Berita Viral

Segini Biaya SPP Sekolah Elite di Bekasi, Wali Murid Kecewa Ditipu Mahal-mahal Ternyata Bodong

Biaya masuk SPP Al Kareem Islamic School kota Bekasi per bulannya, orang tua murid harus mengeluarkan uang sebesar Rp2-5 juta, kini menyesal ditipu

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
(ACHMAD NASRUDIN YAHYA/KOMPAS.com)
SEKOLAH ELITE DISEGEL - Sekolah Al Kareem Islamic School di Kota Bekasi yang disegel Disdik Kota Bekasi. Biaya masuk SPP Al Kareem Islamic School kota Bekasi per bulannya, orang tua murid harus mengeluarkan uang sebesar Rp2-5 juta, kini menyesal ditipu 

Namun dalam praktiknya, para pengajar ternyata hanya menggunakan bahasa Indonesia. 

"Lalu dari agamanya pun pelajarannya juga kurang, tidak ada hafalan (surat Al Quran)," ungkap Silvia.

Baca juga: Awal Mula Terbongkar Sekolah Elite di Bekasi Bodong usai 3 Tahun Beroperasi, Tak Terdaftar Dapodik

Sama halnya dengan yang dirasakan wali murid lainnya, Nurhaliza (33) yang kecewa sekaligus terkejut dengan melihat di depan mata kalau sekolah anaknya tiba-tiba berhenti operasi tanpa pemberitahuan karena tidak adanya lagi guru.

"Maksudnya sia-sia waktu saya, kenapa gini, harusnya kan di WhatsApp (WA) sayanya kalau misalnya emang tidak ada progres lagi sekolahnya," kata Nurhaliza.

Padahal Nurhaliza menjelaskan dirinya hanya mendapatkan informasi dari email untuk anaknya datang ke sekolah pada Senin (16/6/2025) guna mengikuti ujian susulan.

Sebab anaknya sempat sakit dan kemudian diminta untuk mengikuti ujian susulan.

"Minggu  lalu anak saya sakit, jadi tidak masuk, Minggu lalu sempat ujian, nah disuruh susulan ujian hari ini, tapi ya gitu digembok (Sekolahnya) tidak bisa masuk, padahal udah pakaian lengkap anak saya," jelasnya. 

Akan tetapi, begitu sampai ternyata sekolah berhenti beroperasi dan pagar digembok.

Nurhaliza menuturkan, sebelum dikagetkan dengan sekolah yang tiba-tiba beroperasi, dirinya sempat menyimpan rasa curiga terhadap sistem pelayanan pembelajaran.

Kecurigaan terjadi saat dirinya dijanjikan fasilitas konseling dari psikolog untuk anaknya yang sekolah di tempat tersebut.

Namun, kenyataannya, janji itu palsu atau tidak terealisasi.

"Jadi saya selama anak saya sekolah di sini tidak pernah ketemu psikolog," tuturnya, melansir Warta Kota.

Nurhaliza mengaku sangat kecewa karena janji konseling dengan psikolog tidak terealisasi.

Selain karena sudah meluangkan waktu, dirinya dan suami sudah mengeluarkan biaya untuk fasilitas tersebut hingga nominal jutaan rupiah.

“Saya bayar Rp5,5 juta untuk aktivitas nursery dan Rp5,4 juta tuition fee per tiga bulan, belum termasuk uang pangkal Rp7,3 juta," ujarnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved