Berita Palembang
Pesawat Garuda no 113 Palembang ke Soekarno Hatta Delay Cuaca Buruk, Penumpang Diminta Tak Panik
Hari ini pesawat Garuda Indonesia dari bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II nomor penerbangan 113 tujuan bandara Soekarno Hatta Cengkareng dua
Penulis: Hartati | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Cuaca buruk kembali kembali menyebabkan penerbangan tidak berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Hari ini pesawat Garuda Indonesia dari bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II nomor penerbangan 113 tujuan bandara Soekarno Hatta Cengkareng dua kali delay atau menunda keberangkatan karena cuaca buruk di bandara Sukarno Hatta.
Yeni salah satu penumpang pesawat itu mengatakan pesawat delay di bandara Palembang satu jam.
Seharusnya pesawat terbang pukul 15.50 WIB namun karena cuaca buruk, maskapai mengumumkan penundaan keberangkatan karena cuaca.
Sudah diumumkan maskapai delay karena cuaca buruk jadi satu jam kemudian baru terbang, tapi rupanya di perjalanan cuaca di bandara Jakarta kembali buruk dan belum kondusif sehingga pilot memutuskan mengalihkan pendaratan ke bandara Raden Intan Lampung.
"Akhirnya landing di Lampung dan dua jam delay menunggu cuaca membaik dan baru terbang lagi, pukul 20.50 WIB pesawat baru landing di Soekarno Hatta," kata Yeni, Sabtu (5/7/2025).
Yeni bersyukur selama penerbangan situasi kondusif dan aman tidak ada ketegangan atau kepanikan penumpang karena sudah diarahkan kru kabin dan juga diberi tahu waktu terbaik jl terbang kembali sehingga sampai Jakarta dengan aman dan selamat.
Empat Penerbangan Tertunda Cuaca Buruk
Rupanya cuaca buruk pekan ini sudah membuat empat penerbangan dari dan ke Palembang tertunda hingga harus kembali ke bandara asal atau return to base sebab bandara tujuan cuacanya tidak memungkinkan.
Dua hari lalu ada dua penerbangan yang juga terkendala cuaca sehingga tidak terbang sesuai jadwal awal hari ini juga ada dua penerbangan delay karena dampak cuaca buruk di bandara Soekarno Hatta.
"Termasuk hari ini ada empat penerbangan yang terkendala cuaca," kata General Manager Bandara SMB II Palembang, R Iwan Winaya Mahdar.
Iwan mengatakan, dalam dunia penerbangan sangat wajar jika ada penerbangan yang tidak berjalan sesuai rencana awal.
Hanya saja apa penyebabnya itu yang perlu diketahui detailnya.
Misalnya karena gangguan cuaca atau cuaca buruk, maka pilot punya kendali penuh untuk memutuskan pesawat akan mendarat dimana.
Karena pilot memang harus punya rencana cadangan jika kondisi di luar yang telah ditetapkan.
Misalnya jika bandara yang dituju tidak memungkinkan landing sesuai jadwal karena cuaca buruk maka pilot punya opsi mendarat di bandara terdekat dengan bandara tujuan awal atau kembali lagi ke bandara semula atau return to base.
Sebab perhitungan pilot adalah jarak bandara terdekat, ketersediaan avtur hingga berapa lama cuaca diprediksi membaik.
Jika perhitungan pilot cuaca segera membaik menjelang landing maka pilot akan memilih berputar sebentar menunggu landing hingga landing saat cuaca sudah membaik.
Tapi jika cuaca diprediksi lama membaik dan daripada hanya berputar-putar membuat avtur habis maka pilot bisa memutuskan kembali ke bandara awal atau landing di bandara terdekat.
"Cuaca tidak bisa diprediksi pasti karena berubahnya cepat sehingga pilot pasti memutuskan yang terbaik bagi keselamatan dan keamanan penerbangan jika ada kendala selama penerbangan," jelas Iwan.
Iwan menjelaskan alasan lain pesawat mendarat tidak tepat waktu atau delay karena dampak teknis yakni disebabkan penyebab teknis misal ada kerusakan pesawat atau kendala lainnya. Maka pilot akan memutuskan pesawat tidak akan terbang hingga dipastikan aman dan layak terbang.
Alasan lainnya jika pesawat mendarat di bandara terdekat yakni jika ada penumpang yang meninggal dunia dalam penerbangan.
Sesuai standar operasional prosedur (SOP) maka pesawat harus mendarat di bandara terdekat untuk dilakukan evakuasi.
Begitu juga dengan alasan lainnya pesawat harus mendarat darurat karena adanya ancaman berbahaya misalnya ancaman bom atau gangguan keselamatan lainnya.
Iwan menjelaskan setiap kali pesawat akan berangkat memang sudah dilengkapi laporan prediksi cuaca.
Tapi cuaca juga misteri, meski sudah diprediksi sebelumnya namun bukan berarti 100 akurat sebab cuaca bisa berubah sangat cepat dan di luar prediksi apalagi saat cuaca buruk.
Oleh sebab itu jika cuaca buruk setelah pesawat take off maka pilot harus segera memutuskan akan lanjut landing atau mencari alternatif bandara tujuan terdekat atau kembali ke bandara semula tempat take off atau berangkat.
"Jadi jika ada delay atau perubahan arah penerbangan itu sangat wajar, tergantung alasannya apa karena semua yang dilakukan diputuskan pilot yang terbaik bagi semua penumpang dan kru pesawat agar penerbangan aman dan selamat sebab menara pengawas hanya menyampaikan info cuaca dan info terkini saja, keputusan akhir tetap ada pada pilot," tutup Iwan.
Diduga Sakit, Handoko Penjual Ubi Cilembu di Sukarami Ditemukan Sudah Tidak Bernyawa |
![]() |
---|
HUT ke-80 PMI, Jadi Ajang Perkuat Komitmen Pelayanan Kemanusiaan di Palembang |
![]() |
---|
NasDem Sumsel Ingatkan Kader Jaga Sikap dan Empati ke Masyarakat |
![]() |
---|
Saat Naik Travel, Mahasiswi Unsri Ini Dilecehkan Sopir, saat Melawan Diturunkan di Jalan |
![]() |
---|
Baru Hujan Sebentar, Banjir Melanda Pasar Sunan, Warga Harus Pakai Sepatu Bot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.