Berita Palembang

Warga Dempo, Palembang Mulai Keluhkan Proyek Limbah Rumah Tangga, Pekerjaan Tak Kunjung Selesai 

Masyarakat di Kelurahan 15 Ilir dan Kepandaian Baru Kecamatan Ilir Timur (IT) I, Kota Palembang, serta Dempo Dalam, mulai mengeluhkan pembangunan

Penulis: Mat Bodok | Editor: Kharisma Tri Saputra
SRIWIJAYAPOST/MAT BODOK
PROYEK LIMBAH - Warga Demo Kelurahan 15 Ilir dan Kepandaian Baru Kecamatan Ilir Timur (IT) I Kota Palembang, Muali mengeluhkan dampak dari pembangunan proyek pembangunan Limbah Rumah Tangga yang tak kunjung selesai 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Masyarakat di Kelurahan 15 Ilir dan Kepandaian Baru Kecamatan Ilir Timur (IT) I, Kota Palembang, serta Dempo Dalam, mulai mengeluhkan pembangunan limbah rumah tangga tak kunjung selesai, Sabtu (12/7/2025).

Tentunya apa yang terjadi di wilayah Kecamatan IT I, ini bukan tak beralaskan. Jalan yang dibangun kokoh dan tidak berdebu, kini dirasakan sebaliknya berdebu bahkan jalan terjadi keretakan dampak dari pembangunan limbah rumah tangga yang dianggap tidak proporsional.

Menurut warga, pembangunan limbah rumah tangga ini berdampak besar bagi warga, pada akhirnya, hanya menyelesaikan pekerjaan sebagai proyek mencari keuntungan saja. Karena, proyek limbah rumah tangga tidak semua warga setuju dengan pembangunan ini.

"Tidak semua bangunan rumah ada limbah rumah tangga di depan rumah. Ada limbah rumah berada di belakang rumah. Apalagi, dampak negatif pembangunan ini jalan rusak, berdebu, dan mengganggu aktivitas lalulintas," kata warga Dempo yang meminta pihak kontraktor harus profesional jangan asal kerja melihat ada kedekatan dengan pihak pemerintah lalu sewenang-wenang.

Selama dalam pekerjaan, jalan menjadi rusak, genangan air, becek dimana-mana apabila hari hujan, dan musim panas debu jalan bertaburan sepanjang jalan. Tidak ada perhatian dari kontraktor, apalagi pekerjaan ini tidak ada papan proyek. 

"Kita tidak tahu pekerjaan apa ini, yang jelas info dari pekerja, akan dibangun limbah rumah tangga dan akan dibuat sejenis sumur raksasa sedalam 4-5 meter dengan diameter 3 meter," ujar warga di pos jaga Dempo Dalam. Kami sudah tinggal bertahun-tahun belum ada masalah dengan limbah.

Bahkan, dampak dari galian ini ada mobil yang sudah terperosok. Warga juga sudah merasa terganggu dengan aktivitas pekerjaan pada malam hari. "Tentunya kami sangat terganggu dengan pekerjaan ini. Malam hari mengganggu tidur, istirahat kami," ungkap warga Dempo yang meminta namanya tidak disebutkan.

Sementara itu, pengawas lapangan dari PT Kartika Ekayasa Dicky Riza S, menjelaskan bahwa proyek ini milik Dinas PU Kota Palembang yang dikerjakan oleh perusahaan Kartika Ekayasa.

Pelaksanaan pekerjaan ini sesuai dengan permintaan dari Dinas PU Kota Palembang. Pembangunan ini judul pembangunan limbah rumah tangga dan dalam akhir tahun ini selesai dilaksanakan.

Tentunya, masih kata Dicky Riza S, untuk kerusakan jalan, dan jalan berdebu menjadi tanggung jawab perusahaan yang mengerjakan pekerjaan ini. "Setelah selesai pekerjaan limbah rumah tangga ini, jalan akan diperbaiki, galian akan diperbaiki sebagaimana awalnya, bahkan dilakukan pengaspalan

"Pekerjaan dikerjakan oleh PT Kartika Ekayasa, sebelum akhir tahun pekerjaan selesai. Lubang sudah selesai dan akan dikembalikan badan jalan semula," ujar Dicky Riza S yang mengaku untuk papan proyek ada tapi di pasang di kantor.

Mengenai debu-debu di sepanjang jalan, sering dilakukan penyemprotan oleh damkar dilaksanakan seminggu 2 kali. "Sudah sering dilakukan penyemprotan," ungkapnya.

Masih katanya, keterlambatan pekerjaan ini disebabkan, sering ketemu pipa ledeng yang harus diperhatikan serius. Karena, tentunya apabila sembarangan akan menyebabkan kebocoran pipa ledeng.

"Pekerjaan harus inten, karena pekerjaan banyak ditemui pipa ledeng, dan harus diperhatikan. Setelah rampung kondisi jalan dan got atau saluran air serta pipa, akan dikembalikan semua seperti semula," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved