Berita Viral
'Hukum Seberatnya', Istri Brigadir Nurhadi Berharap 2 Atasan yang Bunuh Suaminya Dihukum Setimpal
Elma Agustina (28), istri Brigadir Nurhadi berharap pelaku pembunuhan suaminya dihukum seberat-beratnya.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Elma Agustina (28), istri Brigadir Nurhadi berharap pelaku pembunuhan suaminya dihukum seberat-beratnya.
Saat ditemui Kompas.com di Desa Sembung, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (12/7/2025), Elma meminta hak sebagai istri almarhum Brigadir Nurhadi yang selama ini menjadi anggota Polri dan menuntut kewajiban dari instansi kepolisian kepada istri dan anak-anak almarhum Brigadir Nurhadi.
Elma berharap para pelaku yang merenggut nyawa suaminya bisa dijatuhi hukuman setimpal.
"Semoga dihukum seberat-beratnya, hukuman yang sesuai dengan apa yang dilakukannya, sesuai undang-undang," kata Elma.

Saat ini, Polda NTB telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus kematian Brigadir Nurhadi di kolam sebuah vila pribadi di Gili Trawangan.
Mereka adalah dua atasan Brigadir Nurhadi, yaitu tersangka Kompol YG, tersangka Ipda HC, dan tersangka M.
Baca juga: Saya Gak Sanggup Ibu Misri Tersangka Kasus Brigadir Nurhadir Trauma Minta Putrinya Tak Dibully
Mereka terancam dijerat dengan Pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang menyebabkan orang lain meninggal dunia serta Pasal 359 tentang kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal dunia.
"Semoga semua pihak yang terlibat ini lebih berat dari pasal yang diberikan," kata Elma.

Bantah Pesta Narkoba
Selain itu, Elma pun mempertanyakan keterangan polisi yang menyebut suaminya terlibat dalam pesta, menggunakan obat terlarang, dan mengonsumsi minuman keras.
"Merokok saja dia tidak bisa, apalagi memakai obat-obatan dan minum minuman keras. Itu sama sekali tidak benar. Saya merasa dia dicekoki, dipaksa," kata Elma dengan suara bergetar menahan tangis, kepada Kompas.com pada Jumat (11/7/2025) malam.
Semasa hidup, Nurhadi dikenal sebagai sosok pendiam, baik hati, dan rajin beribadah. Warga di kampungnya mengenalnya sebagai penolong dan jujur.
"Dia itu adik saya yang sangat baik dan penurut. Dia selalu menuruti apa saja yang saya nasehati. Bagaimana saya bisa menerima kematiannya, karena semua itu tidak wajar, itu tidak adil untuk dia," timpal Dewi, kakak kandung Nurhadi.
Bagi Dewi dan Elma, Nurhadi tidak mungkin melakukan perbuatan yang dituduhkan oleh penyidik Polda NTB, seperti menggoda perempuan, mengonsumsi obat terlarang, atau minum minuman keras.
Mereka yakin jika hal itu terjadi, pasti ada paksaan karena bukan merupakan kebiasaan Nurhadi.
Elma semakin tak percaya dengan tuduhan itu karena sebelum berangkat, suaminya sempat pamitan dan bercanda.
Nurhadi berpamitan untuk menjalankan tugas mengantar Kasubid Paminal, Kompol I Made Yogi Purusa Utama, ke Gili Trawangan.
Ia menegaskan bahwa suaminya tidak pernah memiliki masalah di kantor, dan jika pun ada, bukanlah masalah serius.
Terlebih, hal yang paling menyakitkan bagi Elma adalah tuduhan bahwa dirinya menerima uang sebesar Rp 400 juta dari tersangka Kompol Yogi agar tidak memperkarakan kasus kematian Nurhadi.
"Itu semua fitnah. Saya tidak akan menukar nyawa suami saya dengan uang. Tidak pernah ada uang 400 juta itu, demi Allah. Seperti apa yang 400 juta saja tidak pernah saya lihat," tegasnya.
Di kediamannya di Desa Sembung Narmada, Lombok Barat, Elma mengenang video call terakhir dengan suaminya pada Rabu, 16 April 2025, pukul 16.00 Wita.
Elma menyebut jika kondisi terakhir suaminya saat itu masih dalam keadaan sehat dan tidak dicurigai ada masalah apapun.
"Begitu dia sampai di Gili Trawangan, di dalam kamar dia video call. Dia tanyakan anak-anak, tidak ada masalah apa-apa, sama sekali tidak ada."
"Waktu dia video call, dia kelihatan masih segar dan sehat," ungkap Elma.
Elma melanjutkan bahwa Nurhadi kembali dihubungi oleh putra keduanya yang berusia 5 tahun sekitar pukul 17.00 Wita, setelah waktu Maghrib.
"Anak saya menelepon sekitar tiga kali, aktif tapi tidak diangkat-angkat. Akhirnya datang kabar buruk itu pada Kamis, 17 Mei 2025, pukul 02.00 Wita," tambahnya.
Elma Agustina kini masih dirundung duka mendalam atas kepergian suami tercinta secara tragis.
Pilunya, saat Brigadir Nurhadi pergi, Elma baru satu bulan melahirkan anak keduanya.
Elma dan Nurhadi memiliki dua orang anak laki-laki, dengan putra pertama berusia 5 tahun dan si bungsu yang kini berusia 4 bulan.
Pilunya, Nurhadi meninggalkan putra keduanya ketika baru berusia 1 bulan, pada April 2025 lalu.
Keluarga Nurhadi hidup dalam kesederhanaan.
Korban Tewas Dicekik
Dari hasil pemeriksaan, diduga Brigadir Nurhadi tewas dihabisi atasannya.
Dokter ahli forensik, Arfi Syamsun mengungkapkan Brigadir Nurhadi dicekik dan ditenggalamkan ke kolam dalam kondisi masih hidup.
Ia mengatakan hasil autopsi menunjukkan Nurhadi mengalami patah tulang lidah dan leher karena cekikan, luka-luka pada wajah hingga kaki, dan diduga tewas karena ditenggelamkan dalam kolam.
"Pada saat terjadi kekerasan di daerah leher yang bersangkutan masih hidup, faktanya adalah ada rasapan darah, kemudian yang bersangkutan ada di air dan itulah kemudian yang menghakhiri hidupnya adanya insipirasi air di dalam napasnya yang bisa mengalir ke otak, ginjal dan seterusnya," kata Arfi Syamsun dilansir Youtube Kompas TV, Kamis (10/7/2025).
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Mataram ini juga melakukan pemeriksaan penunjang, seperti memeriksa paru-paru, tulang sumsum dan ginjal.
Hasilnya ditemukan air kolam yang masuk ke bagian tubuh ini.
"Saat korban berada di dalam air dia masih hidup dan meninggal karena tenggelam yang disebabkan karena pingsan," kata Arfi dalam konferensi pers, Jumat (4/7/2025).
"Jadi ada kekerasan pencekikan yang utama yang menyebabkan yang bersangkutan tidak sadar atau pingsan sehingga berada di dalam air."
"Tidak bisa dipisahkan pencekikan dan tenggelam sendiri-sendiri tetapi merupakan kejadian yang berkesinambungan atau berkaitan," jelasnya.
"Kami menemukan luka memar atau resapan darah di kepala bagian depan maupun kepala bagian belakang, kalau berdasarkan teori kepalanya yang bergerak membentur benda yang diam," imbuh Arfi.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada 16 April 2025, di Villa Tekek Gili Trawangan, Lombok Utara, Brigadir Nurhadi dilaporkan mengalami penganiayaan hingga tewas dengan luka serius di bagian kepala, patah tulang lidah, dan diduga ditenggelamkan dalam kondisi pingsan.
Diketahui, Brigadir Nurhadi bersama atasannya datang ke vila tersebut untuk bersenang-senang dan melakukan pesta privat.
Mereka juga mendatangkan dua perempuan asal Jambi, yakni P dan M untuk menemani mereka berpesta.
Kini wanita bernama Misri atau M telah ditahan bersama dua atasan Brigadri Nurhadi.
Diberitakan sebelumnya, Brigadir Nurhadi ditemukan di dasar kolam vila Tekek, sebuah vila pribadi di Gili Trawangan, dan dilaporkan meninggal dunia, pada 16 April 2025.
Saat di Gili Trawangan, Brigadir Nurhadi sedang bersama dua atasannya, yaitu Kompol YG dan Ipda HC, serta dua orang perempuan, yaitu M dan P.
Polisi akhirnya melakukan ekshumasi terhadap jenazah Brigadir Nurhadi yang sudah dikubur pada 1 Mei 2025.
Dari hasil pemeriksaan jenazah, dokter forensik menemukan sejumlah luka pada tubuh Brigadir Nurhadi, di antaranya luka lecet, luka gerus, luka memar, dan luka robek.
Distribusinya ada di kepala, tengkuk, punggung, dan kaki, terutama di kaki bagian kiri.
Dokter forensik juga menemukan adanya patah tulang lidah yang diduga terjadi akibat pencekikan.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Istri Brigadir Nurhadi: Semoga Pelaku Dihukum Seberat-beratnya
Isu Dugaan Perselingkuhan Irjen Krishna Murti Viral di Medsos Usai Kena Mutasi, Ini Kata Kompolnas |
![]() |
---|
VIDEO Pilu Andra, Pengantin Baru Ditemukan Tewas Tragis di Tanah Laut, Diduga Dibunuh Teman Sendiri |
![]() |
---|
'Saya Marahi', Aiptu Rajamuddin Ngaku Malu usai Anaknya Pukul Wakasek SMAN 1 Sinjai Gegara Dipanggil |
![]() |
---|
Sosok Mauluddin Wakil Kepsek SMAN 1 Sinjai Dipukul Siswa di Depan Ayahnya yang Polisi, Alami Luka |
![]() |
---|
Sosok Aiptu Rajamuddin Saksikan Anaknya Pukul Wakil Kepsek SMAN 1 Sinjai, Ngaku Sudah Melerai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.