Berita Viral

Keluarga Juliana Marins Protes Lagi Setelah Autopsi di Brasil Sebut Ia Tewas 15 Menit Seusai Jatuh

Kini telah terungkap hasil autopsi kedua jenazah Juliana Marins (26), pendaki Brasil yang meninggal di Gunung Rinjani, Lombok, Indonesia.

ig/ajulianamarins/Dok.SAR Mataram
WNA PENDAKI GUNUNG JATUH- Seorang pendaki asal Brasil bernama Juliana Marins (27), dilaporkan jatuh saat mendaki Gunung Rinjani pada Sabtu pagi, (21/06/2025) 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kini telah terungkap hasil autopsi kedua jenazah Juliana Marins (26), pendaki Brasil yang meninggal di Gunung Rinjani, Lombok, Indonesia.

Oleh dua ahli forensik dari Kepolisian Rio de Janeiro, Brasil, disaksikan seorang perwakilan dari Kepolisian Federal dan bantuan teknis dari pihak keluarga autopsi ulang dilakukan pada Rabu (2/7/2025).

Data dari Institut Kedokteran Forensik Rio de Janeiro pada Kamis (10/7/2025), Juliana Marins tewas 10 hingga 15 menit seusai terjatuh dalam jurang ketinggian ratusan meter dilansir dari WartaKotalive.

Dari laporan tersebut dijelaskan Juliana Marins meninggal dunia akibat mengalami cedera fatal sebelum akhirnya kehabisan napas. 

Juliana Merins meninggal karena pendarahan internal hebat dan trauma parah akibat terjatuh dari ketinggian.

JATUH DI RINJANI - Kolase foto Juliana Marins. Foto kiri adalah tangkapan layar video drone tim SAR saat Juliana terpantau dalam kondisi duduk di Gunung Rinjani usai jatuh, Sabtu (21/6/2025). Sedangkan foto kanan adalah foto Juliana yang diunduh di akun Instagram @resgatejulianamarins, pada Selasa (24/6/2025).
JATUH DI RINJANI - Kolase foto Juliana Marins. Foto kiri adalah tangkapan layar video drone tim SAR saat Juliana terpantau dalam kondisi duduk di Gunung Rinjani usai jatuh, Sabtu (21/6/2025). Sedangkan foto kanan adalah foto Juliana yang diunduh di akun Instagram @resgatejulianamarins, pada Selasa (24/6/2025). (Dok.Istimewa)

Hasil pemeriksaan forensik, Juliana Merins mengalami fraktur pada panggul, dada, tengkorak, dan beberapa bagian tubuh lainnya cedera yang membuatnya tidak mampu bergerak atau meminta pertolongan.

Tim forensik Brasil memperkirakan korban masih hidup selama 10 hingga 15 menit sebelum akhirnya meninggal dunia.

Rentang waktu ini jauh lebih singkat dibandingkan hasil autopsi di Rumah Sakit Bali Mandara, Denpasar, Indonesia.

Hasil Autopsi di Indonesia

Proses autopsi pertama dilakukan di Rumah Sakit Bali Mandara, Denpasar, Indonesia pada Kamis (26/6/2025) pukul 22.00 WITA.

Dokter Ida Bagus Putu Alit, DMF. Sp.F selaku dokter forensik RSUD Bali Mandara mengungkapkan hasil autopsi jenazah Juliana Marins ditemukan luka-luka pada seluruh tubuh Juliana Marins.

Terutama luka lecet geser yang menandakan korban memang tergeser dengan benda-benda tumpul. 

"Kemudian kita juga menemukan adanya patah-patah tulang. Terutama di daerah dada, bagian belakang, juga tulang punggung dan paha," kata Dokter Alit dilansir Tribun-Bali.

Dari patah-patah tulang ini, terjadi kerusakan pada organ-organ dalam serta pendarahan. 

Pihak rumah sakit menyimpulkan sebab kematian Juliana Marins adalah karena kekerasan tumpul, yang menyebabkan kerusakan organ-organ dalam dan pendarahan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved