Tabungan Siswa Dipakai Guru

Sosok Guru SD di Pangandaran Pakai Tabungan Siswa Rp343 Juta, Kepala Sekolah Sebut Sudah Pensiun

Seorang guru SDN di Mekarsari, Cimerak, Pangandaran, Jawa Barat diduga menggunakan tabungan milik siswanya hingga ratusan juta. Kini sudah pensiun

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Kompas.com
GURU PAKAI TABUNGAN SISWA- Ilustrasi uang. Seorang guru SDN di Mekarsari, Cimerak, Pangandaran, Jawa Barat diduga menggunakan tabungan milik siswanya hingga ratusan juta. Kini sudah pensiun 

TRIBUNSUMSEL.COM - Seorang guru di Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat diduga menggunakan tabungan milik siswanya hingga ratusan juta.

Adapun, guru tersebut mengajar di SDN 1 Mekarsari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Kepala SD Negeri 1 Mekarsari, Ade Haeruman, membenarkan adanya uang tabungan murid yang mandek di sekolah karena dipakai seorang guru.

Ade menuturkan bahwa guru tersebut kini sudah pensiun.

Baca juga: Tabungan Rp343 Juta Siswa SD di Pangandaran Dipakai Guru hingga Pensiun, Orang Tua Lapor ke Disdik

Oknum guru tersebut memakai uang tabungan siswanya mencapai Rp343.900.000 sejak tahun 2024.

"Nilainya Rp 343.900.000. Artos (uang) tabungannya dipakai guru di sekolah. Tapi, gurunya sudah pensiun," kata Ade Haeruman, dilansir dari Tribunjabar.com.
  
Sementara uang tabungan yang harus dikembalikan pada angkatan tahun 2024 yaitu sebesar Rp 185 juta dan angkatan sekarang Rp 54 juta. 

Ia mengklaim, pihak sekolah pun sudah melakukan upaya mediasi dengan guru yang bersangkutan.

"Beliau bersedia menjual asetnya. Jadi, (orang tua murid) nunggu asetnya terjual," ucap Ade.
 
Adapun kasus ini mencuat setelah orang tua dari siswa mengeluhkan bahwa uang tabungan anaknya yang lulus tahun 2024 belum juga dikembalikan. 

Anaknya bernama Irsyad dan kini sudah duduk di bangku kelas 1 SMP dan akan naik ke kelas 2.
Namun, dana tabungan sebesar Rp 29 juta di SD Negeri 1 Mekarsari belum juga cair.

"Anak saya sudah SMP dan uang tabungan belum juga dikembalikan. Sudah setahun lebih mandek. Angkatan anak saya saja sekitar Rp 200 juta, itu belum termasuk angkatan tahun sekarang," ujar Eful kepada Tribun Jabar melalui WhatsApp, Senin (17/6/2025) sore.

Sebelumnya, kata Eful, para orang tua murid sudah beberapa kali melakukan pertemuan di sekolah untuk meminta kejelasan soal dana tabungan, namun hasilnya nihil. 

Mereka hanya menerima janji-janji tanpa realisasi.

"Kami sudah sering kumpulan di sekolah, tapi hasilnya cuma janji. Belum ada kejelasan kapan uang bisa dikembalikan," katanya.

Berdasarkan penelusuran para orang tua, kata Ia, dana tabungan siswa disebut-sebut tersebar di beberapa pihak, mulai dari mantan guru, koperasi sekolah, hingga digunakan oleh pihak sekolah sendiri. 

Meski pihak sekolah saat ini mengaku sudah berupaya menagih dana yang berada di luar, namun belum ada kejelasan mekanisme dan hasilnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved