Warga Sumsel Temui Dedi Mulyadi
Kabar Terbaru Siswa asal OKI Sumsel yang Minta Masuk Barak ke Dedi Mulyadi, Kini Tak Mau Pulang
Kabar terkini siswa asal Kayu Agung, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, yang sempat mendatangi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi untuk dimasukan
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Kabar terkini siswa asal Kayu Agung, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, yang sempat mendatangi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi untuk dimasukkan kebarak militer.
Adapun momen itu dibagikan Dedi Mulyadi lewat Youtube miliknya saat mengunjungi siswa di barak militer.
Dalam momen tersebut, Dedi Mulyadi menanyakan sosok siswa dari OKI.
"Mana yang kemarin dari Oki," tanya Dedi Mulyadi.

Lebih lanjut, Dedi Mulyadi menyinggung soal barang terlarang yang pernah digunakannya.
"Gimana masih ingat sabu-sabu gak ?," sindir Dedi Mulyadi.
Dengan tegas, siswa itu menjawab tidak.
"Siap tidak," katanya.
Baca juga: KABAR Terbaru Pelajar OKI Sumsel Masuk Barak Militer di Jawa Barat, Dedi Mulyadi : Ada Perubahan
Tak hanya itu, Dedi Mulyadi juga menanyakan soal keinginan siswa tersebutu pulang ke Sumsel.
"Mau balik ke OKI atau tetap di sini," tanya Dedi.
Pria tersebut rupanya enggan pulang, ia ingin tetap tinggal di barak militer.
"Mau tetap di sini," katanya.
"Kenapa gak mau balik ke Oki," tanya KDM lagi.
"Gak, di sini aja," sahutnya.
Seperti diketahui sebelumnya, orang tua pelajar Kayu Agung, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, ingin anaknya masuk barak militer yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi untuk mendapatkan pendidikan kedisiplinan.
Mereka rela jauh-jauh memakan waktu 15 jam perjalanan hanya untuk menemui langsung Dedi Mulyadi di rumah dinas Pakuan.
Bastian Hidayat, ayah pelajar tersebut mengungkapkan bahwa putranya yang masih duduk di bangku kelas 10 SMK jurusan teknik perbengkelan itu sudah kecanduan barang terlarang.
Awalnya, Bastian mengaku mendapat usulan dari salah seorang yang mengaku orang dari Dedi Mulyadi yang berada di Bandung.
"Saya minta maaf ya pak ya, saya kemarin kan ada yang mengusulkan juga dari daerah Bandung juga pak, katanya dari orang bapak lah, saya dari Bandung kemudian ke Subang, disuruh untuk rehab," ujar Bastian, dilansir dari kanal Youtubenya Kang Dedi Mulyadi Channel, Kamis, (29/5/2025).
Hingga akhirnya, Bastian mengajak putranya bersama sang istri bertemu langsung Dedi Mulyadi untuk meminta bantuan pelatihan untuk sang anak.
Dedi Mulyadi kemudian langsung bertanya kepada anak bapak tersebut.
"Kenapa kamu ini," tanya Dedi Mulyadi,
Saat ditanya lebih lanjut oleh Dedi Mulyadi, pelajar tersebut mengakui bahwa ia sempat mengonsumsi zat adiktif jenis sabu bersama teman-temannya.
"Udah sering (pakai)?," tanya Dedi.
"Udah pak dari kelas satu (SMK)," kata anak tersebut.
Uang untuk membeli barang terlarang itu ia dapatkan dari uang saku Rp25 ribu dari kedua orang tuanya.
"Dikasih 25 ribu, tapi bohongin orang tua," kata sang anak.
"Bohongnya gimana," tanya Dedi Mulyadi.
"Untuk tugas sekolah, dapat tambahan duit 50 ribu," ujar sang anak.
Dalam sekali penggunaan, ia bisa menghabiskan dana hingga Rp100 ribu untuk 1,5 gram sabu.
Kepada Dedi Mulyadi, ia mengaku sudah satu minggu tidak mengonsumsi barang terlarang tersebut.
"Perasaannya seminggu gak pakai gimana?" Ujar Dedi.
"Lebih tenang," ucap singkat sang anak.
Meski sudah satu minggu berhenti, sang anak mengaku masih tergantungan dengan lingkungannya.
"Gak mau balik, mau tinggal di sini aja tak masukkan ke barak, setuju?” tanya Dedi.
“Setuju, saya ingin sembuh,” jawab sang anak.
Dedi Mulyadi, sempat bertanya kepada kedua orang tuanya apakah diizinkan, mengingat kebijakannya belakangan dinilai melanggar HAM.
Namun, kedua orang tuanya ingin agar anaknya masuk barak sehingga bisa hidup normal kembali.
"Karena lingkungan saya ini kurang sehat pak, maaf ya pak insyaallah bisa sembuh," ujar ayahnya.
"Nanti kabur dari barak nanti hilang, nanti buat surat pernyataan kalau kamu kabur dari sana menjadi tanggung jawab kamu sendiri sama orang tuamu, jangan salahin saya," kata Dedi Mulyadi.
Sang ayah, bahkan menyatakan siap menandatangani surat pernyataan resmi dan bertanggung jawab penuh jika anaknya kabur atau melakukan pelanggaran selama proses pelatihan.
“Kami datang ke sini dengan penuh kesadaran. Kami titipkan anak kami secara sukarela,” tegas BH.
Diketahui, pelajar tersebut merupakan anak dari ibu seorang guru SD di Kayu Agung dan ayahnya pengantar emas dari toko ke toko.
Sebagai seorang ibu sekaligus guru, ibu mengaku sedih memihat kondisi putranya terlibat barang terlarang.
Kang Dedi Mulyadi juga sempat heran, karena ibu dari si anak ini adalah seorang guru sekolah dasar dan memiliki anak seorang tentara.
"Kakak kamu malah tentara dan ASN, kamu kok malah Narkoba gimana ini?,” tegas KDM kepada sang anak.
Dedi Mulyadi sendiri terbuka untuk menerima aduan dari para orang tua yang bertujuan memasukan anaknya ke barak militer.
Mantan Bupati Purwakarta itu mengungkapkan bahwa apa yang dilakukannya adalah bagian dari tanggung jawab moral dan tugas negara.
"Saya menjalankan tugas juga dari presiden untuk menjaga anak-anak Indonesia dari korban narkoba," pungkas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Program ini merupakan bagian dari pendidikan berkarakter yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk membina remaja dengan perilaku bermasalah.
Banyak publik yang mendukung kebijakan yang dilakukan oleh Dedi Mulyadi itu.
Meski kebijakan ini menuai reaksi positif di masyarakat, beberapa daerah enggan ingin meniru kebijakan tersebut.
Bagi siswa yang terlibat berbagai pelanggaran, mulai dari tawuran, tidak disiplin, hingga tindakan yang dianggap tidak pantas oleh orangtua mereka, program ini diperuntukkan.
Dedi Mulyadi menyebut bahwa program ini tidak ada unsur paksaan dalam pelaksanaannya.
Menurutnya, para orang tua secara sukarela menyerahkan anaknya kepada Dinas Pendidikan untuk kemudian dikirim ke barak militer.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Warga Sumsel Temui Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi
Ogan Komering Ilir (OKI)
Sumatera Selatan (Sumsel)
herman deru
Reaksi Santai Wawako Lubuklinggau Soal Warganya Temui KDM, Anggap Biasa Saja: Mungkin Ingin Dikenal |
![]() |
---|
Polisi Turun Tangan Soal Ibu di Lubuklinggau Curhat ke KDM, Anak Diajak Nyabu oleh Konselor Yayasan |
![]() |
---|
Dinsos Sebut Tak Ada Laporan Resmi, Ibu di Lubuklinggau Viral Datangi Dedi Mulyadi Agar Anak Dibina |
![]() |
---|
Klarifikasi Ketua Rumah Asa Silampari Terkait Konselor Ajak Pakai Narkoba, Berhenti 6 Bulan Lalu |
![]() |
---|
Alasan Ibu di Lubuklinggau Temui Dedi Mulyadi Minta Anak Dibina, Akui Sudah Putus Asa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.