KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam

Bikin Istri Merinding, Pesan Terakhir Eko Sopir Truk Sebelum KMP Tunu Pratama Tenggelam Bak Firasat

Kepergian Eko Sastrio (51) sopir truk asal Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi jadi pukulan berat bagi keluarga terutama sang

Editor: Moch Krisna
Istimewa via Surya.co.id
KAPAL TENGGELAM DI SELAT BALI - Kapal Feri KMP Tunu Pratama Jaya saat bersandar di salah satu demaga. Kapal ini tenggelam di Selat Bali. Siapa pemilik KMP Tunu Pratama Jaya ? 

Menguak cerita memilukan manakala Eka harus menyangsikan sang ayah meninggal didepan matanya.

Sang peman bernama Agus menguak cerita keponakan bertahan dan berhasil selamat meski ayahnya meninggal.

Menurut Agus, Eka Toniansah berhasil selamat berkat jaket pelampung yang ia kenakan. Sepanjang malam hingga pukul 05.30 pagi, ia mengambang di laut sambil memegangi tubuh ayahnya yang sudah tak bernyawa.

"Itu sampai jam setengah enam, sampai ditolong oleh nelayan," ungkap Agus.

Eko dan Toniansah diketahui menumpang kapal feri tersebut sebagai sopir dan kernet truk. Eko merupakan pengemudi truk tronton, sementara Toniansah ikut menemani sambil belajar menjadi sopir seperti ayahnya.

Mereka berada di lokasi berbeda saat kapal mulai terguncang oleh ombak besar. Eko semula berada di dalam truk yang diparkir di lambung kapal, sedangkan Toniansah berada di dek atas bersama para penumpang lain.

"Tapi bapaknya kehabisan rokok. Jadi menyusul naik ke atas meminta rokok ke anaknya," jelas Agus.

Tak lama setelah keduanya bertemu di atas kapal, gelombang besar menghantam. Kondisi kapal menjadi tidak stabil hingga akhirnya miring ke kiri dan perlahan tenggelam. Dalam kepanikan, mereka segera mencari jaket pelampung.

Toniansah berhasil mengenakan pelampung dengan ukuran pas dan mengikatnya dengan baik. Namun sayangnya, jaket pelampung yang diperoleh Eko terlalu kecil dan tidak sempat terpasang dengan sempurna.

"Mereka tidak sempat melompat. Jadi sempat ikut terbawa kapal tenggelam sekitar 20 detik," lanjut Agus.

Detik-detik di bawah air itu sangat menentukan. Toniansah berhasil muncul ke permukaan dalam keadaan selamat. Namun sang ayah, yang diduga sudah menelan terlalu banyak air laut, tidak berhasil diselamatkan.

Dalam kondisi gelap gulita, dingin, dan kelelahan, Toniansah berjuang mempertahankan dirinya di laut sambil terus memegangi tubuh ayahnya. Ia ingin memastikan jasad sang ayah bisa ikut kembali ke daratan.

Harapan itu terwujud ketika sebuah perahu nelayan melintas sekitar pukul 05.30 WIB. Nelayan yang melihat keduanya langsung memberikan pertolongan dan membawa mereka ke daratan.

Kesaksian Kru KMP

Seorang anak buah kapal (ABK) Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) malam.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved