Berita Palembang

Pesawat Garuda no 113 Palembang ke Soekarno Hatta Delay Cuaca Buruk, Penumpang Diminta Tak Panik

Hari ini pesawat Garuda Indonesia dari bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II nomor penerbangan 113 tujuan bandara Soekarno Hatta Cengkareng dua

Penulis: Hartati | Editor: Kharisma Tri Saputra
Garuda Indonesia
Ilustrasi - Hari ini pesawat Garuda Indonesia dari bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II nomor penerbangan 113 tujuan bandara Soekarno Hatta Cengkareng dua kali delay atau menunda keberangkatan karena cuaca buruk di bandara Sukarno Hatta. 

Misalnya jika bandara yang dituju tidak memungkinkan landing sesuai jadwal karena cuaca buruk maka pilot punya opsi mendarat di bandara terdekat dengan bandara tujuan awal atau kembali lagi ke bandara semula atau return to base.

Sebab perhitungan pilot adalah jarak bandara terdekat, ketersediaan avtur hingga berapa lama cuaca diprediksi membaik.

Jika perhitungan pilot cuaca segera membaik menjelang landing maka pilot akan memilih berputar sebentar menunggu landing hingga landing saat cuaca sudah membaik.

Tapi jika cuaca diprediksi lama membaik dan daripada hanya berputar-putar membuat avtur habis maka pilot bisa memutuskan kembali ke bandara awal atau landing di bandara terdekat.

"Cuaca tidak bisa diprediksi pasti karena berubahnya cepat sehingga pilot pasti memutuskan yang terbaik bagi keselamatan dan keamanan penerbangan jika ada kendala selama penerbangan," jelas Iwan.

Iwan menjelaskan alasan lain pesawat mendarat tidak tepat waktu atau delay karena dampak teknis yakni disebabkan penyebab teknis misal ada kerusakan pesawat atau kendala lainnya. Maka pilot akan memutuskan pesawat tidak akan terbang hingga dipastikan aman dan layak terbang.

Alasan lainnya jika pesawat mendarat di bandara terdekat yakni jika ada penumpang yang meninggal dunia dalam penerbangan.

Sesuai standar operasional prosedur (SOP) maka pesawat harus mendarat di bandara terdekat untuk dilakukan evakuasi.

Begitu juga dengan alasan lainnya pesawat harus mendarat darurat karena adanya ancaman berbahaya misalnya ancaman bom atau gangguan keselamatan lainnya.

Iwan menjelaskan setiap kali pesawat akan berangkat memang sudah dilengkapi laporan prediksi cuaca.

Tapi cuaca juga misteri, meski sudah diprediksi sebelumnya namun bukan berarti 100 akurat sebab cuaca bisa berubah sangat cepat dan di luar prediksi apalagi saat cuaca buruk.

Oleh sebab itu jika cuaca buruk setelah pesawat take off maka pilot harus segera memutuskan akan lanjut landing atau mencari alternatif bandara tujuan terdekat atau kembali ke bandara semula tempat take off atau berangkat.

"Jadi jika ada delay atau perubahan arah penerbangan itu sangat wajar, tergantung alasannya apa karena semua yang dilakukan diputuskan pilot yang terbaik bagi semua penumpang dan kru pesawat agar penerbangan aman dan selamat sebab menara pengawas hanya menyampaikan info cuaca dan info terkini saja, keputusan akhir tetap ada pada pilot," tutup Iwan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved