Berita Viral

Kronologi Irmawati Kehilangan Bayi Diduga Diabaikan RSUD Linggarjati, Alami Pecah Ketuban

Kronologi Irmawati kehilangan bayi yang dinantikan Irmawati selama tujuh tahun diduga abaikan di Kuningan, Jawa Barat.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
Tribunnews/Mario Christian Sumampow
DUGAAN MALAPRAKTIK - Irmawati dan suami mendatangi Tim Hotman Paris untuk meminta pertolongan atas kasus dugaan malapartaktik RSUD Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat yang sebabkan anaknya meninggal, Sabtu (16/7/2025). 

Saat itulah diketahui bahwa bayi dalam kandungannya sudah meninggal, tak ada lagi gerakan. 

“Saya di sini cuma berharap, meminta keadilan buat anak saya, karena selama saya di rumah sakit saya merasa diterlantarkan. Bayi ini saya menunggunya tujuh tahun dari pernikahan,” ucap Irma, menahan tangis. 

Hotman Paris mengatakan, pihaknya akan mengawal kasus ini untuk memastikan keluarga mendapatkan keadilan atas dugaan malapraktik yang terjadi.

Dedi Mulyadi Turun Tangan

Sementara, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi kasus tersebut.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta Bupati Kuningan Dian Rahmat Yanuar untuk segera menindaklanjuti kasus seorang ibu yang kehilangan bayinya setelah diduga diabaikan oleh Rumah Sakit Linggajati. Permintaan tersebut disampaikan Dedi saat konferensi pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, pada Senin (14/7/2025). 

"Bupatinya sudah diminta tadi malam. (Bupati) minta waktu dalam satu hari untuk melakukan audit," ungkap Dedi.

Dedi menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk mencopot direktur rumah sakit tersebut, karena fasilitas kesehatan itu berada di bawah Pemerintah Kabupaten Kuningan. 

"Itu kewenangan Bupati. Kita tidak boleh bypass. Kan itu diangkat dari diberhentikannya oleh Bupati," jelasnya.

Meskipun demikian, Gubernur Jabar menyatakan bahwa ia hanya dapat memberikan rekomendasi kepada Bupati Kuningan terkait pencopotan direktur rumah sakit.

"Tapi kalau gini aja, kalau memang itu kesalahan fatal, apakah saya akan memberikan rekomendasi pada bupati untuk melakukan tindakan-tindakan yang cepat, termasuk memberhentikan," tambah Dedi.

Penjelasan Pihak RSUD Linggarjati Kuningan

Sementara, Direktur RSUD Linggarjati Kuningan, Eddy Syarief, membenarkan adanya kasus tersebut. 

Ia telah menemui keluarga korban dan menyampaikan permintaan maaf serta belasungkawa secara langsung.

“Kami turut berduka dan memohon maaf atas kejadian ini,” kata Eddy.

Eddy juga menegaskan, rumah sakit telah mengikuti prosedur standar operasional (SOP) dalam penanganan pasien.

Namun demikian, pihak rumah sakit akan segera melakukan audit internal untuk mengevaluasi sejauh mana SOP dijalankan oleh tim medis saat itu.

(*)

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved