Portal di Sako Baru Roboh
Baru Sehari Dipasang Agar Kontainer Tak Bisa Lewat, Portal di Jalan Sako Baru Palembang Roboh
Namun, diketahui portal tersebut dipasang untuk menghindari kontainer agar tak melintas di Jalan Sako Baru tersebut.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Viral dimedias sosial soal portal di Jalan Sako Baru Palembang yang baru dipasang kini tampak roboh.
Video robohnya portal inipun viral disejumlah media sosial.
Tampak salah satu tiang lepas dan melintang di jalan dan menganggu para pengguna jalan.
Belum diketahui penyebab robohnya portal tersebut.
Namun, diketahui portal tersebut dipasang untuk menghindari kontainer agar tak melintas di Jalan Sako Baru tersebut.
Sebelumnya, meski saat ini berlaku Peraturan Walikota (Perwali) Kota Palembang Nomor 26 Tahun 2019, tentang pengaturan rute mobil barang dalam lota Palembang.
Nyatanya, sejumlah kendaraan dengan tonase besar masih saja melanggar aturan.
Terkadang kendaraan yang membawa peti kemas itu, melintasi melalui simpang Noerdin Panji Kenten, ke Sako Baru dan tembus ke Jalan Siaran, yang nantinya melintasi depan BLK dan kembali melintas ke Jalan MP Mangku Negara, menuju Pelabuhan Boom Baru Palembang.
Dinas Perhubungan (Dishub) Palembang sendiri, tak menampik masih saja ada kendaraan dengan tonase besar yang masuk kota Palembang diluar jam yang sudah ditetapkan.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Palembang, Agus Supriyanto mengatakan saat ini truk yang akan menuju dan keluar pelabuhan Boom Baru tetap boleh melintas di Jalan melalui Jalan MP Mangku Negara ke Noerdin Panji, TAA dan Soekarno- Hatta ataupun sebaliknya, dengan waktu yang telah ditentukan sesuai Perwali.
Dikatakan Agus, pihaknya sudah berusaha maksimal untuk menerapkan Perwali tersebut, dengan menyiapkan petugas gabungan dengan Polrestabes Palembang di 2 pos yang ada di persimpangan yang biasanya dilalui truck dengan tonase besar.
"Kami bersama Polrestabes terus menjaga di pos yang ada, jadi rute dan jam lewatnya sesuai aturan, " kata Agus.
Diungkapkan Agus, masalah angkutan tonase besar masuk Palembang ini ibarat dia sisi mata uang, yang satu faktor ekonomi harus tetap jalan dan satu lagi masalah keselamatan pengendara atau masyarakat tetap jadi prioritas.
Dimana satu sisi angkutan truck itu jadi denyut nadi perekonomian di Sumsel, karena keluar masuknya barang dari pelabuhan boom baru.
Namun disatu sisi, terkadang kendaraan truk tonase besar itu menjadi salah satu penyebab kecelakaan yang merengut nyawa masyarakat Palembang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.