Betejam Beroperasi Gratis, Bayung Lencir ke Simpang Ness Hanya 45 menit, Tetap Pakai Kartu E-Tol |
![]() |
---|
Curi Tas dari Mobil, Dua Pemuda Tabrak Pemotor Wanita Saat Kabur di Ogan Ilir, Dihajar Massa |
![]() |
---|
Ditutup Sementara, Danau Buatan di Ogan Ilir Bakal Ada Wisata Perahu Vietnam, Panggung Musik & Hotel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.