Berita Viral

Nasib Siswa Sekolah Elite di Bekasi usai Guru Kompak Resign Diperlakukan Bak ART, Wali Murid Kecewa

Imbas berhenti massal para guru di Bekasi, para orang tua murid menelan kekecewaan yang mendalam karena tak mendapat informasi resmi dari pihak sekola

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Wartakotalive.com/Rendy Rutama)
GURU RESIGN MASSAL- Momen saat orang tua murid datang ke sekolah swasta mewah di Jalan Baru Perjuangan RT 04/RW 11 Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Senin (16/6/2025). Ortu siswa kecewa karena sekolah berhenti operasi tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan. 

TRIBUNSUMSEL.COM- Sejumlah guru pengajar sekolah swasta elite di Jalan Baru Perjuangan RT 04 RW 11 Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, memilih kompak berhenti kerja massal.

Mereka memutuskan resign lantaran sudah muak diperlakukan seperti ART diluar jobdesk oleh ketua yayasan sekolah.

Imbas berhentinya para guru, kini para orang tua murid menelan kekecewaan yang mendalam karena tak mendapat informasi resmi dari pihak sekolah.

Baca juga: Guru di Sekolah Elite Bekasi Resign Massal, Diperlakukan Bak ART hingga Disuruh Urus Anak Kepsek

GURU RESIGN MASSAL- Sejumlah guru pengajar Sekolah swasta elite di Jalan Baru Perjuangan Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, diduga bodong, kini kompak resign atau berhenti kerja massal gegara diperlakukan seperti ART
GURU RESIGN MASSAL- Sejumlah guru pengajar Sekolah swasta elite di Jalan Baru Perjuangan Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, diduga bodong, kini kompak resign atau berhenti kerja massal gegara diperlakukan seperti ART (Wartakotalive.com/Rendy Rutama)

Sejumlah orangtua murid yang tidak mengetahui informasi tetap mendatangi sekolah guna mengantar anak bersekolah seperti biasa.

Satu contohnya Nurhaliza (33) yang mengatakan kecewa sekaligus terkejut dengan melihat di depan mata kalau sekolah anaknya tiba-tiba berhenti operasi tanpa pemberitahuan karena tidak adanya lagi guru.

"Maksudnya sia-sia waktu saya, kenapa gini, harusnya kan di WhatsApp (WA) sayanya kalau misalnya emang tidak ada progres lagi sekolahnya," kata Nurhaliza saat ditemui Tribunbekasi.com, di lokasi, Senin (16/6/2025).

Padahal Nurhaliza menjelaskan dirinya hanya mendapatkan informasi dari email untuk anaknya datang ke sekolah pada Senin (16/6/2025) guna mengikuti ujian susulan.

Sebab anaknya sempat sakit dan kemudian diminta untuk mengikuti ujian susulan.

"Minggu  lalu anak saya sakit, jadi tidak masuk, Minggu lalu sempat ujian, nah disuruh susulan ujian hari ini, tapi ya gitu digembok (Sekolahnya) tidak bisa masuk, padahal udah pakaian lengkap anak saya," jelasnya. 

Akan tetapi, begitu sampai ternyata sekolah berhenti beroperasi dan pagar digembok.

"Tapi ya gitu, digembok (sekolahnya) tidak bisa masuk, padahal udah pakaian lengkap anak saya," 

Baca juga: Yunita, Guru di OKU Timur Dilaporkan Sudah 4 Hari Hilang, Motor dan HP Ditemukan di Bengkel

Nurhaliza menuturkan, sebelum dikagetkan dengan sekolah yang tiba-tiba beroperasi, dirinya sempat menyimpan rasa curiga terhadap sistem pelayanan pembelajaran.

Kecurigaan terjadi saat dirinya dijanjikan fasilitas konseling dari psikolog untuk anaknya yang sekolah di tempat tersebut.

Namun, kenyataannya, janji itu palsu atau tidak terealisasi.

"Jadi saya selama anak saya sekolah di sini tidak pernah ketemu psikolog," tuturnya, melansir Warta Kota.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved