Berita Nasional

Sosok Tomy Winata alias TW, Buat Prabowo Berhenti Bicara di Peresmian Industri Baterai Listrik

Pengusaha itu pun lantas berdiri setelah disapa oleh Presiden RI ke-8 tersebut.  

Editor: Weni Wahyuny
Dok. YouTube Setpres
SOSOK TOMY WINATA - Pemilik Artha Graha Group, Tomy Winata (TW) saat disapa Presiden Prabowo Subianto di Karawang, Minggu (29/6/2025). 

Perusahaan ini bergerak di bidang properti, perhotelan, perbankan, hingga agribisnis.  

Latar belakang Tomy Winata 

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, latar belakang Tomy Winata berkembang menjadi salah satu versi. 

Berdasarkan buku How Asia Works: Keberhasilan dan Kegagalan di Kawasan Paling Dinamis di Dunia (2013) karya Joe Studwell, Tomy Winata disebut mempunya ayah yang bekerja membangun barak Angkatan Darat. 

Namun, pria itu lebih suka mengatakan memulai karier dengan menjual es loli dan mencuci mobil.  

Menurut buku Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia (2008) karya Sam Setyautama, Tomy Winata mempunyai ayah angkat seorang kepala desa di Takokak, Sukabumi, Jawa Barat bernama Bisri Artawinata.  

Pada 1988, Tomy Winata menggandeng Yayasan Kartika Eka Paksi untuk mulai membangun Artha Graha Group. 

Mereka mengakuisisi dan merevitalisasi Bank Propelat hingga kemudian mengganti namanya menjadi Bank Artha Graha.  

Pada 1997, Tomy Winata berusaha menyelamatkan masa sulit Bank Arta Pusara lewat cara bekerja sama dengan Bank Indonesia.  

Selanjutnya, bank itu mengubah namanya menjadi Bank Arta Pratama.  

Tak sampai di sana saja, Tomy Winata mengambil alih Bank Inter-Pacific yang melebarkan sayapnya di dunia perbankan.  

Bukan hanya di bidang keuangan, pengusaha tersebut juga mengembangkan bisnis di berbagai bidang seperti properti.  

Adapun perusahaan propertinya antara lain Jakarta International Hotels and Development, Hotel Borobudur, dan Danayasa Arhatama, yang kemudian berkembang menjadi proyek SCBD. 

Sempat akan bangun Jembatan Selat Sunda Pada 2013 lalu, Artha Graha Group mendapatkan izin dari pemerintah untuk membangun Jembatan Selat Sunda (JSS).  

Bahkan, pemerintah kabarnya telah menggelontorkan dana tak kurang dari Rp 10 triliun untuk mendukung wacana tersebut.  

Halaman
123
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved